PART 12

1 1 0
                                    

"Mau tau banget lo," sinis Devin tak suka.

Lestari menatap Devin tak suka. Eileithya yang mendengar ucapan cowok itu, diam-diam mencubit pinggang Devin membuatnya meringis sakit.

"Sakit, Ei. Suami sendiri di cubit."

Eileithya melirik sekilas ke arah Lestari, Devin yang mengerti pun hanya mendengus malas. Salahkan dirinya berkata itu? Devin tidak suka ada orang yang ikut campur dengan kehidupannya apalagi orang asing.

Devin bangun dari duduknya, lalu menarik tangan Eileithya untuk bangun.

"E-eh mau kemana?" tanya Eileithya bingung.

"Ck, udah ikut gua aja."

"Iya kemana dulu Devin?"

"Ke kamar," jawabnya santai.

Eileithya berdiri dan menatap tajam cowok itu, "Kamu gila ya?" pekiknya tertahan.

Melihat respon yang diberikan Eileithya, membuat Devin mengubah raut wajahnya.

"Terserah lo."

Devin beranjak pergi meninggalkan Eileithya. Eileithya yang mengetahui Devin sedang kesal pun pada akhirnya mengikuti pria itu. Baru ada sepuluh langkah dirinya berjalan, Devin sudah berlari ke arahnya dan menggendong dirinya ala bridal style.

"AAAA! LEPAS DEVIN!"

"Diem sayang," tekan Devin. Dia membawa Eileithya menaiki tangga satu persatu dengan senyum merekah di bibirnya.

Di bawah sana, Lestari menunjuk dirinya sendiri.

"Gue ditinggal jadinya?"

"Minumnya su—"

Lestari mendongak menatap Devi yang baru datang.

"Loh? Pada kemana ini?" tanya Devi saat tidak melihat suami, putra, dan menantunya.

"Suami tante ke dalam katanya mau ke toilet, cuma kalau Devin tadi bawa pergi Eileithya ke kamarnya."

Devi mengangguk mengerti. "Aduh mau diapain anak orang coba. Mentang-mentang udah sah. Dasar anak zaman sekarang."

Yang membuat Lestari tidak percaya ialah saat Devi memilih duduk di samping dirinya. Padahal harapannya tadi, Devi pergi dari sana untuk menyusul mereka yang berada di kamar lalu memarahinya.

"Tante... gak marah?" tanya Lestari menatap perempuan paruh baya di sampingnya.

"Lagi capek. Males tante marah-marah mulu. Udahlah biarkan saja," jawabnya santai.

Lestari mengigit bibir bawahnya, ia tidak terima dengan respon perempuan paruh baya itu. "Kalo tante capek, biar aku aja yang susulin mereka lalu marahin mereka gimana?"

"Sudah biarkan saja mereka mau berbuat apa. Lagian udah jadi suami istri. Biasa pasutri baru," ucap Ayah Devin yang baru kembali dari toilet.

Lestari memaksakan senyuman kepada dua orang tua di depannya.

-

Devin menurunkan Eileithya ke sofa, lalu pria itu menutup pintu kamarnya dan berbalik ke arah istrinya. Devin mendekatkan wajahnya kepada perempuan itu yang membuat Eileithya tercekat karena kedekatan di antara mereka.

"Nafas, Ei." Devin terkekeh saat merasakan Eileithya menahan nafasnya.

Eileithya menghembuskan nafasnya lalu ia menatap ke arah lain. Tangan Devin menyelusuri wajah Eileithya perlahan. Ia mengelusnya pelan sambil menatap lekat ke arah Eileithya.

"Vin—hmmmppphhh"

Eileithya terkejut saat cowok itu mencium bibirnya dengan agresif. Cowok itu melumat bibirnya dengan tergesa-gesa membuat sensasi lain pada dirinya.

KEBINGUNGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang