Chap 8

565 62 4
                                    

Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita terinspirasi dari manhwa Korea yang bertemakan kerajaan dan princess
Genre : isekai, romance, hurt, friendship, genderbender
Pair : rahasia
Sifat karakter terkadang berbeda dengan versi anime dan ooc
Bahasa narasi dan dialog baku karena mengambil tema di zaman kerajaan negeri barat di abad pertengahan
Typo bertebaran tolong dimaklumi

Happy reading

Chap 8





Pagi pun tiba. Sosok gadis dengan nama Lady Sasuke telah bangun dari tidurnya. Sarapan di atas tempat tidur sudah menjadi kebiasaannya. Bahkan berendam di bathtub dengan sabun berbusa yang beraroma terapi pun akan menjadi rutinitasnya yang baru.

Kini Sasuke sudah menerima kenyataan jika dirinya berada di dalam tubuh seorang gadis yang memiliki kepribadian  berbeda dengannya.

"Karin, apa jadwalku hari ini?" tanya Sasuke. Baru selesai mengenakan pakaiannya. Gaun ala lady victorian yang berwarna violet.

"Lady harusnya pergi ke sekolah hari ini," jawab Karin.

"Apa aku bisa belajar di rumah saja?" pinta Sasuke. "Terkadang kepalaku tiba-tiba terasa sakit, Karin."

Sasuke berpura-pura merasa sakit kepala.

"Baik, lady. Saya akan bertanya kepada madam. Anda bisa menunggu di sini," jawab Karin.

"Hn."

Karin pun pergi meninggalkan lady-nya. Tak lupa ia menutup pintunya dengan rapat.

Sasuke pun becermin. Hari ini rambutnya masih lurus. Ia tak ingin membuat ikal rambutnya seperti pemilik asli tubuhnya yang dulu.

Kemudian Sasuke pun membuka lemari. Ia mengambil gaun yang tidak ia sukai lalu melemparnya asal ke lantai. Sepatu, aksesoris kepala. Barang-barang yang ia tidak suka, ia tak ingin memakainya.

"Maafkan aku, Lady Sasuke. Karena tubuhmu adalah milikku maka semua yang ada di dalam kamar ini adalah milikku. Semua barang pemberian mantan tunanganmu akan kubuang," gumam Sasuke. "Hn, jangan dibuang. Aku akan memberikan ini semua kepada orang-orang yang membutuhkan. Kemarin aku melihat sebuah panti asuhan. Mereka pasti membutuhkannya."

Pintu kamar Sasuke terbuka. Karin masuk bersama Lady Mikoto.

"A-apaan ini, Sasuke?!" Lady Mikoto sangat terkejut dengan ulah dari putri bungsunya.

"La-Lady Sasuke.. " Karin pun tidak kalah terkejut. Mulutnya sampai mengangga. Tadi kamar lady-nya rapih. Tapi sekarang penuh dengan barang-barang milik sang lady.

"Ibu, Karin?" Sasuke duduk dengan manis di atas kursi.

"Kenapa kamu mengeluarkan pakaian dan barang-barangmu yang lain, Sasuke?" tanya Lady Mikoto.

Sementara itu Karin membereskan kekacauan yang dibuat oleh lady-nya.

"Aku ingin membuang atau memberikan barang-barang ini, ibu," jawab Sasuke.

"Apa? Kenapa kamu melakukan itu?" tanya Lady Mikoto.

Sasuke yang sedang duduk pun langsung berdiri dan berjalan menghampiri Karin yang sedang membereskan barang-barang pemberian dari Pangeran Menma.

"Aku ingin hidup menjadi diriku yang baru, bu," jawab Sasuke sambil tersenyum tipis.

Lady Mikoto pun terdiam.

"Oleh karena itu, aku tidak mau barang-barang dari Pangeran Menma ada di kamarku," tambah Sasuke.

"Kenapa begitu?" tanya Lady Mikoto. "Pangeran Menma kan tunanganmu."

To Be a Princess (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang