Episode 1

3.2K 359 34
                                    

—🍩—

Hari ini sama seperti pagi sebelumnya bagi [Name]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini sama seperti pagi sebelumnya bagi [Name]. Wanita itu berjalan dengan semangat, menyapa setiap orang yang bersitatap dengannya. Tubuhnya melangkah dengan tersenyum sambil memegang sebuah kotak.

"Selamat pagi nyonya!"

"Pagi kakak ipar!"

"Kakak ipar selamat pagi!"

"Ohh [Name]-chan disini kau rupanya, selamat pagi. Apa katakuri merepotkanmu lagi?" Oven bertanya dengan santai ketika melihat kakak iparnya berjalan dengan sebuah kotak di tangan. Sepertinya wanita itu butuh bantuan.

"Oven-san, selamat pagi. Haha tenang saja, katakuri-san sama sekali tidak merepotkanku kok..." [Name] menjawab pertanyaan tersebut dengan kekehan kecil.

"ya katakuri memang bukan tipe orang yang merepotkan orang lain...." Oven hanya mengangguk-ngangguk mengerti dan mengiyakan. Melihat bagaimana basa-basi mereka sebagai keluarga berjalan.

[Name] bukanlah orang yang terlalu memperdulikan apa yang orang-orang katakan. Selama itu tidak mempengaruhi hidupnya dan keluarganya dia tidak masalah.

"Nii-chan pasti merepotkanmu setiap malam kan? [Name]-neesan...wiwiwiwi"

"AAKKHHH!!"

BUAGHHHH

Tubuh [Name] reflek berbalik dan mundur ketika mendengar suara salah satu adik iparnya, Brulee di sampingnya. Tepatnya dari sebuah Cermin yang terpasang disana. Wajahnya yang tadi terkejut berubah sedikit kesal tapi juga malu.

"Brulee, berhenti mengejutkannya seperti itu..."

Oven mencoba memperingati adik perempuannya itu dengan santai. Sambil membantu [Name] untuk berdiri. Wanita itu hanya menghela nafas dan menggeleng tidak masalah, dirinya kemudian tersenyum hangat pada Brulee yang sekarang sudah keluar dari cermin.

"Selamat pagi Brulee..."

"Pagi juga [Name]-neesan, maaf membuatmu terkejut..."

[Name] hanya kembali menggeleng pelan sambil terkekeh. Tangannya bergerak mengambil kotaknya yang terjatuh dan kembali membawanya untuk pergi. Dirinya mengangguk untuk berpamitan singkat pada dua keluarganya.

"Aku permisi dulu, Brulee dan juga Oven-san. sampai jumpa..."

Mereka hanya melambai mengiyakan dan semuanya kembali sibuk dengan urusan mereka masing-masing. [Name] juga sama, wanita itu sekarang berjalan menuju tujuan awalnya. Kediamannya, kamarnya. Satu-satunya tempat di rumah ini yang menjadi miliknya dan suaminya.

—|🍩

Terkadang walaupun seseorang mengelarimu sebagai pria terkuat. Orang itu juga perlu yang namanya istirahat, walaupun istirahat itu tidak seharusnya selama ini. Katakuri dengan santai, masih tertidur di kasurnya. Menutupi tubuhnya, lebih tepatnya mulutnya dengan selimut yang belum di singkirkan.

"Katakuri-san, apa kau sudah bangun?"

[Name] membuka pintu kamar mereka dengan pelan dan kembali menutupnya. Matanya melirik kesekeliling dan menghela nafas. Baiklah pria itu masih belum bangun sama sekali.

"Katakuri-san bangunlah, ini sudah pagi. Kau harus menemui mama nanti siang..."

Tidak ada jawaban. [Name] masih berdiam dengan berkacak pinggang di samping kasur. Terkadang hal seperti ini membuat wanita itu kesal. Kenapa pria ini susah sekali di bangunkan? Tidak biasanya dia seperti ini.

"Katakuri-san ayolah, jangan membuatku bekerja dua kali..."

"Hmmm..." Hanya gumanan singkat yang menjadi jawaban katakuri. Pria itu malah semakin membuat wajahnya tertutup selimut lebih jauh.

"Berhenti berguman dan bangunlah!"Masih tidak bergeming. Walaupun [Name] sudah mengeluarkan emosinya, pria itu masih belum mau beranjak dari kasur.

"Baiklah...kau yang minta..hmmpphh!!"

Tubuh [Name] berbalik, berjalan kearah kursi yang membelakangi kasur. Dirinya duduk dengan santai dan nafas terhela, setelahnya dia membuka kotak yang tadi dibawanya. Terdapat berbagai cemilan disana, terutama donat.

Kesukaannya! Lebih tepatnya kesukaan suaminya.

"Karena kau tidak mau bangun, tidak ada donat caramel pagi untukmu—"

'Cuppp~'

"Aku bangun istriku, terima kasih sarapannya..."

Katakuri dengan santai, mengambil donat yang sudah berada dimulut [Name] begitu saja. Memakannya dengan santai sambil duduk di kursi disamping istrinya. Sementara wanita itu, [Name] masih terdiam membuat otaknya memproses apa yang barusan terjadi.

Matanya mengerjab beberapa saat, dan menoleh sinis kearah katakuri di sampingnya. Tangannya bergerak memukul pria itu dengan kuat, walaupun tidak berefek, tapi setidaknya memberikan pria itu alasan untuk menatap balik kearah [Name].

"Berhenti bersikap tiba-tiba begitu, bagaimana jika ada yang datang?!"

[Name] memekik pelan sambil menatap suaminya itu dengan tenang. Sementara Katakuri sekarang mengangkat keningnya bingung dan menundukkan wajahnya mendekati wajah istrinya dengan perlahan.























"Memangnya siapa yang berani menganggu charlotte katakuri ketika bersama istrinya huh?"
























To be continued

•| Halo semuanya! Saya kembali dengan membawa suami baru bagi kalian.

Hehe tenang saja! Cerita ini akan penuh dengan keharmonisan keluarga sesuai dengan tema bajak laut big mom "keluarga ❤️ "

—| Jadi tidak perlu takut dengan sad ending. Ini akan menjadi perjalanan menyenangkan walaupun hanya sekedar khayalan semata. ☺️💐

Baiklah! Sebagai pembukaan, itu saja yang mau saya sampaikan <3

Jangan lupa untuk selalu melakukan

VOTE dan KOMEN

"Keluarga Charlotte adalah yang terbaik dalam hal kebersamaan 😞💐" - author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keluarga Charlotte adalah yang terbaik dalam hal kebersamaan 😞💐" - author

Sekian! Sampai Jumpa!

[Husband] Katakuri x Reader ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang