—🍩—
"Ke kanan!"
"Tidak harusnya ke kiri!"
"Ahh aku bisa merasakan ayah disana! Hei karet cepatlah!"
"AHHHH AKU TIDAK TAU LAGI!!!" Luffy berlari dengan serius dan sekuat tenaga. Kenapa rasanya dia seperti baru di perintah oleh dua anak-anak begitu saja. Terlebih mereka berdua sangat berat.
Kelompok mugiwara berlari menuju perahu mereka. Setelah sebelumnya di dalam hutan, mereka bertemu dengan pudding serta Chiffon. Kejadian tadi perlu mendapatkan keputusan yang cepat di tambah dengan mama yang mengejar mereka.
Jadi ya, sekarang si kembar harus ikut bersama kelompok mugiwara dengan [Name] yang ikut dengan kelompok pudding. Dia harus melakukannya, menghentikan mama dengan melakukan kerja sama yang sebenarnya tidak dia inginkan.
"Ayah? Oh syukurlah mereka bisa bertemu dengan ayahnya, itu akan meringankan kita benar bukan?!" Nami tersenyum pelan sambil terus berlari mengikuti kaptennya. Dirinya melihat dengan serius kedepan dengan sesekali melirik pada dua anak tersebut.
"Kalian berdua, siapa nama kalian?" Pertanyaan singkat di tengah seriusnya berlari datang dari salah satu manusia ikan besar berwarna biru disana, Jinbei.
Dirinya sudah menduga ini sebelumnya, Tapi belum serius untuk memastikannya sebelum dapat melihat kenyataannya. Kedua bocah itu, mereka pasti bukan anak dari orang tua biasa.
"Aku Kenichi! Dia kakakku Ryoichi! Salam kenal paman ikan biru!"
"Sudah kuduga, kalian anak-anaknya katakuri..." Jinbei menghela nafasnya pasrah, dirinya tidak menduga hal ini sejak awal bertemu dengan [Name] di hutan penggoda.
Kelompok kru mugiwara menatap jinbei dan kedua anak tersebut dengan bingung. Mereka seolah bertanya siapa yang sedang dibicarakan.
"Luffy-kun dan juga semuanya, kita harus besiap dan berhati-hati saat sampai di perahu!"
"Ehh apa?!" Luffy tidak bisa menangkap apapun maksud dari perkataan Jinbei. Dirinya masih terus berlari hingga akhirnya dapat melihat perahu mereka yang sudah penuh dengan musuh.
"OHHH ITU AYAH! HAHAHA AYAHHHH!!"
"Peros-ossan juga disana! Aku mau minta permen!" Kenichi tersenyum senang sambil melompat turun dari pegangan luffy begitu saja. Kakaknya juga melakukan hal yang sama, mereka berdua turun dan berlari kearah perahu sebelum di tarik begitu saja dengan mochi milik katakuri.
Hal ini tentu membuat kelompok mugiwara terkejut dengan kelakuan mereka yang tiba-tiba. Bagaimana jika mereka terinjak-injak nantinya.
"Hehehe ayah!"
"Peros-ossan! Ken mau permen!"
Celotehan kedua putranya sama sekali tidak membuat katakuri menurunkan kewaspadaannya. Dirinya dengan cepat melempar kedua bocah itu kedunia cermin yang mana brulee sudah berada disana."Amankan mereka." Katakuri berkata pelan dengan melirik singkat kearah adiknya. Sekarang adalah waktunya untuk mengamankan anak-anak, sebelum [Name] merusuh lagi dengan mencari mereka.
"Tentu saja nii-chan wiwiwiwi-akh!"
"PERMEN! PERMENN! AKU MAU PERMENNYA!!" Penolakan yang di si kembar sepertinya membuat pekerjaan brulee menjadi tidak akan mudah.
"Ayo kita selesaikan ini, mugiwara..."
—|🍩
Wajah [Name] menekuk dengan serius. Dirinya menatap sinis kearah pria di sampingnya tanpa terlewat. Dirinya tidak peduli untuk berhenti terus mengeluarkan aura Haosoukunya sekarang. Rasa amarah serta rasa kesal sudah memuncak di pikirannya.
"Nee-san tolong turunkan auramu..."
"Hmmm kau ada masalah dengan itu? Chiffon?" Matanya melirik sinis kearah lain menatap salah satu keluarganya. Ah tidak dia sudah bukan keluarga lagi.
Sekarang [Name] sedang berada di pulau coklat, dirinya diminta untuk membantu membuat kue pernikahan baru bagi mama. Tapi karena adanya salah satu kelompok mugiwara yang juga ikut dengan mereka, membuat [Name] tidak bisa serius mengendalikan emosinya.
"Kenapa kau harus ikut? ahh aku tidak peduli dengan kuenya. Menjauh kau dari pudding-chan, alis keriting busuk sialan...."
Sanji hanya bisa tersenyum getir diperlakukan seperti itu. Dirinya tidak berniat melakukan apapun dan hanya akan fokus dengan pembuatan kuenya serta kembali ke kelompoknya.
"Nee-san, aku tidak apa-apa. Kumohon turunkan auramu, kita harus segera menghentikan mama..."
Helaan nafas terdengar dari mulut [Name], adik iparnya memang benar. Seharusnya dia berfokus untuk menghentikan Mama menghancurkan pulau mereka yang lain. Sekarang dia harus mengesampingkan emosinya dan kembali berpikir jernih.
"Kau benar, kita harus bergegas. Hoi kalian semua apa yang kalian tunggu? Cepat siapkan bahan-bahannya!"
"Baik bu!" Seluruh koki disana langsung bergerak melakukan apa yang diperintahkan [Name]. Bagaimanapun wanita itu adalah orang yang punya kuasa tertinggi disini. Mereka tentu saja harus mendengarkan apa yang dikatakan [Name] dengan baik.
"Aku sudah menuliskan cetak birunya saat perjalanan, ini mungkin bisa membantu kita..."
[Name] melirik pelan kearah cetak biru yang diberikan sanji. Hebat sekali, dia bisa mengingat semua bentuk kuenya bahkan menuliskan bahan-bahan yang belum pernah dia coba. Wanita itu menatap kembali kearah sanji yang tersenyum singkat mencoba mencari kelemahan pria germa tersebut.
"SUAMI PUDDING-SAMA MEMANG HEBAT!!"
"HENTIKAN ITU! Kalian semua sekarang ikuti apa yang di katakannya, jangan protes atau membantah apapun..." [Name] berkata serius sambil menunjuk kearah sanji dengan tajam. Terserah, seperti apa caranya yang pasti bagaimanapun mereka hanya harus bisa membuat kuenya dengan cepat.
"Nee-san..." Pudding sedikit terkejut dengan keputusan kakak iparnya, tapi dia kembali tersenyum dan mengangguk dengan serius.
"Aku tidak mau berlama-lama disini, jadi selesaikan semuanya dengan cepat!"
"Baik bu!"
—|🍩
"Bibi brulee dimana ayah?"
"Bibi brulee ibu ada dimana?"
"bibi brulee! aku mau kacang bibi punya kacang?"
"bibi brulee punggung ken gatal...."
"bibi brulee kenapa hidung bibi panjang?"
"bibi bruleeeee!! ayoo bermainnnn!!"
'Nii-chan...nee-chan cepatlah kemari, aku tidak kuat...'
To be continued
HAI SELAMAT MALAM SEMUANYA!!
BAGAIMANA HARI KALIAN?😨🤙🏻HEHEHE
Maap ya pengennya kemaren update tapi saya terlalu lelah menikmati waktu libur😋🤙🏻
Jangan lupa untuk selalu melakukan....
VOTE dan KOMEN!
Sekian! Sampai Jumpa!
KAMU SEDANG MEMBACA
[Husband] Katakuri x Reader ✅
Acak[ Complete ✅ ] Hanya sebuah kisah kasih bagaimana kehidupan [Name] dengan suaminya Katakuri. Katakuri x Reader Publish : 7 Juli 2023 End : 31 Desember 2023 Story by : awrince Cerita ini dapat membuat anda bahagia, aman dan sejahtera. Walaupun hanya...