🕊️◞⸜Itoshi Sae x Readers⸝◟
⚠️Lebih baik membaca deskripsi terlebih dahulu sebelum membaca⚠️
Hanami [Name], dia adalah seorang murid pindahan karena pekerjaan orang tuanya. Sayangnya, gadis itu mengalami kesialan dihari pertama ia masuk sekolah. Dim...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
∘₊✧─── Happy Reading ───✧₊∘
Di pagi Senin yang cerah, kini [Name] tengah memakai sepatuny di teras rumah. Tak lama kemudian, ada suara klakson mobil yang berbunyi di depan pagar rumahnya. lName] melihat ke arah pagar rumahnya dan melihat sebuah mobil terparkir di sana. Kaca mobil itu perlahan turun dan menampakkan seorang lelaki. Siapa lagi kalau bukan Kaiser.
"[NAME]!!" Teriak Kaiser memanggil nama gadis tersebut.
[Name] muncul dari balik pagar dan melihat Kaiser dengan tatapan malas. "Apa lo? Mau culik gw? " Ketus [Name].
"Boleh tuh ide lo"
"AJG! GA GA GA!"
Kaiser terkekeh mendengar respon [Name]. "Ke sekolah bareng. Gw bakal anter lo"
"Tumben amat. Lo kerja jadi GoCar kah? " Celetuk [Name].
"Ngomong sembarangan mulu, heran gw"
"Ya kan siapa tau"
"Buruan masuk gih"
"Y"
[Name] kemudian masuk ke dalam mobil milik Kaiser dan duduk di sampingnya.
"Jangan ngebut lo" Ucap [Name].
"Sans aja. Gw anti ngebut ngebut club" Ucap Kaiser merasa percaya diri. [Name] hanya memutar bola matanya malas. "Kurang yakin gw" Gumam [Name] yang tidak di dengar Kaiser.
Kaiser pun menjalankan mobilnya dan menjauh dari depan rumah [Name]. Di dalam mobil, tidak ada yang mereka bicarakan sama sekali.
Kaiser kini tengah memikirkan apa yang bisa ia bahas bersama [Name]. Sedangkan [Name], dia menyandarkan kepalanya di dekat kaca mobil dan melamun menatap suasana jalan yang lumayan ramai.
"[Name]" Panggil Kaiser.
"Hmm" Deham [Name]. Ia tetap melihat pemandangan di luar mobil.
"Lo ga ada niatan move on dari si Sae trus cari yang lain gitu? " Tanya Kaiser.
[Name] terdiam sejenak, kemudian dia berbicara. "Setelah kenangan yang kita laluin gitu aja? Gw lagi berusaha, tapi keinget kenangan yang kita lakuin bersama" Jawab [Name] dengan lesu.
"Lo sama gw aja gimana? " Tanya Kaiser dengan pede.
"Gw ga ada rasa ke lo" Tolak [Name] mentah mentah yang membuat hati Kaiser tertusuk beribu ribu pisau.
"Ajg, di tolak mentah mentah" Ucap Kaiser dengan lesu.
[Name] mempunyai suatu ide di kepalanya. "Gimana kalo gw anggap lo abang gw aja? " Tanya [Name], menunggu jawaban Kaiser.
Kaiser mengkerutkan dahi. "Abang? " Kaiser kemudian tersenyum. "Asal itu bikin lo seneng, gw bolehin" Jawab Kaiser.
[Name] tersenyum lebar sekarang. "Anjay gw punya dua Kakak" Ucap [Name] yang menggosok dagunya, merasa senang.