His POV
Sudah beberapa jam kita . Gue,Aqila,abinya Aqila, ortu gue. Beberapa kali berdoa kepada Allah swt. Yang diwakili sama ayahnya Aqila.
Apalagi saat sudah selesai doanya itu , gue gak tahan banget ngeliat Aqila nangis dan sedih kaya gitu. Gak tahann... Banget....
Akhirnya, gue pun keluar ruangan yang dibatasi tirai biru itu dan duduk di sofa dekat pintu menuju balkon Rumah sakit.
Dan juga akhirnya ada yang keluar Dari balik tirai.
Ayahku. Dan ibuku
Om Redi dan Tante salsa
Mereka duduk di sofa yang sama denganku di sebelah kanan ada ayah di tengah Gue, dan disebelah kanan Ibu.
Aku cuman melamun ngeliatin lantai gak tau Napa. Gue males banget jadinya.
"Rangga, ayah mau ngomong sama Rangga"
Suara ayah yang berat itu sudah memecahkan lamunanku.
Dan sementara Ibu manggut-manggut pergi ke luar ruangan menunggu di tempat parkiran.
Oke. Ayahku mengajakku ke Balkon until membicarakan sesuatu yang penting untukku.
(Rahasia)
Dan aku mengerti dan langsung menyetujui rencana Ayah.
(Eh,boleh gak manggilnya papa aja? Soalnya gue manggilnya gitu kok)
Papa yang kayanya kaget banget baru beberapa menit diceritain tuh hal penting.
Langsung aja gue setujuin.
"Wah Rangga beneran nih setuju??"
"Beneran pah"
*papa bingung
"Udah yakin nih?, Rangga kok cepet banget ngesetujuinnya jangan--jangan..."
"Ahh udah lah pah . kan papa yang ngomong. Pokoknya Rangga setuju!"
Papa hanya manggut-manggut dan senyum-senyum kaya ......
Pokoknya aneh bangetlah..
Oke. Tapi sejujurnya gue kaget banget pas pertamanya.
***
"Ckreek"
Gue dan papa kaget banget pas itu Pintu balkon dibuka sama Aqila.
Dan pemandangan yang pertama gue liat adalah Aqila yang matanya masih memerah tapi malah berubah ceria walaupun nadanya masih agak ya... Serak
"Lho Om Redi ? Om ada kabar baik nih...." Kata Aqila yang memandang kami berdua dengan senyum terbaiknya.
Ya Allah ... cantik banget nih anak walaupun udah nangis.
(Eh gue jujur lho! Bukan gombalan)
"Wah kabar baik apa Aqila?"
"Sekarang Om Redi gak apa-apa kok mau pulang juga" jawab Aqila lagi yang malah membuat kami penasaran.
"Lho? Kenapa memangnya? Bukannya umi nya Aqila sekarang belum sadar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aqila Diary of Her life
Fiksi RemajaDiary ini ditulis oleh seorang cewek, bernama Aqila yang punya banyak keprilakuan ,akhlak mulia, berbakti pada orang tua , dan tidak menyukai persoalan cinta. akan tetapi saat ia menganjak Smp , teman sebangkunya yang namanya misterius tidak diketa...
