PART 24

1.2K 193 6
                                    

"Lo masih pake mobil chika ra?" Tanya rona

"Iya kak, semalam dia nginep di kos ka eli, jadi mobilnya terpaksa aku bawa ke kosan lagi"

"Nginep di elli? Semalam kayaknya elli bilang mau nginep di rumah muthe deh ra" Info anin

"Masa kak?"

"Iya ara orang ada gua kok bilangnya" Ucap anin acuh sambil memakan gorengan yang ia beli tadi pagi

'Apa iya ka chika berbohong? Tapi benar hari ini biasanya chika udah menghubunginya pagi ini belum sama sekali' pikir ara dalam hati

"Dah dah, lo kegiatan kan hari ini ra?" Tanya siska

"Iya kak ada latihan"

"Semangat, profesional itu penting ra kalo lo campur adukin nanti jadi masalah buat lo sendiri"

"Betul ra, masalah hati lo kesampingkan dulu aja"

"Masih bau kencur nanti aja cinta cintanya"

Siska, anin dan rona memberikan nasihat pada ara. Karena mereka melihat akhir-akhir ini ara sering sekali bermain kurang istirahat. Sering gak pulang ke kosan juga. Mereka takut nantinya ara melupakan kewajibanya sebagai idol hanya karena tidak bisa profesional.

"Lagian lo tau kan ra, chika sama Vivi?" Tanya anin lagi

"Emang masih?"

"Semalam aja ada Vivi kok nonton kita perform"

"Oh iya kak masih berarti" Ara tersenyum getir

"Jangan pernah berharap sama milik orang lain"  Siska kembali menasehati

"Pasti kak, makasih kaka kaka baik"

"Semangat pokoknya raaa"

Ara benar-benar di buat berpikir sekarang, chika bilang ia sudah tidak ada hub apa-apa dengan Vivi. Tetapi apa maksud kedatangan Vivi ke theater semalam? Sungguh sangat membagongkan.

***

Latihan hari itu sungguh melelahkan, untung saja cepat selesai.

"Bocil, Lagi-lagi bengong!" Teriak mira sambil menepuk pundak ara

"Oi pung, iya semalam gak pules tidur gua kepala gua agak pusing"

"Jiah, istirahat kalo sakit"

"Ini kan lagi"

Saat ara sedang mengobrol dengan mira, Vivi pun datang menghampiri mereka.

"Sumringah amat lo drun?" Tanya mira

"Oi mir, ra.. Yoi lah tar malam mau ngedate sama belahan jiwa gua"

"Cie, sama siapa tuh kalo bole tau?"

"Chika lah, my everything"

Ada perubahan langsung di wajah ara. Lagi-lagi ia di buat berpikir ada apa sebenarnya, tadi anin sekarang Vivi nya langsung yang bilang. Sebenarnya chika itu gimana si hatinya.

Tapi ara teringat pesan Siska bahwa ia harus bisa profesional apapun dan bagaimanapun keadaannya.

"Ra bengong?"

"Eh iya ka Vivi.. Wah happy ya nanti"

"Lah iya dong ra happy banget pasti!"

A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang