Seventeen - Berubah

74 3 0
                                    

Cerita sebelumnya :
"Berdarahhh!!!!! Ahhhh!!" Aku shock setengah mati melihat keadaan Rangga yang kini kritis karena aku.

To be continued ...

***

Di malam hari ini keadaan semakin panik dan serasa Panas!!!
Akan keadaan Rangga yang jadi seperti ini.
Kini aku hanya masih melihat Rangga yang terbaring lemah dan memegang kepalanya yang dipenuhi darah.

Aku masih merasa shock. Dan melipat kedua tanganku di Dada.
Tapi--
Melihat keadaan Rangga yang kini malah semakin membuat lantai putih ini dipenuhi darah.
Akhirnya aku segera bertindak.

Dengan pelan aku dekati dia dan mencoba menuntunnya dengan tangan Rangga yang Ku lingkarkan di belakang bagian leherku.
Dan Rangga pun mencoba untuk berdiri perlahan. Sementara aku dengan sekuat tenaga menopangnya dan menuntunnya sampai ke bawah lagi.

Karena tak sanggup aku menopang Rangga sampai lantai bawah. Di Kamar Tamu.
Aku membawa dia ke kamarku. Dan menyuruh Rangga untuk bersandar di kursi yang hampir mirip tempat tidur berwarna Ungu muda ini.

Rangga yang Dari Tadi sudah mengerjapkan matanya lebih Dari biasanya. Kini melihatku yang sedang meraih kotak P3K cadangan di atas Rak buku Ku. Dan mencari kain kasa dan kasa gulung ( tensokrap)

Dengan segera aku membalut kepalanya. Dengan rapi sehingga bekas luka dan darahnya pun tidak mengalir lagi.
*untung saja dulu aku diajari tante Vera yang menjadi anggota PMI perempuan itu.

"Pe...--perih . Qila"

"Shuu shuu.. Jangan banyak gerak"

Tidak pernah aku serasa khawatir banget kaya gini...
Satu sentuhan akhir dan selesai!
Kini luka di kepala Rangga sudah tertutup dengan rapi.

Tapi~ aku masih meratapi Rangga yang kini tak membuka mata dan hanya bergeming.

"Aa-aqilaa.." Suaranya menjadi lemas dan lirih..

Allahumma rabbanass adzhibil ba'sa isfi anta syafi laa syifa a illa syifa uka syifaan laa yughadiruu saqaman..

Ya Allah ... Sembuhkan lah luka yang telah aku perbuat padanya ya Allah.
Hamba tak sengaja membuatnya menjadi seperti ini...
Hamba menjadi khawatir..
Ya Allah tolong ya Allah hanya engkaulah yang dapat menyembuhkan segala penyakit dan luka yang ada di bumi ini..
Maka dengan kehendakmu..
Sembuhkanlah ia ya Allah..
Amin...

Aku hanya menatap Rangga yang masih menutup matanya dan tak menimbulkan reaksi apapun.

Oh~ sepertinya ia tidur.
Plaaak! Aku menampar diriku sendiri yang sedari Tadi malah senyum-senyum sendiri...
Ih otak masih belum bener aja deh...

Aku melihat terus Rangga yang tertidur lelap dan hingga sepertinya aku juga mengantuk..

"Hoaaammm....emmm"

***

Emmm... Aku merasa silau!
Eghh!
Dan ternyata saat aku setengah membuka mata . kini aku melihat jendela Ku yang terbuka lebar dan bermandikan cahaya mentari yang masih berada di ufuk Timur..
Burung-burung pun terdengar saling berkicau...
Ehmm..
Lho... Kok aku udah tidur disini lagi ya?
Perasaan Ku ada yang janggal.

O iya Rangga!!!
Aku bergegas mandi dengan cepat memakai pakaian pergi dan Turun ke bawah..

"Rangga!!! Rangga! Lo dimana?"

Aqila Diary of Her lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang