Banyak hal baru yang Sava temukan seiring kebersamaannya dengan Mark. Di luar dari sikap sangat manjanya dan tidak ingin ditinggalakn ketika mentari tiba atau menjadi sangat manja untuk mendapatkan sebuah tepukan di pantat sembari disusui. Hal-hal gila yang tak pernah terbayang oleh Sava selama dua hari setelah pernikahan keduanya ialah Mark mengajaknya honeymoon.
Mark benar-benar menjalankan perannya dengan baik sebagai suami, membuat nenek dan kakeknya bangga ketika mengantarkan sebelum penerbangan keduanya tiba. Memperlakukan Sava dengan sangat manis dan tak pernah lupa mengecup kening sebagai tanda sayang padahal tangan kekarnya sedari awal telah melingkar sempurna di pinggang Sava dan tak pernah lepas kemana pun mereka pergi.
Sava tahu ini semua hanyalah gimik, Mark hanya memainkan perannya sebaik munkin meski terkadang membuat Sava bingung kenapa harus seperti ini. Tidakkah mereka terlalu lengket? Sava tidak ingin dikatakan berlebihan, namun setelah nenek dan kakek Mark tidak nampak pun pria itu masih merangkulnya seakan enggan melepaskan meski hanya sedetik.
Mari katakan Sava berlebihan, namun bisakah dijelaskan mengapa pria dewasa di sampingnya itu masih saja menggenggam tangannya padahal ia sendiri kewalahan karena ingin membuka tas. Sava ingin melepaskan genggaman dengan maksud memperluas ruang gerak Mark, namun pria itu malah semakin mengeratkan tautannya seolah menegaskan jika genggaman itu adalah keinginannya tidak ada yang dapat menghalangi termasuk aktivitasnya.
Sava benci perasaan aneh yang mengalir dari tangannya, mengapa ia merasa akhir-akhir ini begitu lemah dan banyak berpikir. Tidak bisakah ia cuek dan hanya berfokus pada uang seperti di awal? Mengapa jadi seperti mendambakan hal yang lain? Cinta hanya untuk orang-orang yang lemah dan Sava bukanlah orang yang membutuhkan cinta.
"Stttt, tidurlah perjalanan kita masih panjang. Tenagamu harus penuh saat melayaniku baby. Aku ingin berada di bawah kuasamu seperti malam pertama kita."
Sava tersenyum tipis dan mengikuti instruksi Mark untuk bersadar di bahu tegap itu. Sekali lagi Sava tidak perlu menambah beban pikirannya hanya untuk memikirkan tentang Mark karena nyatanya Mark tetaplah memandangnya sebagai pemuas nafsu berkedok istri agar pria itu tidak selalu dilempari gadis-gadis cantik oleh sang nenek yang mungkin saja akan sangat merepotkan di kemudian hati serta alasan lain berupa warisan yang akan diberikan kepada Mark secara besar-besaran setelah honeymoon. Mark akan semakin kaya setelah mereka pulang nanti.
Tidak perlu lelah berpikir Sava hanya perlu mengingat Mark bersama dengan seluruh rencana sempurnanya maka ketika mengingat hal tersebut Sava pasti sadar akan kedudukkan serta akhir dari ceritanya. Benar-benar tidak ada yang bisa ia harapkan di kehidupannya. Kenyataannya hidup Sava memang semenyedihkan itu.
Ketika sudah puas mereka pasti akan membuangnya tetapi saat butuh Sava dapat merasakan bagaimana rasanya menjadi sangat diinginkan, menjadi ratu. Semua yang ia harapkan, semua yang ia inginkan, di harga tertinggi pun kaum penjilat itu pasti menggapainya. Memangnya apa yang bisa Sava harapkan? Bukankah takdirnya selalu seperti ini? Selalu dibawah. Mengangkat dagu setinggi apapun itu tidak akan bisa menghapus fakta siapa ia yang sebenarnya.
Jika menjadi penjilat adalah salah satu bentuk pertahanan hidup maka itulah yang sedang Sava lakukan sekarang. Menurut, melakukan semua perintah Mark dengan tekun. Bukannya Mark sangat menyukai wanita yang penurut? Wanita yang bisa dikendalikan. Sava akan menjadi salah satunya, menjadi kesukaan Mark.
***
Deru ombak menampar hamparan pasar di tepi pantai menyambut kedatangan sepasang suami istri baru itu. Sava bingung sendiri padahal tempat yang mereka kunjungi ini tidak jauh berbeda dengan resort yang menjadi tempat pernikahan keduanya. Kenapa harus repot-repot melakukan perjalanan yang panjang dan melelahkan jika berakhir di tempat yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's play (TELAH TERBIT)
RomanceSEBAGIAN BESAR CHAPTER DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN Trigger Warning! cheating, toxic relationships, mature content Elvano Markvard Hille seorang pewaris tunggal dari salah satu perusahaan property ternama dengan nama yang tidak pernah absen m...