Amoretta POV
Setelah Edelmar dan aku kembali dari air terjun, aku langsung pergi mandi. Aku sungguh butuh mandi air panas untuk menyantaikan sel saraf ku. Aku dan Edelmar berpisah di pintu gerbang istana karena dia masih ada beberapa urusan lagi.
Seperti biasa, pelayan pribadiku segera menyambut kedatanganku dengan segera mempersiapkan air panas dan lain-lainnya. Segera setelah aku masuk ke pintu istana mereka langsung menyambutku. Cerulean membantu ku untuk menanggalkan pakaian, sementara Jade memilih-milih gaun yang akan aku pakai nanti dan Sienna mempersiapkan air panas.
Aku melihat Cerulean yang sedang ekstra lembut denganku, menyentuh badanku dengan lembut dan membuat gerakannya lambat. Aku tahu aku seorang putri tapi aku tidak rapuh!
Air panasnya sudah siap, Cerulean dan Jade membantu aku ke dalam bak mandi, memperlakukan seperti aku telah mengahancurkan semua tulang ditubuhku. Sienna menggantung gaunku di salah satu kait dan menatapku, seakan takut padaku.
Aku melepas paksa lenganku dari Cerulean, Jade berbalik melihatku.
"Baiklah, apa yang terjadi?" Aku menjerit. "Kenapa kau memperlakukan aku seakan aku menghancurkan semua tulang di tubuhku?"
Cerulean dan Jade tersipu saat Sienna cepat merunduk keluar dari ruangan.
Cerulean berdeham, tapi itu tidak berhasil, karena suaranya masih tergagap dan gemetar saat dia berbicara.
"B-baik ... kita-kita s-sadar ... apa t-terjadi ... pa-pada ..."
"Pada malam pernikahan!" Jade berseru.
Cerulean menginjak kaki Jade. "Jade!"
Jade tersipu lebih dalam dan malu-malu menjawab, "Maaf."
Cerulean melirik padaku "Kami sadar kalau itu menyakiti perempuan setelah malam pernikahan, jadi kami mencoba untuk ekstra hati-hati," gumamnya.
Aku melihat di antara mereka berdua sebelum meledak dalam tawa. Asataga apa sih sebenarnya yang mereka pikirkan? Benar-benar kacau mereka ini.
"Oh, yaampun! Tidak ada yang terjadi tadi malam. Memang sih aku sempat membicarakan tentang itu. Tapi, aku dan Edelmar tidak berencana melakukannya sampai aku jatuh cinta padanya."
Kini wajah mereka tersipu lebih merah. Seperti tomat yang baru direbus.
"Maafkan kami, Putri. Cerulean dan aku seharusnya tidak bicara seperti itu," kata Jade.
"Tidak apa-apa. Sekarang, kenapa kau tidak pergi minum teh ke dapur? Aku akan berada di sini untuk sementara waktu."
Mereka mengangguk dan aku tersenyum hangat pada mereka ketika mereka meninggalkanku sendirian.
Aku menghela napas dan tenggelam lebih dalam ke dalam air. Aku tertawa pada kenyataan bahwa aku punya pelayan intuitif seperti itu.
Edelmar POV
"Jadi, Yang Mulia, kami memang menemukan sebuah tambang emas yang berlokasi di ..."
Menteri Harta Karun mengoceh, tapi aku tak memedulikan apa yang ia katakan; aku hanya akan membaca catatan perekam setelah pertemuan. Aku tidak bisa fokus pada apa yang sedang terjadi dalam pertemuan hari ini, pikiran ku hanya diselimuti istri ku yang manis.
Amoretta selalu melintas dalam pikiranku beberapa kali selama pertemuan. Aroma, penampilannya-segala sesuatu tentang dia berlama-lama dalam pikiranku. Aku ingin di sampingnya saat ini, bukannya duduk di pertemuan ini.
Ayahku berdeham dan aku cepat-cepat menghilangkan lamunanku. Tapi tetap saja, istriku yang manis itu selalu muncul didalam pikiranku.
Aku memaksa diri untuk mendengarkan Menteri Harta Karun . Aku melirik masing-masing: Menteri Pertanian adalah seorang pria berbadan bulat besar, dengan pipi merah dan kepribadian ceria; Menteri Peternakan adalah seorang pria pendek dengan jenggot agak panjang; Menteri Harta Karun adalah seorang pria ceria yang pelit, yang suka memamerkan semua penemuannya; Menteri Masyarakat sebenarnya seorang pria yang berasal dari kota disekitar istana. Dia adalah orang paling baik dan paling sederhana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Amoretta
FantasyAmoretta percaya pada cinta sejati. Tapi apa yang terjadi ketika ayahnya, Raja Caspar, memaksanya untuk menikahi seorang pangeran dari bangsa lain? Akankah ia mengikuti tugasnya demi negaranya? Apa yang akan terjadi saat dia tahu tentang sejarah gel...