Menyesal 2

238 33 9
                                    










Hari ini minggu, yang pastinya murid-murid maupun pekerja di liburkan karena diberi waktu istirahat sehari.
Termasuk Min Yoongi, namun sebagai bos CEO terkenal, ia harus tetap mengerjakan sesuatu di laptop nya. Yoongi adalah seorang yang rajin dan tidak suka jika tanggung jawab nya tertinggal.

Yoongi duduk di kasur size dengan laptop di pangkuan nya. Ia sudah bangun dari jam tujuh tadi. Sedangkan istri nya , Hoseok tetap tenang dengan tidur cantik nya , mengingat kemarin malam mereka berdua sibuk bercinta. Menghabiskan tiga ronde , dan Hoseok terlebih dahulu pingsan karena Tuan iblis Min itu kelebihan hormon.

"Eugh" Lenguhan panjang dari Hoseok yang mulai membuka matanya akibat cahaya matahari menembus jendela.

Hoseok melirik jam , dan sudah menunjukkan pukul sebelas pagi. Ia langsung melompat dari kasur. Astaga , ia telah melewatkan sarapan pagi suaminya.

Hoseok belum sadar sama sekali kalau Yoongi menatap nya datar.

"Kau kenapa?"

"Aa-!" Hoseok kaget ketika menemukan Yoongi menatapnya dengan pahanya yang penuh laptop dan berkas-berkas kantor.

"M-maaf. Aku melewatkan sarapan pagi mu."

"Tak apa. Aku sudah memakan sereal"

"Baiklah. Aku akan turun ke bawah membawa bubur untuk mu" Ujar Hoseok, Yoongi mengangguk paham.

Baru saja melangkah. Tiba-tiba Hoseok merasa nyeri pada bagian bawah nya. Ah iya juga , ia melupakan kejadian panas kemarin malam. Pipinya kembali merona saat mengingat Yoongi memuji nya dengan kata 'nikmat dan sempit'.

"Kenapa?" Yoongi menatap Hoseok yang sedang meringis.

"A-a itu, bagian bawah ku terasa nyeri"

"Oh"

Hanya oh saja? Yang benar saja , ia tak bisa berjalan juga karena nya. Bagaimana ini?

"Eum....bolehkah aku meminta tolong?" Izin Hoseok , Yoongi mengangguk.

"Tolong ambilkan handphone ku di meja sebelah mu"

"Untuk apa?" Tanya Yoongi masih dengan tatapan nya fokus kepada laptop.

"Memanggil Jaehyun , aku akan meminta batuan nya mengendongku ke bawah"

Sejenak Yoongi terdiam. Lalu menatap Hoseok dengan tatapan datar.

"Biar aku saja" Yoongi meraih tubuh ramping Hoseok. Dan menggendong nya. Tangga demi tangga ia lewati , saat sudah berada di ruang tamu, para maid membungkuk hormat.

"Ah lihat , ia sangat tampan"

"Benar. Yang sayang nya ia adalah seorang gay"

"Tak masalah. Aku bisa menjadi jalang cantik untuk merebut nya kembali"

"Kau benar-benar licik dan gila , Zia"







"Ini bubur nya" Bibi Kim memberikan Hoseok satu nampan yang berisi bubur dan air putih.

"Terimakasih bibi Kim. Maaf hari ini tidak ikut membantu mu" Hoseok tersenyum begitu manis.

"Tak apa tuan manis. Lagipula kau sudah berjasa pada suamimu. Sampai-sampai tidak bisa berjalan seperti itu , kau tidur jam berapa kemarin?" Ucap bibi Kim. Bibi Kim dengan Hoseok memang sudah sangat dekat , mereka sudah seperti seorang sahabat. Kini, bibi Kim tersenyum jail kepada Hoseok, membuat Hoseok malu dan merona lagi dan lagi.

"Asal kau tahu bibi, tuan iblis itu sangat kasar dalam menyodok ku. Dan lihatlah sekarang, aku tidak bisa berjalan huhu..." Rengek Hoseok, bagai bocah yang mengadu kepada ibunya. Bibi Kim terkekeh gemas, ia memeluk Hoseok lembut.








SOPE SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang