Love After Marriage, He Got A Free Wife [END]

58

Bab 115: Kepala Pelayan yang Pintar

"Oke, aku mengerti." Fang Xiaonuan cemberut dan bergumam, "Hmph, dia jelas cemburu, tapi dia tetap menolak untuk mengakuinya. Pria yang keras kepala."

Ji Lingchen mendengar kata-kata istrinya dan pura-pura tidak mendengar apapun. Ia terus mengusap perutnya.

Dengan bantuan tangannya yang lembut, Fang Xiaonuan dengan cepat tertidur, terselip dengan nyaman di bawah selimut. Dia tanpa sadar berbalik dan merangkak ke pelukan Ji Lingchen.

Ji Lingchen sangat puas dengan gerakan bawah sadar istrinya. Namun, dia telah menyia-nyiakan satu hari kerja kemarin dan harus bekerja lembur di perusahaan hari ini. Dia tidak bisa lagi menemani istrinya, jadi dia diam-diam bangun dari tempat tidur. Setelah meletakkan selimut di atas istrinya, dia dengan enggan meninggalkan rumah.

Tengah hari ketika Fang Xiaonuan bangun. Ketika dia membuka matanya, dia tidak melihat suaminya. Dia turun dari tempat tidur dan langsung pergi ke ruang kerja suaminya. Ketika dia membuka pintu ruang kerja, tidak ada orang di dalam. Tidak ada tanda-tanda suaminya.

"Suami?" Fang Xiaonuan memanggil ragu-ragu, tapi masih belum ada jawaban. Dia turun lagi. Ketika para pelayan melihatnya, mereka menyapanya dan bertanya, "Nyonya muda, apakah Anda ingin makan sekarang?"

Fang Xiaonuan meletakkan tangannya di pinggul dan bertanya, "Apakah ada di antara kalian yang melihat suamiku?"

Pembantu itu menjawab, "Setelah Anda tertidur, tuan muda kedua pergi ke kantor. Sebelum dia pergi, dia menyuruh kami untuk tidak mengganggu tidurmu."

Fang Xiaonuan menghela nafas dan menggerutu karena sakit hati, "Tidur nyenyak sebelum kamu pergi bekerja. Kamu tidak banyak istirahat kemarin."

Pengurus rumah mendengar kesusahan Fang Xiaonuan dan dengan cepat berkata, "Nyonya muda, tuan muda kedua juga pergi ke kantor tanpa makan."

Fang Xiaonuan berkata, "Hah? Dia tidak makan?" Hatinya bahkan lebih sakit. Dia tidak lagi memiliki nafsu makan.

Dengan keras, suara keras datang dari ruang makan yang awalnya sunyi. Itu adalah suara Fang Xiaonuan meletakkan alat makan.

Pelayan itu melihat bahwa suasana hati Fang Xiaonuan sedang tidak baik, jadi dia bertanya dengan hati-hati, "Nyonya kedua, apakah kamu sudah selesai makan?"

Fang Xiaonuan menggelengkan kepalanya. Dia menunjuk ke beberapa piring dan berkata, "Hidangan ini, hidangan ini, dan hidangan ini, kemasi semuanya. Gunakan kotak makan siang berinsulasi."

"Ini ..." Para pelayan saling memandang, tidak tahu apa yang ingin dia lakukan.

Kepala pelayan mengerti apa yang dia maksud dan dengan cepat memerintahkan, "Cepat pergi dan dapatkan kotak makan siang sekali pakai. Kemasi piring yang ditunjuk oleh nona muda kedua segera."

Para pelayan berkata, "Ya, tuan."

Pelayan dengan cepat membawa kotak makan siang dan mulai mengemas makanan di atas meja.

Kepala pelayan bertanya dengan penuh perhatian, "Nyonya muda kedua, apakah Anda ingin saya menyiapkan mobil untuk Anda sekarang?"

Fang Xiaonuan menatap kepala pelayan dan tersenyum. "Aku akhirnya mengerti mengapa mereka hanya pelayan dan kamu adalah kepala pelayannya."

Kepala pelayan itu tersenyum begitu lebar sehingga area di bawah matanya mengerut.

Fang Xiaonuan berkata, "Aku harus merepotkanmu. Bantu aku menyiapkan mobil sekarang. Anda tahu ke mana saya pergi."