07

300 57 3
                                    

《♠️♥️♦️♣️》

Akibat daripada penalaran Arisu, Valerie dan yang lainnya berhasil masuk ke dalam pintu 'Mati' dengan selamat.

Valerie yang memang terlebih dahulu masuk dan membuka pintu 'Mati' dengan di ikuti yang lainnya, membuat ia juga yang harus segera menutup pintu itu setelah memastikan bahwa semuanya telah masuk ke ruangan. Agar panas api dari ruangan sebelumnya tidak menyebar ke dalam ruangan ke empat ini.

"Batas waktu ini adalah satu menit 20 detik."

"Jika penalaranmu benar, kita bisa selamat!" Seru Karube kepada Arisu dengan nafas yang terengah-engah.

"Kau hebat, Arisu!" Puji Chota dengan senyum mengembangnya.

"Ini bukan soal keberuntungan. Kita bisa selesaikan bersama!" Ucap optimis Arisu dengan masih mencorat-coret sketsa gambarnya, menentukan pintu mana lagi yang akan dipilih.

"Menurut gambaran ku, selanjutnya pun 'Mati'." Lanjut Arisu senang sambil menunjukan kertas coretannya.

Mereka berlima segera mendekatkan diri ke depan pintu 'Mati' bersiap untuk membukanya. Saat Arisu memutar knop pintu tersebut, ia berhasil masuk dan tidak terdapat tanda-tanda laser yang akan menembaknya, itu artinya pintu itu benar.

"Yoshaa!" Teriak Karube dan Chota bersamaan lalu saling berpelukan, menyalurkan rasa senang karena keberhasilan mereka.

"Bagus!"

"Kita berhasil!"

"Batas waktu ruangan ini adalah satu menit 10 detik."

"Apa selanjutnya?" Ucap Karube sedikit berteriak.

Arisu memastikan terlebih dahulu sebelum menentukan pintu mana yang akan mereka lewati, dengan melihat kembali coretan denah yang telah ia buat.

"Pintu 'Hidup'." Ucap Arisu yakin. Arisu segera membuka pintu 'Hidup' dan masuk ke dalamnya serta diikuti oleh yang lainnya.

Dan benar saja, jawaban pintu 'Hidup' adalah benar.

Pada saat tiga sekawan itu sedang bergembira, Valerie menyadari satu hal. Bahwa ada yang berbeda dengan posisi pintunya. Kali ini tidak ada lagi posisi pintu yang berhadapan lurus dengan pintu sebelumnya.

"Oh Alice, ku rasa ada yang berbeda." Seru Valerie yang membuat Arisu terdiam.

Tidak ada pintu di depan, melainkan terdapat pintu di samping kanan dan kiri mereka. Di sebelah kiri terdapat pintu 'Mati' sedangkan di sebelah kanan terdapat pintu 'Hidup'.

"Batas waktu ruangan ini adalah satu menit."

"Tak ada pintu di depan." Gumam Arisu, dengan menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri melihat pintu-pintu yang terdapat diruangan ini.

"Apa selanjutnya?" Tanya Chota.

Setelah menyadari bahwa ada yang berbeda di ruangan ini, Arisu segera mengecek coretan denahnya lagi guna memastikan. Sedangkan yang lainnya hanya melihat ke arah Arisu yang sedang mencorat-coret kertas di genggamannya.

"Karena pintu kanan dilarang, kita harus pilih pintu di dinding luar?" Tanya Chota.
Arisu mencoba mengingat hal lain, lalu ia menoleh ke arah Valerie yang sedang melihat ke arahnya juga. Seketika ia teringat bentuk daripada bangunan gedung permainan ini.

Segera saja Arisu menghentikan Chota, Karube dan wanita bersetelan kantor yang akan membuka pintu 'Mati'. "Tunggu!" Seru Arisu.

"Mungkin ada yang terlewat." Gumam Arisu.

Let's play in the game [Alice in Borderland] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang