"Kamu tau jalan pulang?" Tanya Leony di balik ceruk leher Bian.
Bian tak menjawab, ia juga bingung ada dimana ia sekarang. Sedari tadi berjalan namun tak kunjung menemukan jalan keluar dari hutan yang di penuhi pepohonan rindang ini. Bian merasa ia telah melalui jalan yang mereka lewati sebelumnya, namun ia juga merasa semakin lama mereka seolah semakin jauh masuk ke dalam hutan. Apa mereka sekarang benar-benar tersesat di hutan?
"Bian, udah berjam-jam kamu gendong aku. Emang ga cape?"
Bian menghela napas lelah. "Lo cukup diam aja di punggung gue atau mau gue tinggal?" Tegas cowok itu.
Leony kembali mengeratkan pelukannya pada leher Bian. "Jangan di tinggal." Cicitnya.
"Yaudah jangan berisik."
"Tapi aku takut."
Bian menatap Leony yang menyenderkan kepala di bahunya. "Takut apa? Hewan buas? Lo tenang aja, gue lebih buas dari mereka. Mereka yang bakal takut duluan pas ngeliat gue!" Ucapnya. Entahlah kenapa cowok itu bisa berbicara seperti itu. Namun ia berharap hewan buas atau semacamnya itu tidak akan muncul dihadapannya.
"Bukan."
Bian mengerutkan dahinya. "Terus?"
"Hantu! Kata Keina di hutan ini ada hantu yang suka nyulik orang terus dibawa ke alamnya, dan orang itu ga akan bisa balik lagi kalo udah diculik. Huhuu aku ga mau di culik hantu..." Leony menyembunyikan wajahnya di bahu cowok itu.
Bian terkekeh dengan ucapan cewek itu. Yang benar saja, cewek itu langsung percaya dengan cerita mitos yang belum tentu kebenarannya. Tapi mendengar gaya bicara Leony, Bian gemas sendiri mendengarnya. Ia jadi ingin menjahili cewek itu.
"Selain suka nyulik, dia juga suka makan organ manusia." Bisik Bian menakut-nakuti.
Leony membulatkan matanya, tiba-tiba saja bulu kuduknya berdiri merinding.
"Jangan lepasin pelukan gue kalo ga mau di culik." Ujar cowok itu.
Bian dapat merasakan anggukan kepala Leony dari balik punggungnya.
Tes
Tes
Butiran air yang turun dari langit mulai turun sedikit demi sedikit membasahi bumi. Karena pohon yang rindang, mereka tidak menyadari bahwa awan sudah mulai menggelap pertanda akan turun hujan.
"Mau hujan, kita cari tempat istirahat dulu." Bian segera mencari tempat yang dirasa pas untuk mereka berdua menunggu hujan berhenti.
*****
"Pak, Leony sama Bian gimana pak? Kita udah cari mereka di sepanjang jalan tadi tapi kita belum ketemu mereka." Seluruh orang yang berada di tenda di buat panik dengan hilangnya Bian dan juga Leony.
Awalnya Keina juga tidak menyadari kalau mereka terpisah dengan kedua orang itu. Saat telah sampai tempat tujuan, petugas menanyakan kenapa mereka datang hanya bertiga dan di saat itu lah Keina baru sadar tidak ada Leony dan juga Bian di belakangnya.
Keina sedari tadi menangis di dekat tenda dan di temani oleh Devian yang berusaha menenangkan cewek itu. "O-onii hikss... Kenapa lo kesesat di hutan beneran hikss...? Tadi pagi gue cuma bercanda..." isaknya.
Devian mengelus pucuk kepala Keina. "Udah sayang, kamu tenang ya. Mereka pasti baik-baik aja, apalagi Leony sama Bian, dia pasti aman kok."
"T-tapi ini udah mau hujan, mereka belum ketemu juga. Aku takut mereka kenapa-napa."
Devian membawa Keina kedalam dekapannya. "Engga, mereka pasti baik kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
BIANTARA [TERBIT]
Teen FictionIni cerita tentang, Leony Ardelia. Cewek biasa yang menaruh perasaan pada cowok yang menjadi primadona kaum remaja. Dan juga, Biantara Adelard. Cowok yang memiliki sifat dingin dengan ribuan misterinya. Namun siapa sangka, Bian lah dalang di balik t...