23 I'II Do Everythings for You

133 17 4
                                    

 Mark tidak menyangka kepergiannya sepuluh hari yang lalu membuat kekasih hatinya marah. Sudah hampir tiga puluh menit dirinya didiamkan. Mengikuti langkah pun perempuan itu langsung mendesis tidak suka. Ketika tangan Mark berusaha menggapai dan menyentuhnya dengan segara ditepis kasar. Cathabel benar-benar marah.

Bagaimana tidak marah padahal mereka sudah berbaikan dan berjanji akan terus bersama. Jelas-jelas Cathabel dongkol setengah mati kala harus menghadiri pernikahan kekasihnya Mark bukannya membujuk malah sibuk sendiri dengan dunianya.

Cathabel tahu keluarga Mark tidak menyukainya dan mungkin saja ingin membalas dendam karena pernah hampir membawa pergi satu-satunya keturunan Hille itu. Cathabel yaki mereka tahu bahwa ia mempunyai usaha dan Mark ikut campur tangan dalam pembukaan cabang. Sengaja memesan dan meminta dilayani secara khusus, itulah informasi yang Cathabel dapatkan dari karyawannya serta penjelasan secara langsung dari Mark yang mangatakan bahwa semua memang telah direncanakan sang nenek sementara ia hanya mengikuti.

Cathabel merasa marah namun juga berterima kasih dalam waktu yang bersamaan. Jika keluarga Hille tidak memesan gaun padanya mungkin saja ia tidak akan tahu jika kekasihnya akan menikah. Tidak menutup kemungkin ketika ia datang secara diam-diam ke kediaman Mark untuk memberikan kejutan tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Cathabel mungkin akan menjadi sangat terkejut karena yang keluar menemuinya mungkin saja istri sang kekasih dan seketika ia akan dipermalukan seperti dulu oleh keluarga Hille. Sementara Mark hanya bisa menahan sang nenek dan mungkin saja langsung pergi mengejar istrinya yang sakit hati, ingin menjelaskan sebelum terjadi kesalahapahaman.

Menghembuskan nafas berat, sesulit itu bagi Cathabel menjalani hubungan dengan Mark. Terlalu banyak perjuangan dan kesakitan. Ia memikirkannya selama beberapa hari belakang selama Mark menghilang. Ia tidak yakin dengan keputusannya namun dirinya yakin bahwa mungkin itu yang terbaik.

"El, ayo kita akhiri."

"Apa maksudmu?" Mark menghampiri Cathabel, meminta penjelasan, mungkin saja telinganya salah mendengar.

Cathabel membalikkan badannya, berhadapan dengan Mark dan menatap langsung kedua bola mata indah itu.

"Putus, ayo kita akhiri hubungan yang tidak jelas ini. Aku lelah terus seperti ini bertahun-tahun. Aku berhari-hari tanpa tidur menyiapakan tuxedo dan gaun pernikahan yang sangat indah untuk kalian. Apa kau pernah memikirkan bagaimana tersayatnya hatiku setiap kali goresan pena membuat sketsa atau bagaimana perihnya kala aku harus menjahit gaun yang sangat cantik untuk perempuan lain pakai saat bersanding dengan kekasih hatiku? Apa kau yakin aku masih sekuat itu setelah melewati penantian panjang dan menyayat melalui hinaan yang keluargamu berikan kepadaku? Kau yakin aku setegar itu saat hari pernikahanmu? Saat melihatmu melakukan janji suci dengan wanita lain. Kau pikir aku tidak hancur?"

Cathabel terisak membuat Mark tidak tega dan ingin mengintruksi. Berkali-kali menggelengkan kepala ingin berkata semua itu tidak benar namun Cathabel menahan, ia masih ingin berbicara.

"El, kau tahu kau selalu menjadi yang terbaik dan yang ku inginkan. Kau tahu seberapa gilanya aku terhadap dirimu. Aku bahkan rela berjuang dan menunggumu selama mungkin, selama yang kau inginkan. Aku tidak pernah protes dan berniat meski sedikitpun untuk meninggalkanmu. Tetapi kali ini berbeda. El, aku benar-benar menyerah. Aku tidak bisa melanjutkannya lagi. Maaf."

"Cath apa yang kau katakan? Kau itu kekasihku dan selamanya akan tetap begitu. Tidak akan–"

"Iya aku kekasihmu, kekasih seorang Elvano Markvard Hille. Kau selalu berkata demikian El tetapi nyatanya tidak seperti itu. Kau tetaplah milik orang lain, bukan milikku."

"Milikmu, aku hanya milikmu sepenuhnya dengar? Tidak ada yang memilikiku selain dirimu Cath. Kau satu-satunya."

"Tapi matamu tidak mengatakan hal yang sama El. Aku tidak lagi milikmu, aku tidak lagi ada di sini." Cathabel menunjuk dada Mark dengan air mata yang masih mengalir.

Let's play (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang