12. Ini Hati ku

195 32 1
                                    

Pete masuk dalam kamar mandi mengunci pintu dan berdiri didepan cermin besar dengan menaikan satu kakinya di wastafel, mengambil kotak tisu dan dengan hati yang berdetak sangat kencang, melihat cairan vegas bercampur cairan miliknya keluar dan menetes melalui jalan lahir hingga pahanya.

Wajahnya memerah dengan malu mengingat bagaimana malam panjangnya dengan tuannya atau sekarang kekasihnya. Cairan kental itu masih mengalir, feromon pete juga menguar, kenapa apa semalam hingga subuh masih kurang, hingga dia sulit berjalan. Vegas yang melihat pete ketakutan dan masuk kamar mandi, dan melihat ada tetesan darah bercampur cairan itu menambah kekhawatiran. Segera menyusul dan memaksa untuk masuk kekamar mandi.

"Pete buka pintunya, kamu kenapa? bau feromon mu menguat ada apa, kenapa ada darah"

"AHHhhh.....ini...aku tidak apa apa" Pete menahan sakit saat dia terjatuh dari wastafel saat menyeka cairan itu dengan tisu.

"Peteee...... aku akan mendobrak pintunya jangan berdiri dibelakang" Vegas dengan panik dan sedikit marah dengan pete yang masih malu dan tertutup padanya.

"Vegas tunggu... aku tidak apa apa"

Satu tendangan Vegas merusak gagang pintu kamarmandinya, melihat pete yang jatuh dilantai dengan tisu terdapat noda darah. Pete menahan malu dan memilih pasrah saat Vegas mengangkatnya ke tempat tidur.

Melebarkan kakinya tanpa berkata apapun,
wajah dingin itu tidak mengeluarkan nada apapun. Dengan lembut dia melihat luka pete dan bagaimana cairanya terus mentes karena berulang kali dia mengeluarkan di dalam perut pete. Vegas menelfon dokternya satu tangan itu mengapit HP dan tangan yang lain masih mengompres luka memar itu dengan handuk hangat. Sang empunya selangkangan dan perut hanya bisa diam dengan wajah merahnya menahan malu.

"Oh Dr. Top apa kau sibuk tolong dengarkan aku. Semalam aku mengalami rut dan berulangkali mengeluarkan dalam perut kekasihku. Cairan masih terus keluar dan sedikit darah kental juga keluar. Feromon omeganya juga menguar kuat. Tapi aku sudah suntik supresan"

"Kemungkinan pasien mengalami orgasme pasca sex karena dibarengi juga hormon yang menguar. Darah kental itu adalah darah yang keluar saat sex yang kasar dan berulang. Darah itu tidak sempat keluar. Apakah pasien demam?"

"Dia sedikit berkeringat tapi suhu badan normal, tangan dan kakinya juga dingin. Aku mengompres perut dan selangkanganya dan juga memberi salep. Apa kau bisa segera melihatnya. Aku tidak mau kekasihku dilayani dokterlain dengan keadaan hormonya yang menguat" Vegas memegang kening pete, dan memegang tangan dan kakinya"

"Hari ini aku ada oprasi, sementara anda bisa memberikan obat penekan rasa sakit, dan terus disampingnya karena hormon yang meningkat dapat membahayakan pasien jika ada alfa lain yang mendekat"

"Baik trimakasih" Vegas turun dari tempat tidur menyelimuti pete dan berjalan keluar kamar.

vegas memanggil semua pengawal dan menyuruh mereka tidak masuk kedalam rumah. Hingga menyuruh mereka meminum supresan hingga waktu yang tidak di tentukan. Kemudian di dapur Vegas membuat makanan dan air mengompres, hingga obat obatan.

Masuk kamar pete, vegas mengelap seluruh badan pete dan menggantikan bajunya hormon pete masih tercium kuat meski semalam dia sudah di netralkan dengan feromon kuat Vegas. Menyuapi pete dengan pelan mengelus pipinya yang berkeringat dan memandangi wajah malunya yang memerah. Kelembutan ini masih berlanjut hingga makanan itu habis dan pete meminum obatnya. Vegas duduk disamping pete dengan megang tangan dinginya. Mereka hanya terdiam hingga pete mulai mengajak vegas berbicara.

"Tanganmu hangat berbeda dengan wajah mu yang dingin vegas"

"Saat aku melihatmu ketakutan dan mengunci pintu kamar mandi, ingatanku teringat saat kamu pergi saat aku melakukan hal yang begitu menyakitimu, yang ku inginkan hanya kamu pete. Jangan sakit sendirian lagi. Aku begitu mencintaimu, izinkan aku melihatmu disaat terahirku pete. Aku begitu takut kehilanganmu. Bicaralah dan kurangi rasa takutmu kepadaku" vegas mengatakan semua kekhawatiranya dengan nada menahan tangis

my SOROW and PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang