🌷BAB 6 'pulang'

4 3 0
                                    


Saat bumi sudah di ruangannya kenzo, ia sedikit tercengang karena di suguhi pemandangan yang membuat mata sucinya ternodai.

Bumi ingin marah ketika feli yang merupakan kekasih kenzo sedang berciuman panas dengan kenzo.
Tapi bumi urungkan dan bersikap prepesional.

'argh sial, pantesan dari tadi ia gak nyaut gua kira mati, ternyata.. ' Bumi mengumpat

"ekhem..," bumi pura-pura terbatuk

Seketika dua sejoli itu menoleh oadanya dengan muka merah merona, antara marah dan malu bercampur menjadi satu. Feli seketika turun dari pangkuan kenzo dan membuang mukanya karena malu di tatap rendah oleh bumi.

"Maaf tuan kenjo, saya masuk kamar anda hanya memastikan saja, karena perawat bilang tidak ada yang menyaut kala perawat akan memeriksa anda,  takutnya terjadi hal yang tidak di inginkan. " ucap bumi menjelaskan.

" tidak masalah dok, seharusnya saya yang meminta maaf atas tindakan saya dan pacar saya. " ucap kenzo sedikit tidak enak.

" oke tidak apa, tapi apa benar tuan kenzo ingin pulang sekarang? "ucap bumi bertanya pada kenzo.

Bumi berjalan kearah kenzo dan langsung memeriksanya.

"iya dok, saya gak betah lama-lama disini, saya ingin pulang!" ucap kenzo setelah bumi selesai memeriksanya.

" boleh-boleh saja, tapi apakah anda yakin ingin pulang? Jika terjadi hal yang tidak di inginkan pihak rumah sakit tidak ada lagi kewajiban dan kaitannya, apakah anda siap menerima resikonya? " ucap bumi memastikan.

" kurang ajar! Apa maksud anda dokter? Apa anda mendoakan pacar saya kenapa napa hahh?? " seketika emosi feli kepada bumi.

Kenzo tau bahwa feli saat saat ini suka sekali marah marah, padahal ia sendiri tidak tersinggung dengan perkataan bumi, ia tau bahwa resiko nya sangat besar bahkan ia akan mati mungkin karena lukanya yang sangat parah ini, tapi apalah daya, feli memintanya untuk pulang, karena feli takut dan khawatir jikalau Rain kembali lagi dengan kenzo.

"sayang.. Sudahlah, dia hanya menyarankan aku supaya tetap di rawat." ucap kenzo menenangkan feli.

"tapi dia seolah-olah mendoakan kamu kenapa napa sayangg.." ucap feli dengan manja memeluk kenzo.

"dok.. Mungkin saya tidak jadi pilang hari ini, karena saya rasa badan saya rasanya remuk dan sakit semua".

"sayang ihhh katanya mau pulang gimana si! Aku gak mau ya kalo si cewe jalang itu jengukin kamu kesini, awas aja,  nanti kalo beneran dia kesini trus kamu ngajak dia balikan lagi aku gak akan segan segan untuk minta papa pecat kamu dari kantornya, titik.!! " ucap feli mengancam.

Bumi sudah gedeg dengan situasi seperti ini, ia ingin sekali pergi tapi ini adalah kewajiban nya menjaga pasien sampai sembuh.

Benar-benar ni cewe, parah banget. Dan apa katanya tadi? Dia menyebut cewe menyebalkan yang nabrak gua jalang? Bukan nya dia sendiri jalang sebenarnya? Huft tapi bodo amatlah lagian ngapain juga gua urusin mereka, ckck menyebalkan'
Ucap bumi dalam hati.

"baiklah jika memang anda masih ingin di rawat, saya pamit undur diri,  semoga anda lekas sembuh. " ucap bumi keluar dari ruangan kenzo.

Ketika bumi keluar,  kenzo langsung menatap feli dengan datar, pasalnya tadi saat mereka berciuman, yang pertama mulai itu adalah feli, ia tidak melihat kondisi kenzo dan malah terus saja menggodanya.

"feli,..bagaimana bisa kamu menggodaku saat saat seperti ini hahh? Kamu tidak melihat apa?! Badanku semua hampir remuk!tapi kau tetap menggodaku! Kau benar benar ingin aku mati?" kenzo marah.

MARS and BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang