Tak henti sampai di situ keterkejutan bumi, tanpa ia duga rain yang tadi terlibat cekcok dengan kenzo itu sudah keluar ruangan dan tak sengaja menabrak dada bumi.
Brukk..
"arghhh..sakit..." ucap rain mengiris karena keningnya sedikit berkedut usai menabrak dada seseorang.
"kamu tidak apa-apa?"tanya bumi kikuk dan sekaligus merasa bersalah karena ulahnya yang tadi menguping jadi berakibat seperti ini.
Rain yang di tanya demikian langsung menoleh pada bumi, dengan mata yang sembab membuat bumi iba melihatnya, ia tak tega jika melihat perempuan menangis. Akan tetapi ke ibaan itu hilang ketika rain yang dalam mood yang kurang baik.
"hehh lo nanya gue?? Ya jelaslah gue kenapa-kenapa, kening gue jadi sakit nih gara-gara lo, lagian ngapain si di depan pintu? Mau periksa kenzo? Mending gausah deh biarin dia mati sekalian! " ucap rain dengan garang, ia merasa emosinya sedang meluap dan sasarannya berimbas pada bumi.
Bumi hanya memandang rain dengan kaget, ia pikir gadis yang di depannya itu tidak bar-bar, akan tetapi dugaannya sangat salah.
"maaf mbak,tadi kebetulan mbaknya saja yang tidak melihat saya, jadi bukan salah saya, dan untuk memeriksa pasien yang ada di dalam itu sudah kewajiban saya menjadi seorang dokter.. permisi."ucap bumi datar.
Bumi tidak terima jika dirinya di salahkan. Bumi masuk ruangan kenzo tanpa mempedulikan rain yang tadi menabraknya.
"huhh dasar dokter sok ganteng, dia pikir gak sakit apa kening gue! Harusnya dia tanggung jawab dulu kek, obatin atau apalah, ini malah pergi gitu aja..!!?"ucap rain yang seketika melupakan masalahnya dengan kenzo.
• • •
Setibanya di caffe, rain yang berjalan menundukkan
Kepala tak sadar bahwa di depannya sudah ada Brian.
Brian yang sengaja ke caffe untuk mengecek keperluan dapur tak sengaja melihat rain yang terlihat berantakan,di tambah dengan mata yang sembab karena terlalu banyak menangis."Rain.. Kamu dari mana? Kok jam segini baru pulang?" tanya brian dengan wajah kebingungan.
Rain yang tadinya menundukkan kepala seketika menganggat kepalanya untuk melihat siapa yang bertanya.
Ketika rain tau bahwa yang bertanya adalah bria, ia langsung berhambur memeluk brian, brian yang tidak tau apa masalah yang di hadapi rain hanya menenangkannya, ia tidak mau jika rain tambah menangis jikalau ia bertanya,ia pikir lebih baik nanti saja bertanyanya ketika rain sudah tenang dan berhenti menangis.
"hiks.. hiks, ke.. Kenzo bang..di-dia udah ja-jahat sama gue" ucap rain terbata-bata karena menangis.
"udahh nanti aja ceritanya, sekarang tenangin diri lo dulu. "
Rain hanya mengangguk dan melepaskan pelukannya pada brian, ia duduk di bangku dan menenggelamkan kepalanya di meja.
Brian sedikit berlari kearah dapur untuk membuat coklat panas agar rain sedikit tenang.
Setelah selesai membuat coklat panas, brian kembali dan menyuruh rain untuk minum terlebih dahulu."Rain gue buatin coklat buat lo, supaya lebih tenang. Lo minum dulu gih,biar bisa cerita"ucap brian yang ikut duduk di samping rain.
"bang.. Kenzo ja-jahat! Dia selingkuh di belakang gue. Gue kira kenzo baik tapi ternyata sama aja, sama-sama nyakitin! "ucap rain menunduk.
"Hah!? Selingkuhh? Kok bisa? Dari mana lo tau dia selingkuh rai? Emang lo liat dia dimana??" Brian emosi.
ia tak rela rain yang sudah ia anggap sebagai adiknya di sakiti oleh orang lain dan kebetulan brian sudah tau hubungan rain dan kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARS and BUMI
Teen FictionSetelah penghianatan yang ia terima dari kekasihnya dia kembali lagi dihadapkan dengan dua lelaki. Ketika cinta harus memilih,di situlah kita akan terjebak dalam pilihan yang entah benar atau salah, memang banyak kejutan datang padanya, tapi itu sem...