23

172 35 2
                                    

《♠️♥️♦️♣️》

"Ternyata dia benar-benar ada di sini."

Valerie terus menerus memperhatikan interaksi ketiga orang tersebut yang terlihat cukup akrab. Sampai Valerie kembali tersentak kaget, ketika melihat pria pirang yang pernah ia temui di permainan sebelumnya tengah berjalan mendekat ke arah mereka bertiga.

Valerie sama sekali tidak dapat mendengar apa yang sedang mereka bicarakan, karena posisinya terlalu jauh. Namun satu hal yang ia sadari, mereka berempat sama-sama memakai gelang kolam renang. Dan pria berjaket hitam itu..

"Abira?" Gumam Valerie ketika melihat Abira berbalik, lalu naik ke mobil merah. Hal tersebut juga, segera disusul oleh wanita berbikini biru dan juga Sheila. Namun berbeda dengan Chishiya yang masih berdiri di sana, pria pirang itu tampak enggan untuk ikut masuk ke dalam mobil merah tersebut.

Mobil merah mulai melaju menjauhi kawasan apartemen, namun sebelum mobil merah itu melaju terlalu jauh, Valerie dapat melihat Sheila yang menyembulkan kepalanya dari jendela mobil, lalu berteriak nyaring, "Jangan terlalu lama pulangnya, Chishiya."

Valerie semakin menatap hal tersebut dengan heran, "Pulang? Apa maksudnya?" Ujarnya pelan masih bergelut dengan pikirannya. Namun, hal itu tidak bertahan lama, Valerie segera menetralkan kembali kesadarannya ketika ia mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya.

Pandangan Valerie beralih menatap lurus ke arah depan, untuk memastikan suara langkah kaki itu. Dan benar saja Valerie melihat Chishiya yang sedang berjalan santai menuju ke tempat persembunyiannya.

Valerie yang melihat itu segera menarik tubuhnya, berniat untuk kabur. Namun, niatnya harus terhenti ketika mendengar suara Chishiya mengintrupsi indra pendengarannya.

"Kau tidak perlu lari begitu, aku sudah melihat mu." Seru Chishiya dengan suara yang terdengar remeh. "Keluarlah, percuma saja kau sembunyi."

Valerie menghela nafasnya pelan, lalu ia keluar dari tempat persembunyiannya. Benar saja, Chishiya tengah menatapnya dengan jarak yang tak terlalu jauh.

Miaw~

Chishiya tampak tersenyum miring, ia mulai berjalan mendekat ke arah Valerie, sampai langkahnya terhenti tepat di depan Valerie dengan jarak satu meter di depannya."Jadi kau sudah merubah profesimu dari seorang atlet menjadi seorang penguntit?" Sindir Chishiya dengan senyum miringnya.

Valerie yang mendengar itu mengerenyitkan dahinya, lalu ia mulai berjalan mendekat ke arah Chishiya, seakan-akan menantangnya. "Aku hanya penasaran, dan lagi pula kelompok apa kalian?" Tanya Valerie menatap selidik Chishiya.

"Kau tidak perlu tahu, dan lagi pula dimana para pria mu?" Chishiya bertanya dengan alisnya yang terangkat satu, "Kau sendirian? Ahh jangan-jangan mereka meninggalkanmu ya. Kasihan sekali." Ujarnya ringan.

Valerie hanya menatap datar ke arah Chishiya dengan tangannya yang terkepal erat, dia ingin membalas perkataan Chishiya namun yang dikatakan pria pirang itu ada benarnya juga. "Seperti biasa kau selalu sendirian, dan tidak memiliki teman." Ucap Chishiya menatap remeh Valerie.

Valerie menggertakan giginya, rahangnya mengeras, sungguh saat ini dia ingin menghajar pria menyebalkan di depannya ini. Namun, hal itu tertahan ketika Valerie merasakan usapan lembut Cheshy di kakinya. "Kau tahu apa?" Tanya remeh Valerie, masih menatap datar namun terkesan tajam ke arah Chishiya.

Let's play in the game [Alice in Borderland] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang