Chapter 08 | Sekolah
•••
"Ngga mau! Kana mau ketemu Cedrik!"
Earl mengunci pergerakan sang anak di gendongannya. Setelah selesai melihat Harimau, ia membawa Kana menemui Aleta karena anak ini harus makan dan meminum obat.
Saat merasakan semuanya sia-sia, Kana menyerah, memilih mengikuti kemana sang Ayah membawanya. Kepalanya bertengger lesu dibahu kekar Earl.
Tak lama ia merasakan tubuhnya melayang lalu duduk disofa, dimana sudah ada Aleta dengan semangkuk bubur, segelas air putih dan kotak kecil berisi obat-obatan.
"Waktunya makan, sayang."
Kana menatap bubur itu, tak ada toping apapun disana. "Kok buburnya sepi?"
Aleta tersenyum tipis, bubur ini hanya memakai garam, itupun sedikit. Ia juga menambahkan Brokoli dan Wortel yang sudah dihaluskan. Tapi Kana memang tak akan suka karena rasanya akan sedikit hambar.
"Ayo, buka mulutmu. Mommy suapi."
"Mau Mie."
"No." Aleta membantah tegas. "Tidak ada makanan instan sampai kau benar-benar sembuh."
Kana menjadi lesu, menatap Aleta yang sepertinya akan menyuapinya bubur. "Tapi kalo Kana muntah gimana?"
Aleta tersenyum lalu mengusap surai sang anak. "Mommy akan bersihkan." Ucapnya lalu mengambil sesendok bubur dan menyuapi Kana. "Kalau pemulihanmu cepat, kau akan bertemu Cedrik dan kembali Sekolah."
Ada binar lucu dihazel Kana membuat Aleta dan Earl yang memperhatikan tersenyum. Kana lalu menerima suapan itu, lidahnya lantas mengecap rasa bubur buatan sang Ibu. Tapi rasanya tak seburuk kelihatannya, ini enak.
"Mommy pasti buatnya pake cinta kaya di TV." Kana bergumama dengan kekehan kecil. Aleta mendengar, namun agar tak tertawa ia berpura-pura batuk lalu meminum air dengan gelas berbeda yang sudah ia siapakan untuk Kana.
Dihalaman depan Mansion, Mercedes Benz hitam mengkilat baru saja masuk dan langsung terparkir rapi di Garasi. Charlotte— pemilik mobil itu lantas keluar dengan wajah lelahnya.
Charlotte memasuki Mansion dengan wajah ketara sekali ingin tidur. Saat di ruang keluarga, ia melihat Earl yang sedang mengobrol dengan Aleta dan Aleta yang menyuapi adiknya. Sedangkan Kana, anak itu duduk diam dengan tontonan di depannya.
Mata Charlotte lalu bertemu dengan mata sang Ibu. Aleta tersenyum. "Charl, kapan kau sampai?"
"Baru saja."
"Istirahatlah. Mommy akan bawakan cemilan ke kamarmu nanti."
Charlotte mengeleng. "Tidak perlu, aku akan tidur."
"Kana ikut!" Kana langsung bangun dan berlari menghampiri sang Kakak membuat Aleta memekik kecil.
"Sayang, perhatikan langkahmu!"
Charlotte lantas menangkap sang adik dan menggendong badan yang 2 kali lebih kecil darinya itu. "I got you." Ucapnya sembari mencium ujung hidung sang adik.
Kana terkekeh lalu melingkarkan lengannya pada leher Charlotte. "Kana mau bobo sama Gege!"
Aleta menghela nafas, jantungnya dibuat hampir meloncat takut anak itu tiba-tiba jatuh. Earl tersenyum kecil lalu mengusap bahu sang Istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan
Fanfiction"Saya Daddy kamu, Kana." "Maaf Om, Kana emang miskin. Tapi Kana masih bisa kerja, nggak butuh Ayah gula." Kana adalah pemuda yang menyukai hujan. Karena pada saat ribuan tetes air hujan membasahi tubuhnya, ia merasa kalau beban di tubuhnya ikut ter...