14. Winola Side

511 81 6
                                    


G  i  r  l    f  r  o  m    t  h  e    D  a  r  k

G  i  r  l    f  r  o  m    t  h  e    D  a  r  k

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Recommended Song :
aespa — I'm Unhappy










"Being second choice, sounds great. Right??"




















“Jangan gila. Lo mau ngelamar gue? Di umur segini?” Kim memalingkan wajah padahal hatinya sudah menggelora karena panas. Enteng sekali mulutnya membahas lamaran?

“Kenapa? Lo gak mau nikah sama gue?”

“Gak!”

“Katanya butuh pembuktian?”

Kim semakin geregetan. Ia mengacak-acak rambut dark blue nya sendiri. “Ada banyak seribu cara dan kenapa harus cara sialan itu yang lo pilih? Menjomblo seumur hidup lebih baik.”

Bibir Kael berkedut menahan tawa. Eyesmile nya sampai terlihat. “Gue jamin lo akan jilat ludah nanti.”

Kim mendekat dan mengangkat wajahnya angkuh. “Oh, ya? Let’s see. Siapa yang jilat ludah nanti, lo apa gue.”

Kael mengedikkan bahunya dan kembali berjalan. Meninggalkan Kim yang termangu. Merasa harga dirinya diinjak-injak karena ditinggal begitu saja, Kim berlari kecil menyusul Kael sambil terus berceloteh. “Gue Kimberly Isabella Addams. Hanya orang bodoh yang gak mau nikah sama gue. Gue sempurna. Gue kaya, cantik, pintar. anggun, dan—“

“Gue tau,” potong Kael cepat.

“Apa?” Kim meneguk ludahnya kasar. Darahnya berdesir mendengar pengakuan Kael tadi. Itu artinya Kael mengakui kalau dirinya cantik, kan? Siapapun, tolong Kim sekarang. Rasanya wajahnya menjadi panas.

Why? Gue salah bicara?”

“Sebenarnya, masih banyak kelebihan gue. Yang gue sebut tadi cuma 1% saja.” Kim melanjutkan acara membanggakan dirinya. Masih dengan langkah terburu-buru menyamai langkah lebar Kael.

“99% nya kekurangan berarti.”

“Beraninya lo menghina anak bungsu Addams?”

Kael geleng-geleng kepala. Kim tidak ada bedanya dengan putri kerajaan yang manja. Lihat saja tingkahnya. Cara bicaranya juga kekanakan sekali. Seenaknya dan berjiwa bebas. Tadi pagi saja, Kim kembali telat ke sekolah. Entah sampai kapan dia seperti itu. Untung saja Noah tidak menolongnya tadi. Itupun anak OSIS memberi keringanan karena tangan Kim terluka.

But, wait. Kael berbalik dan menghampiri Kim tergesa-gesa. Memegang tangan Kim lalu ia tarik lengan panjang kemeja yang Kim pakai.

“Tangan lo gimana?”

Kim cemberut. “Kirain lupa kalau gue abis kecelakaan.” menarik tangannya sendiri dan merajuk.

“Oke, gue minta maaf udah bikin lo kesel. Tapi tangan lo udah gapapa, kan?” suara Kael melembut. Mengusap kepala Kim pelan penuh kasih.

Girl from the DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang