Amoretta POV
Hari ini adalah hari penyambutan dan pesta dansa. Banyak kerajaan diluar sana yang diundang oleh ayah. Undangannya pun sudah terkirim pada semua kerajaan. Pasti akan banyak yang datang. Raja-raja, Ratu-ratu, Putri-putri, dan Pangeran-pangeran dikerajaan lain pasti datang. Aku tidak tahu harus bersikap senang atau apa. Tapi jujur saja aku merasa bosan dengan pesta dansa ini. Tentunya karena Pangeran Edelmar, dan belum lagi orang-orang membosankan yang lain.
Malahan Celesta sebaliknya dari aku. Dia terlihat sangat antusias dengan acara ini. Aku dari tadi melihatnya sedang sibuk memilih-milih gaun yang cocok untuknya. Dan dia juga sedang membahas tentang acara malam nanti. Dia terus saja berbincang dengan Pangeran Edelmar. Apa tidak ada manusia lain yang bisa dia ajak bicara selain Pangeran itu? Ah, yaampun bahkan saat berpikir, aku merona.
Aku masih punya beberapa jam sebelum acara pesta dansa, jadi aku pergi ke perpustakaan pribadi favorit ku. Ruangan perpustakaan ku digabung dengan kamar, jadi aku tidak perlu repot-repot harus pergi ke ruang perpustakaan umum. Aku sangat suka membaca, apalagi tentang ilmu alam , geografis dan sejarah. Aku sangat mirip dengan Ayah, dia juga suka membaca sepertiku. Kami sering membahas tentang pengetahuan. Entah kenapa ilmu pelajaran itu tidak membuatku bosan. Malahan, aku terus penasaran tentang teori-teori ilmu itu. Aku yakin kebanyakan orang sangat bosan mempelajari ilmu itu.
Setelah memilih sebuah buku, aku diam-diam berjalan ke halaman utama. Rumput lembut dan ada pohon bunga sakura besar yang memberikan banyak warna. Burung-burung kecil sedang bermandi ria di air mancur.
Aku duduk di bawah pohon sakura dan menikmati suara bebek di kolam dan katak sesekali. Cuaca hari ini sangat cerah, awan putih dan langit biru menambah keindahan saat ini.
Aku memeluk Mary, Mary adalah anjing yang tampan. Ibu memeliharanya sejak aku masih bayi. Tepat saat aku lahir Mary juga lahir. Mary sudah seperti sahabatku. Disaat aku sedih dia selalu menyenangkanku. Aku mengusap bulu coklat beludrunya. Matanya bulat dan besar sekali. Dia benar-benar tampan. Aku menaruhnya disampingku. Lalu aku mulai membaca buku.
Aku mulai di bagian acak dari buku (mengingat bahwa aku sudah hampir hafal semua buku dalam koleksi pribadi ku) dan duduk di sudut kecil di dasar pohon. Tapi sayangnya, aku tidak bisa memiliki ketenangan. Dicampur dengan suara Bebek dan katak, aku mendengar suara langkah kaki mendekat. Aku yakin, itu adalah Pangeran! Aku mendongak dengan ekspresi masam di wajahku. "Bisa aku bantu?"
"Tidak, aku hanya ingin tahu apakah kau menikmati makan malam semalam." Ia berbicara, mata birunya bersinar secara misterius. Aku tersipu dan menunduk malu-malu.
"Yah, aku minta maaf tentang makan malam semalam. Aku tidak bermaksud membuatmu merasa tidak nyaman." 'Aku hanya ingin kau pergi' aku berbicara dalam hati
"Oh, bukan makan malam itu. Maksud ku makan malam dikamar dengan Ibu mu." Aku tersentak dan menatapnya, mulutku ternganga. Bagaimana dia tahu tentang itu? Aku yakin pintu tertutup. Aku tersipu deras dan melihat ke bawah.
Dia berlutut sehingga matanya sejajar menatapku. "Rona membuat mu terlihat lebih cantik," gumamnya, dan dia dengan lembut menyentuh pipiku dengan jari-jarinya. Napasku tersentak dan aku merasa hangat. Dia tertawa pada ku dan aku merasa lebih kesal lagi dengannya. Dia berdiri, menyeringai ke arahku. Lalu memutar balik tubuhnya kearah istana dan berjalan.
Tapi aku merasa mata seseorang menatapku, membuat lubang terbakar sampai ke belakang kepala. Aku berbalik untuk melihat Celesta, berdiri dalam bayangan, silau marah di wajahnya. Aku ngeri melihat tatapannya dan memutar pandanganku. Aku memejamkan mata. Baiklah, jadi rencana pertama ku tidak bekerja.
-------
Pelayan membantu ku tergelincir kedalam gaun kuning elegan nanklasik, gaun itu berwarna kuning keemasan lembut, dengan kalung perak di leher. Bagian belakang terbuka, gaunnya hanya sampai bahu dan tidak berlengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Amoretta
FantasyAmoretta percaya pada cinta sejati. Tapi apa yang terjadi ketika ayahnya, Raja Caspar, memaksanya untuk menikahi seorang pangeran dari bangsa lain? Akankah ia mengikuti tugasnya demi negaranya? Apa yang akan terjadi saat dia tahu tentang sejarah gel...