Chap 7

551 59 2
                                    

Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita terinspirasi dari manhwa Korea yang bertemakan kerajaan dan princess
Genre : isekai, romance, hurt, friendship, genderbender
Pair : rahasia
Sifat karakter terkadang berbeda dengan versi anime dan ooc
Bahasa narasi dan dialog baku karena mengambil tema di zaman kerajaan negeri barat di abad pertengahan
Typo bertebaran tolong dimaklumi

Happy reading

Chap 7






Di padang rumput tadi siang, Naruto sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang Sasuke ajukan. Hal itu membuat Sasuke semakin penasaran.

Sekarang adalah saatnya makan malam. Tadi ia seharian berada di luar rumah. Setelah pergi dari padang rumput, Naruto dan Karin mengajak Sasuke pergi berjalan-jalan dengan naik kereta kuda berkeliling kota.

Karin yang meminta Naruto untuk mengantar mereka berkeliling agar ingatan lady-nya kembali pulih. Sayangnya lady-nya bukan Lady Sasuke melainkan seorang pemuda yang jiwanya terperangkap ke dalam tubuh lady-nya. Jadi hal itu akan sia-sia.

Lord Uchiha Fugaku masuk ke ruang makan dengan ekspresi wajah yang menyeramkan. Ketiga putranya hanya diam menundukkan kepala. Sasuke juga diam karena tidak tahu apa yang telah terjadi. Lalu Lady Mikoto, istri dari sang lord juga diam karena tahu suaminya sedang tidak dalam suasana hati yang baik.

"Sasuke, setelah makan malam, ayah ingin bicara denganmu!" suruh Lord Fugaku menatap Sasuke dengan tajam.

Sasuke hanya menganggukkan kepalanya. Serasa nostalgia baginya karena ayahnya juga dulu seperti itu. Bahkan lebih parah karena ayahnya selalu membanding-bandingkan dirinya dengan kakaknya, Itachi.

Makan malam pun berlangsung dengan khidmat. Tak ada yang berbicara. Semuanya hanya membuka mulut untuk memasukkan makanan dan air minum.

Setelah makan malam selesai, Lord Fugaku pun memberi isyarat kepada Sasuke untuk mengikuti langkahnya menuju ruangan lain.

Sasuke pun berdiri lalu berjalan mengikuti langkah sang ayah.

Ketiga lord Uchiha saling memandang satu sama lain.

"Kak Obito, apa adik kita melakukan kesalahan?" tanya Lord Shisui.

"Sepertinya begitu," jawab Lord Obito.

"Hm, tadi aku dengar kalau adik kita meninggalkan ruang kelas saat melihat Pangeran Menma sedang duduk di kursinya," ujar Lord Itachi.

Mereka bertiga masih duduk di tempat makan. Sementara itu Lady Mikoto memilih untuk mengikuti putri dan suaminya. Sedangkan Lady Rin pergi ke kamar tidurnya karena sudah mengantuk.

"Wah, itu kabar yang sangat mengejutkan, adik kedua," kata Lord Obito.

"Sepertinya perjodohan di antara adik kita dengan Pangeran Menma memang akan dibatalkan," ujar Lord Shisui.

"Mengapa kau berpikir demikian, adik pertama?" tanya Lord Obito.

"Sikap adik perempuan kita sangat berbeda. Dulu ia begitu menyukai Pangeran Menma. Lalu sikapnya tadi di sekolah, adik kita terlihat menghindari Pangeran Menma," jelas Lord Shisui.

"Aku senang kalau perjodohan mereka dibatalkan. Lagipula aku sedang menyelidiki apa yang telah terjadi sebelum adik perempuan kita jatuh ke sungai," tambah Lord Itachi.

"Tidak mungkin adik kita terjun ke sungai dengan sengaja. Pasti ada yang mencelakainya," ujar Lord Shisui.

"Kita harus mengikutsertakan Naruto. Dialah yang telah menyelamatkan adik kesayangan kita," usul Lord Obito.

To Be a Princess (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang