Chap 30

372 36 4
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita terinspirasi dari manhwa Korea yang bertemakan kerajaan dan princess
Genre : isekai, romance, hurt, friendship, genderbender
Pair : rahasia
Sifat karakter terkadang berbeda dengan versi anime dan ooc
Bahasa narasi dan dialog baku karena mengambil tema di zaman kerajaan negeri barat di abad pertengahan
Typo bertebaran tolong dimaklumi

Happy reading

Chap 30




Terlihat sosok pria paruh baya yang wajahnya mirip dengan pemuda yang hampir melecehkan putri bungsu keluarga bangsawan Uchiha Leicesterberry. Lalu di sampingnya ada Lady Hinata. Mereka berdua duduk bersebelahan.

Kedua orangtua Sasuke serta kakak ketiganya juga berada di ruangan itu.

Sasuke masuk ke dalam ruangan itu bersama Naruto.

'Apa yang akan terjadi setelah ini?' suara hati Sasuke. Merasa cemas.

Lord Hiashi pun menoleh ke arah Sasuke saat Sasuke dan Naruto masuk.

Dengan cepat ia berjalan lalu bersujud di kaki Sasuke.

Sasuke terperanjak. Tak mengerti dengan apa yang terjadi.

"Lady Sasuke, tolong maafkan putriku dan juga keponakanku. Kau boleh melakukan apa saja, tapi jangan sampai membawa masalah ini ke rana hukum. Aku mohon," pinta Lord Hiashi sambil meneteskan air mata.

Sasuke pun mengerti. Ternyata Lord Hiashi telah mengetahui segalanya. Kini saatnya ia berperan sebagai seorang protagonis yang dicintai oleh setiap orang.

"Paman, jangan bersujud padaku. Tolong berdiri," pinta Sasuke dengan posisi berjongkok dan membantu Lord Hiashi untuk berdiri.

"Tapi, Lady Sasuke. Anakku dan keponakanku sudah berbuat jahat terhadapmu. Hinata hendak membunuhmu dan Neji malah melecehkanmu. Itu mencoreng nama baik keluarga bangsawan Hyuga Purewallow," ucap Lord Hiashi.

Sasuke tetap membantu Lord Hiashi untuk berdiri.

Naruto pun turun tangan karena keluarga bangsawan Uchiha Leicesterberry tampaknya menyerahkan semuanya terhadap Sasuke.

"Anu, Lord Hiashi. Lebih baik anda tenang dulu. Lady Sasuke pasti akan membantu anda," kata Naruto meyakinkan Lord Hiashi.

Lalu Lord Hiashi pun kembali ke tempat duduknya yang berada di samping Lady Hinata.

Sasuke pun duduk di tempat yang kosong. Sedangkan Naruto berdiri di samping Sasuke.

"Ayah, ibu, maafkan putramu ini karena telah merahasiakan segalanya," ucap Lord Itachi. "Harusnya di antara kami berempat ada yang mengatakannya kepada ayah dan ibu. Tapi kami memilih merahasiakannya agar tidak terjadi kesalahpahaman atau prasangka buruk."

Lady Mikoto pun tersenyum. Bangga dengan keempat putra dan putrinya.

"Kami tidak marah pada kalian, nak," kata Lady Mikoto sambil memandangi Sasuke dan Lord Itachi secara bergantian. "Kami malah bangga karena kalian bisa menemukan sosok yang telah mencelakai Sasuke."

Semua orang yang ada di sana terdiam.

"Ibu pernah berpikir jika satu-satunya putri ibu menghilangkan nyawanya sendiri karena sakit hati setelah melihat tunangannya bersama gadis lain. Jika itu benar, ibu akan sangat menyesal. Betapa buruknya ibu menjadi seorang ibu bagi kalian," tambah Lady Mikoto sambil meneteskan air mata.

Lord Fugaku yang duduk di sampingnya segera memberikan sapu tangan untuk mengelap air mata sang istri.

"Bukan hanya ibu kalian, aku juga akan merasa sangat menyesal. Terutama padamu, Sasuke," tambah Lord Fugaku sambil menatap Sasuke dengan penuh arti. "Sungguh kesalahan yang besar karena telah menjodohkanmu dengan laki-laki yang salah. Hanya karena dia seorang putra raja, bukan berarti dia baik bagimu. Maka dari itu, ayah dan ibu tidak akan mengatur perjodohan lagi untukmu. Siapapun laki-laki yang mencintaimu, kami akan merestuinya. Entah itu dari kalangan bangsawan maupun dari kalangan rakyat biasa. Kebahagiaan dan keselamatanmu lebih berarti dari gengsi keluarga bangsawan Uchiha Leicesterberry."

To Be a Princess (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang