—🍩—
[Name] menahan nafasnya dengan masih menatap pria dihadapannya dengan jengah. Sesaat kemudian dirinya memalingkan diri dan menghela nafas. Tangannya bergerak menarik donat terakhir yang akan di makan katakuri dan memakannya begitu saja.
"Hoi..."
"diam ya, kau sudah menghabiskan 11 donat sekaligus...nyam~"
Katakuri menatap wanita disampingnya dengan terkejut dan sedikit kesal, tapi ya dia tidak ada masalah dengan itu. Tubuhnya berdiri pergi untuk memakai pakaiannya dan bersiap menemui sang mama.
"Bukannya masih terlalu pagi untuk menemui mama? santai saja dulu..."
"Jika begitu seharusnya aku masih tidur tadi." tanggap katakuri singkat, sambil melilitkan syalnya menutupi mulutnya. Tubuh tinggi besarnya berbalik menatap tajam kearah [Name] yang masih duduk dengan tangan terlipat.
"ya ya maafkan istrimu yang terlalu awal membangunkanmu, cih..."
[Name] hanya dapat memejamkan matanya jengah, sambil menyenderkan tubuhnya di sofa. Kepergian mereka berdua ke pulau utama adalah memang untuk menemui sang Mama, tapi setidaknya mereka juga perlu menamakannya liburan.
"Menurutmu mereka mengacau tidak ya..."
"kau masih mengkhawatirkan itu?" Katakuri bertanya dengan kening tertaut, tubuhnya sekarang berdiri di hadapan [Name] dengan tangannya yang menarik pelan tangan wanita itu untuk berdiri.
"Tentu saja! Ahh...kepalaku pusing, sepertinya aku akan pingsan...ahhh~"
"Tidak usah bercanda, ayo pergi..."
[Name] mendecak kesal karena pria ini tidak mau mengerti apa maksudnya. Tubuhnya berdiri dengan hentakan kasar, kemudian berjalan mengikuti katakuri dengan mulut yang masih berguman tidak jelas. Mereka berdua pergi menemui sang mama, atau mungkin lebih di kenal Big Mom.
—|🍩
Big Mom tersenyum dengan lebar melihat anak-anaknya bisa berkumpul. Matanya menelisik setiap wajah putra-putri yang paling hebatnya satu persatu. Hingga dirinya hanya fokus menatap kearah [Name] yang terdiam dengan senyuman lembut di samping Katakuri.
"Mamama...kau menggunakan topeng lagi ya [Name]-chan, bagaimana kabarmu?"
"Sialan, aku tidak bisa menyembunyikan apapun darimu ya mama. Kabarku baik terima kasih..." [Name] menatap sinis kearah Big Mom sambil menghela nafas. Sesaat kemudian dirinya hanya menunduk memberikan hormat sambil menjawab pertanyaan sang mama.
"Apa katakuri menjagamu dengan baik?"
Katakuri yang terdiam di tempatnya mengerutkan kening sedikit tidak suka, matanya melirik kearah wanita di sampingnya menunggu jawaban yang keluar dari mulut tersebut.
"Tentu, katakuri-san menjaga saya dengan sangat baik sampai saya tidak tahu lagi harus berkata apa..."
"Mamamamama! Kau memang selalu menarik [Name]-chan, teruskan sikapmu itu aku menyukainya..." Big Mom tertawa puas dengan jawaban yang diberikan menantunya.
Setelahnya mereka mulai membicarakan hal penting tentang perluasan wilayah yonkou, serta hal lainnya yang memang perlu di bahaskan. [Name] sesekali menguap karena bosan dan katakuri akan dengan sengaja menyenggol dirinya untuk tetap sadar.
Hei tingginya hanya sampai 'milik' pria tersebut, dia tinggi sangat tinggi memang. Tapi suaminya itu lebih tinggi lagi.
"[Name]-neesan mampirlah ke tokoku kapan-kapan!"
"Ummm akan aku usahakan nanti pudding-chan, terima kasih undangannya..." [Name] melambai singkat kearah pudding yang berjalan keluar dari ruang pertemuan. Dirinya dan Katakuri adalah orang yang terakhir keluar, tetapi sesaat kemudian big mom kembali menyuruh mereka diam sebentar.
"Apa ada masalah mama?" Katakuri bertanya dengan serius, matanya menatap Big Mom dengan tajam menunggu apa yang di perintahkan yonkou tersebut.
Sementara [Name] hanya menatap dalam diam, sambil menunggu apa yang ingin dikatakan Big Mom. Cepatlah, dirinya sudah ingin jalan-jalan di pulau utama sekarang.
"kenapa kalian tidak mengajak mereka kesini? si kembar..."
"Mereka hanya sedang sakit mam—"
"Kami malas..."
To be continued
•| Halo selamat malam, saya kembali dengan tuan katakuri disini 🛐
Kemarin saya lihat banyak yang penasaran dengan tinggi mbak [Name], disini. Baiklah karena itu mari kita minta mereka untuk menjawab. 😄🫶🏻
—| 🎤💐 |—
"Setengah darimu itu cukup tinggi bukan? benar bukan? Anata?" - [Name]
"ya itu tinggi..." - Katakuri
"ya kupikir tinggiku sama dengan cracker atau brulee, entahlah. Aku tidak pernah mengukurnya..." - [Name]
"kau tinggi..." - Katakuri
"Terima kasih anata, sekarang simpan kembali donatnya." - [Name]
"......." - Katakuri
—| 🎤💐 |—
Begitu katanya 😀
Sekarang, Jangan lupa untuk selalu melakukan
VOTE dan KOMEN!
Senyum dikit boleh ga mas, kalo senyum ganteng loh 😄💐
Sekian! Sampai Jumpa!
KAMU SEDANG MEMBACA
[Husband] Katakuri x Reader ✅
Acak[ Complete ✅ ] Hanya sebuah kisah kasih bagaimana kehidupan [Name] dengan suaminya Katakuri. Katakuri x Reader Publish : 7 Juli 2023 End : 31 Desember 2023 Story by : awrince Cerita ini dapat membuat anda bahagia, aman dan sejahtera. Walaupun hanya...