Episode 3

2K 242 1
                                    

—🍩—

Wanita itu berjalan dengan hentakan kasar, tangannya sesekali memegang pipinya yang memerah. Disampingnya Katakuri berjalan dengan santai tanpa peduli sama sekali, dirinya sesekali melirik singkat kearah [Name] yang berguman aneh.

"Berhenti mengutuk suamimu, itu salahmu sendiri..."

"Dan berhentilah melihat masa depan pada istrimu sendiri katakuri-san..." [Name] mendongkak sinis melihat bagaimana suaminya itu dengan santai berjalan setelah mencubit pipinya hingga memerah.

Kekerasan dalam rumah tangga.

Katakuri bergerak pergi menemui salah satu pelayan, dan berbicara dengannya. Membuat [Name] menautkan keningnya penasaran apa yang dibicarakan, setelahnya pria itu hanya berbalik dan menarik wanita itu untuk kembali berjalan.

"Apa yang kau bicarakan dengan pelayan tadi?"

"Aku menyuruh pelayan untuk membawa mereka kemari." Katakuri berkata dengan santai, mengabaikan fakta bahwa [Name] sekarang sudah menjatuhkan rahangnya karena terkejut dan tidak percaya.

"KENAPA?!"

"Mama ingin bertemu mereka bukan?"

[Name] tidak habis pikir, kepalanya akan pecah sekarang. Wajahnya menatap katakuri dengan tidak percaya dan kembali bertanya lagi, sebelum pria itu lebih dulu menjawabnya karena menggunakan kenbunshoku hakinya.

"Peros-nii akan menjemput mereka, kau tidak perlu khawatir..."

"PEROS-NIISAN?! ITU MEMBUATKU LEBIH KHAWATIR!!"

Katakuri tidak mengerti, kenapa istrinya ini terlihat sangat tidak ingin mereka datang. Lagipula jika bukan mama yang ingin melihat mereka, dia juga tidak akan mengizinkan si kembar datang kemari. Satu-satunya jalan adalah menyuruh perospero yang tidak memiliki pekerjaan untuk menjemput mereka.

Tapi sepertinya istrinya ini tidak terlihat senang.

"Kau tidak mau bertemu mereka?"

"Aku mau, tentu saja aku mau...aku hanya berharap jiwa peros-niisan tidak hilang di perjalanan...." Helaan nafas kasar terdengar dari mulut [Name]. Wanita itu menunduk dengan pasrah dan berdoa demi keselamatan kakak iparnya.

Setelahnya mereka berdua kembali berjalan pergi begitu saja dengan [Name] yang terus memberikan sumpah serapah dalam gumanannya. Walaupun sesekali dirinya tersenyum singkat pada keluarga mereka yang lewat.

"kau terlihat stress, mau kupanggilkan dokter?"

"Anata, tolong diam saja..."

—|🍩

Sementara disisi lautan lainnya, disebuah kapal yang berlayar menuju pulau utama. Perospero sudah terlihat sangat stress. Putra sulung dari Big Mom ini tidak bisa berdiri untuk menatap sang Mama, terutama Katakuri dan juga [Name].

"Perospero-sama! Kami tidak bisa menemukannya dimanapun!"

"Mama pasti akan langsung mengambil jiwaku, ahh sebelum itu katakuri pasti membunuhku dulu...ahhh tapi [Name]-chan pasti akan menusukku lebih dulu..."

"Perospero-sama!!" Semua pelayan yang berada di kapal juga sama cemasnya. Terlebih mereka hanyalah pelayan, satu kesalahan kecil saja bisa langsung membuat mereka mati.

Sudah cukup, perospero bahkan tidak bisa mendengar apapun lagi masuk di telinganya. Tapi jika dipikir-pikir kehormatannya sebagai seorang anak sulung akan tercemar jika tidak bisa mengatasi masalah ini. Tubuhnya berdiri dengan tegap sekarang.

"Semuanya cari mereka di setiap celah, kalian tidak ingin mama sampai mengambil jiwa kalian...bukan?"

"Haik!"

Setiap pelayan kembali lagi bergerak mencari apa yang diperintahkan. Sayangnya apa yang harus mereka cari ini memiliki keterampilan bersembunyi yang tidak bisa di prediksi. Perespero menggunakan kekuatan permennya untuk membuat sebuah dua permen cukup besar.

"Ini pasti bisa memancing mereka keluar perorin~"

"Hebat itu gundukan yang besar!"

"Aku mau! Aku mau!"

"SEJAK KAPAN KALIAN BERDUA DISITU?!" Perospero menatap horror dua bocah di belakangnya. Secepat itu mereka muncul, padahal dia belum mengerahkan semua tenaganya!

Perospero hanya bisa berdecak kesal dengan menghela nafas, setelahnya dirinya tersenyum getir dan menyodorkan masing-masing dari kedua bocah itu permen buatannya. Dengan ini mereka pasti akan diam dan tidak menyusahkan.

"Perorin~ini untukmu Kenichi dan untukmu Ryoichi..."

Kedua anak itu dengan antusias mengambil apa yang diberikan perospero dan memakannya dengan sekaligus. Salah satu dari mereka langsung lari begitu saja kembali bermain di kapal sementara yang satunya masih diam sambil menikmati permen di mulutnya.

"Manis bukan?"

"Umm terima kasih pero-ossan! tapi aku Ryoichi, dia yang kenichi!" Setelah mengucapkan hal tersebut bocah bernama Ryoichi itu langsung kabur menyusul kembarannya begitu saja.

Sementara perospero hanya mengangguk pelan tanpa peduli. Tentu saja dia tidak peduli, mau yang manapun kedua bocah itu tetap sama di matanya. Kembar identik, dan menyebalkan. 

"Bagaimana bisa pasangan itu membedakan mereka..."




















"Kenichi punya sobekan yang lebih panjang di bibirnya ossan!"

"Umm! Sobekan bibirku sedikit lebih pendek, jadi mulutku tidak bisa terbuka lebar!"

"...."

"Itu yang kalian sebut perbedaan?"






















To be continued

—SELAMAT SIANG PARA ISTRI KATAKURI 💗💐

Sekarang kita langsung jadi ibu dua anak kembar lagi. Kayaknya sekarang kalian pada penasaran cara pembuatan donat ya? 😃

Oh iya, udah bisa bedain belum yang mana sulung dan bungsu? Kalau penasaran bisa cek di Buku sebelah ya! yang ada +Little Information 😉💐

OH AKU JUGA DISINI MAU PROMOSI SEBENTAR AJA SEBENTAR

BUAT KALIAN YANG MAU DIBUATIN NSFW KHUSUS🥹✋🏻 ATAU HAL LAINNYA BERKAITAN DENGAN BEBERAPA TEMA FANDOM DIATAS😍💗

Silahkan hubungi saya di instagram atau whatsapp 😉💐 Kita bisa diskusi dulu masalah ceritanya mau seperti apa atau mungkin pembayaran dan harganya😁🕊

Segitu doang si, mau promosi usaha demi mencukupi kebutuhan rumah tangga bersama katakuri semenjak doffy di penjara🥲💗

Sekian! Sampai Jumpa!

SISA DUA SLOT GAESS AYO CEPAT JAJAN TULISANNYA😍💐

[Husband] Katakuri x Reader ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang