4. Paksaan

298 29 0
                                    

*Adegan eksllplisit, pandailah mencari bacaan sesuai usia*

Vegas

Kejadian ledakan feromon pete, akibat kemarahanya padaku membuat sebagian wajahku lebam, dan dada ku sesak. Pria itu jauh lebih kuat dan membahayakan. Akhirnya aku bisa melihat sisi gelap pete yang dia sembunyikan dari kami. Sangat seksi dan juga menggairahkan. Ayahku tertawa melihat anaknya diintimidasi oleh seorang pengawal.

"Vegas... kau tau pete mempunyai aura yang sama sepertimu dia juga seorang alfa dominan yang bisa berkamuflase"

"Dia juga sangat bodoh ayah"

"Hahahhahaha aku masih ingat wajahmu yang termenung dan kaku saat di tembak pete. Melese sedikit saja kamu bisa mati. Dasar anak bodoh"

"Diam ayah"

Macau menemuiku setelah kejadian itu. Dia memeriksa jantung dan keaadaanku. Seperti layaknya seorang dokter dia juga mengoceh tetang kebodohan ku. Namun aku hanya memilih diam dan merencanakan untuk balas dendam pada pete.

Pertama adalah aku menyamar sendiri mengamati dan melihat kegiatannya. Pete tinggal di apartemen sendirian, seorang pecinta kucing dan mempunyai kebiasaan pagi. Berangkat kerja jam 5 pagi. Diawali minum kopi dan sarapan bersama teman temanya. Wajahnya begitu bersinar, melihatnya banyak tersenyum dan mengibaskan rambutnya ke belakang. Mendengar keluh kesah pete dan pol.

"Hei pete, kau hanya minum kopi"

"Iya, aku makan jam 9 pagi. Karena jika terlalu pagi aku sering muntah" senyum pahit

"Oiya, kau sudah jarang pingsan sekarang. Ototmu juga mulai mengecil. Tubuh mu seperti wanita pete"

"Oyyyy pol jangan gitu dia sakit dan sering dioperasi. Kau tau makan di RS tidak enak. Mana mungkin pete yang doyan makan gemuk disana"

Pete menunduk dan garuk kepala
"Sebenarnya ini efek obat yang ku konsumsi. Tapi dengan tubuh ini aku jauh lebih tangkas dari biasanya bukan"

Percakapan mereka terlihat sangat akrab. Dia mempunyai banyak teman dan juga orang yang sangat sederhana. Dia begitu anggun setiap menjawab pertanyaan. Saat jam 9 pagi dia akan banyak makan, semua pete makan. Badan kecil itu sanggup menghabiskan 2 piring nasi kari pedas. Sangat imut dan mengenyangkan melihat dia makan. Aku duduk di ujung kafe dan melihat keakrapan itu sebentar lagi aku akan membuatmu memohon untuk kulepaskan pete.

Agenda selanjutnya adalah mengawal Kinn di bar saat minum minum. Ini kesempatanku untuk menculik dan memilikinya. Aku membuntutinya di toilet, dan aku memendarkan feromonku untuk membuat pete lemah. Mengambil HPnya dan menghubungi semua keluarga utama jika pete akan kedokter untuk perawatan hormon dan juga izin untuk tidak bekerja. Saat pete limbung aku masih mengikutinya bertemu Kinn untuk pulang terlebih dahulu. Kinn yang bersama porche tidak curiga dan mengizin kan pete pulang. Saat di Barr aku melihat banyak mata laki laki alfa yang mengintimidasi pete. Namun feromonku jauh lebih kuat.

Pete mampir di apotik untuk membeli obat dan ke kedai makanan. Aku terus mengikutinya hingga masuk kedalam rumah tanpa dia curigai. Saat lengah aku memasukan obat bius dosis tinggi yang membuat manusia biasa tidak sadar selama 3 hari dalam kari yang dia beli. Aku masuk dan bersembunyi di kamar milik pete. Menunggu hingg pete pingsan. Namun dia hanya lemah dan susah untuk berdiri tanpa babi bu aku menghampiri dan menggendong bridal masuk dalam mobilku. Semua cctv di apart ini aku matikan. Lucunya kucing putih milik pete mengikuti kami hingga masuk dalam mobil. Aku membiarkanya, membawa pete dalam apartemenku, mengikat tangan dan melepaskan baju kecuali boxer yang dia pakai.

Membaringkanya ditempat tidur dan mencium seluruh tubuhnya bau berry yang aku sukai, kulit putih itu menjadi kemerahan pada bagian leher, dada, paha atasnya lukisan yang sangat indah.

my SOROW and PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang