🌷BAB 8 ' ckck.. Memalukan '

4 2 0
                                    

Blus...

Muka rain merah bak kepiting rebus. Ia bingung akan menjawab seperti apa lagi.

"saya gak bohongkan? Kembalikan!"ucap bumi sebal.

"la-lagian ta-tadi lo de-dekat banget sama gue, ya ja-jadikan wajar aja gue berpikir aneh aneh" ucap rain terbata-bata menahan malu.

Bumi hanya menatap wajah rain dengan datar, ia tak habis pikir dengan jalan pikiran rain.

Ia berjalan ke arah pintu, berniat untuk menemui bundanya. Tetapi langkah nya terhenti saat bunda Sarah sudah di depan pintu.

" Kamu udah sadar nak?" Tanyanya pada Rain.

" E-eh..su-sudah tante." Ucap Rain kikuk.

"Kalo boleh tau, nama kamu siapa nak?"nanya bunda Sarah.

"Nama saya Raniya Bintang Aldherain Tan, panggil aja Rain.." ucap Rain ramah.

' oh namanya Rain ' gumam bumi.

" Ohh Rain ya?, Yaudah kalo gitu, bumi ajak rain makan dulu di bawah ya..kasian, pasti rain lapar."ucap nya pada bumi.

"Ehh tante gak usah, saya masih kenyang kok, saya pulang saja.." Rain menolak dengan halus.

Krukk..krukk...

Bola mata Rain seketika membulat kala bunyi itu adalah bunyi perutnya, ia memang belum makan ketika akan berangkat pulang ke rumahnya. Tentu sangat memalukan.

' aduhh..kampret ni perut, bikin gue malu aja' umpatnya dalam hati.

Bumi dan bunda sarah langsung menoleh kearah perut rain.

" Tuh kan apa kata Tante juga, kamu pasti lapar kan?yaudah ayo ikut makan, gak ada siapa-siapa kok, kamu gak usah malu" ucap bunda Sarah sambil terkekeh.

Berbeda dengan bumi, ia hanya menatap rain datar dan dingin. Dalam hati ia menahan sekuat tenaga untuk tidak tertawa karena rain.

' ckck,..bilang aja lapar, apa susahnya jujur, masih bisa ngeles ni cewe '  gumam bumi sebal.

Bumi melangkah ke kamar mandi, meninggalkan mamanya dan rain berdua. Biarlah nanti ia menyusul saja.

"Bumi, bunda sama Rain duluan ke bawah ya..kamu jangan lama lama mandinya."

"Hemm" ucap bumi sambil masuk ke kamar mandi.

Bunda sarah menuntun Rain untuk bangkit dari atas kasur. Rain pun di bawanya menuju meja makan yang berada di lantai bawah.

Saat rain menuju tangga, dapat ia lihat keluarga bumi sedang bersenda gurau, Ada sepasang suami istri yang umurnya tidak muda lagi tapi terlihat masih segar bugar, ada gadis yang umurnya lebih tua darinya, mungkin hanya berbeda 2 taun dengannya.

Di sofa sebelah Ada suami istri yang sedang menggendong dua anak kecil, sang istri menggendong anak laki-laki, dan sang suami menggendong anak perempuan, keduanya seperti berumur 3 taunan yang terlihat begitu harmonis.

' mampus gue.. duhh gimana nih? Katanya gak ada orang tapi kok ini kek se Rt si? Dan juga ngapain tu orang bawa gue ke rumahnya, berabe kan gue. ' Gumam rain.

Saat Rain dan bunda sarah sudah di tangga terakhir, seketika tatapan semua orang mengarah pada Rain.

Banyak yang tertanya tapi hanya terlontar dalam hati masing-masing.

Hingga oma tantri bertanya pada mama sarah. "Sarah siapa gadis yang di samping kamu itu? Sepertinya ibu baru melihatnya..?"tanya oma Tantri bingung.

"Wahh jangan-jangan ini calon mantu kamu ya? Cantik sekali kamu nak.." ucap oppa Delon—kakeknya bumi.

MARS and BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang