chapter 11' sae mudik?

810 115 44
                                    

"Jir kira kira dah brp lama gua kgk pulang ke rumah, udh banyak debu yang harus dibersihin, huhh.. apa gua sewa pembantu aja ye?"

Pikiran ku sibuk beradu dengan hal hal random lainnya, lalu aku tiba tiba teringat mampir ke konbini untuk membeli kamper ruangan, sabun lantai, sabun deterjen dan alat pembersih kaca.

Heran sekali saat ku lihat segerombolan gadis gadis tengah mengintip ke dalam konbini sembari berteriak histeris

Sebelumnya aku blm pernah melihat gadis gadis yang berteriak histeris di luar konbini, apa mungkin ada diskon besar2an?!

Karena berpikir ada diskon besar2an di konbini aku pun mempercepat langkahku agar tidak kehabisan.

Setelah masuk ke dalam lantas aku pun menanyakan pada pegawai tentang adanya diskon di konbini itu

"Sumimasen, apakah disini sedang ada diskon besar2an" Aku bersemangat menanyakannyan pada kasir di tempat tersebut

"Eh? Diskon?, maaf nona apa mungkin kau salah toko?"

"Eh?.. lalu ada apa ramai ramai diluar itu?" Ucapku menunjuk segerombolan gadis diluar.

"Ohh.. mereka bkn sedang mengincar diskon nona, mereka sedang melihat atlet muda yang kebetulan ada disini, itu dia" pegawai itu balik menunjuk seorang pria berkumis tipis dengan surai dwi warna yang sedang memilih barang di salah satu rak

"O-oh.. baiklah.. terima kasih"
Sedikit kecewa dengan jawaban sang kasir, padahal sudah berharap akan ada diskon di konbini.

"Nasib nasib, gua kira ada diskon, ternyata cuma atlet.."

"..Tapi masa atlet muda jir, mukannya aja keliatan lebih tua dari om ego, tpi emg ganteng sih.. tau ah lagian gua kesini bkn buat ngeliat cogan

Tak ingin memikirkan terus tentang itu, aku pun segera pergi ke rak khusus kebutuhan rumah tangga dan mencari benda yang kubutuhkan.

hampir semua yang kubutuhkan sudah ada, hanya tinggal sabun deterjen. Dan sialnya lelaki yang disebut atlet itu berdiri tepat di depan rak sabun deterjen.

"Sialan. Tu om om ngapa hrus disitu dah, mana deterjen gua butuh bat lagi"

Sebenernya yatsumi bisa saja meminta tolong pria itu untuk minggir, tapi males ngomongnya

Yahh mau bagaimana lagi, karena deteren ini hal yg penting untuk saat ini akhirnya ia memutuskan untuk menghamiri pria itu.

"Ano sumimasen oji san, bisakah kau sedikit bergeser?, aku ingin mengambil deterjen di depanmu."

"Oji san?.. hei nona manis aku ini masih berumur 19 thn knp ngga manggil sayang aja hm~.."

"O-oh maaf tuan aku pikir kau sudah tua"

Ucap yatsumi seadanya dan mengambil  dua bungkus deterjen, pria tdi tampak tidak puas dengan respon yatsumi yang diberikan padanya, dan hanya menatap gadis itu.

"Maaf tpi apa ada yg salah dengan mukaku tuan?, aku tidak nyaman jika kau menatap ku terus."

"Hee galaknya.. jgn galak2 dong nona manis, harusnya kau bersyukur aku menatapmu terus tau~"

"Emg gua hrus bersyukur kek mana anj, sujud syukur gitu hah?! Pede bgt tolol"
Yatsumi menahan amarahnya agar tidak mengeluarkan kata kata mutiaranya

"Ku akui kau memang cukup tampan tuan, tpi maaf itu saja blm bisa membuatku bersyukur, baiklah sampai nanti tuan"

Yatsumi langsung melongos pergi dari tempat itu.

"Gadis yg unik,..tpi kok mukanya kayak familiar banget ya.." gumam pria itu

.

.

Itoshi siblings sister [oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang