Sebuah mansion mewah terlihat sangat sibuk dengan persiapan pertunangan salah satu putri kesayangan dari keluarga tersebut.
Dan terlihat seorang wanita yang tengah memperhatikan dari atas beberapa maid sedang membawa wedding cake yang terlihat menjulang ke atas untuk acara nanti malam.
Wanita itu adalah Lalisa Manoban. Dan sedang berada di rumah mewah orangtuanya di Thailand.
"Hei,hati-hati meletakkan kue nya" Terlihat seorang pria paruh baya memperingati beberapa maid tersebut yang tak lain adalah ayah dari Lalisa.
Lalisa hanya tersenyum melihat tingkah ayahnya yang sangat antusias tentang acara pertunangannya nanti dan kemudian ia segera masuk ke dalam kamarnya.
Selang beberapa menit kemudian, handphone Lalisa bunyi dan terlihat calon tunangannya Jungkook sedang memanggil.
L: halo
J: hai honey,kau tau kita bisa kawin lari saja.
L: kemudian kau tidak akan pernah melihat ku memakai gaun pengantin ala kerajaan Thailand seperti yang di inginkan mommy ku.
J: Kau benar,apa yang sedang kau lakukan sekarang?
L:Aku sedang bekerja
J: 20 menit sebelum pesta pertunangan kita di mulai?
L:yep
J: i love you Lalisa. Bye.
L: bye.
Lalisa menutup teleponnya dan sibuk kembali dengan kertas' yang ada di pangkuannya saat ini.
Sementara di ruangan lain dan masih di dalam mansion mewah milik orang tua Lalisa terlihat seseorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibunya, Chitthip Bruschweiler sedang berbicara pada penata rambut dan juga salah satu maid kepercayaan keluarganya.
"Banyak yang harus di lakukan". Ucap si nyonya besar yang sedang memakai bathrobe berwarna putih sedang memasuki kamarnya.
"Rambut anda terlihat sempurna, nyonya" Si penata rambut bersuara sambil mengikuti dari belakang.
"Jika aku ingin pendapat mu,maka akan ku minta" Sang nyonya terlihat tidak suka pembicaraannya di potong.
"Nyonya" Tunjuk si maid yang bertubuh gempal dengan 2 gaun di tangannya.
"Aku ingin yang ini" Perintah si nyonya sambil menunjukkan gaun merah yang akan di pakainya nanti di malam acara pertunangan putri bungsunya.
"Terimakasih nyonya" Dan si maid pun meletakkan gaun tersebut di atas tempat tidur.
"Dimana suamiku?" Sang nyonya bertanya pada maid.
"Di taman rumah, nyonya" Jawab si maid dengan cepat.
"Dimana kopi ku?"
Si maid pun memberikan kopi yang sudah di seduh dari tadi.
"Apakah gaun yang di pakai nona Lalisa pas untuknya?. Ia terlihat banyak makan belakangan ini" Sang nyonya bertanya sambil meminum kopinya.
"Bagai sarung tangan,nyonya" Jawab si maid yang menandakan gaun tersebut memang sangat pas di badan anak majikannya.
Sang nyonya pun tersenyum puas dengan penuturan si maid. "Bagaimana dengan Jisoo? Apa ia menyukai gaun yang berwarna hijau yang ku pilihkan?"
Jisoo adalah anak perempuan tertua di keluarga Manoban.
"Dia menyukai nya nyonya" Ucap si maid bohong. Padahal sudah sangat jelas , Jisoo tidak menyukai warna apapun kecuali warna hitam dan tentu saja si nyonya besar tidak akan membiarkan putri tertuanya tersebut mengacaukan pesta dengan warna hitam layaknya seperti mau ke pemakaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T THINK STRAIGHT [CHAELISA] ☑️
RomanceLalisa Manoban adalah seorang wanita asal negara Thailand yang menetap tinggal di Korea yang sudah bertunangan dan akan menikah menemukan hidupnya berubah selamanya ketika ia bertemu dengan pacar sahabatnya. Pertemuan tersebut menyebabkan Lalisa ber...