PART 17

1.2K 206 3
                                    

Chika kini sedang menunggu ara di dekat kantor BTV48. Chika tidak mungkin menjemput ara di kantor karena vivi saat itu juga berkegiatan.

Tok.. Tok...

Ara tiba-tiba mengetuk kaca mobil chika.

"Lama banget!" Ucap chika sambil berpindah posisi ke kursi penumpang

"Ya maap dah ngab"

"Ih kok gitu si gak romantis"

"Hahha, kenapa?"

"Hari ini nginep di apart ya please, besok kan libur!" Rengek chika

"Lah kenapa harus aku?"

"Aku maunya kamu!"

"Mau aku atau cuma penasaran?"

"Penasaran apa?"

"Gak"

Ara dan chika meninggalkan area kantor BTV48 segera karena takut ada yang melihat.

Tidak ada percakapan yang serius di antara mereka, hanya suara alunan musik dari radio yang mereka putar di mobil.

Tak berapa lama mobil chikapun sampai di parkiran basement apartemen. Ara dan chika segera turun dari mobil dan berjalan menuju unit milik chika.

"Ra duluan mandi!"

"Bareng boleh gak?"

"Hah?"

"Hah heh hoh ayo bareng!"

"Iyuh, buruan sana!"

"Ahhahaha iya"

Ara berjalan menuju kamar mandi dengan langkah gontai. Jujur saja dia sebenarnya malas menghadapi chika, namun entah kenapa hatinya tidak bisa menolak.

Setelah beres mandi, ara menuju kamar untuk merebahkan tubuhnya. Tak lama chika pun sudah selesai mandi dan berganti pakaian dengan piyama tidur.

"Ka chika"

"Apa sayang" Ucap chika manja

"Kenapa lo gini ke gua?" Tanya ara tiba-tiba

"Maksudnya" Chika bangkit dan terduduk di kasurnya

Ara kemudian ikut bangun dan duduk menghadap ke arah chika

"Lo sama ka vivi, tapi lo seperti ini ke gua! Lo kasih harapan! Gua gak suka!"

Deg!

Jujur chika pun bingung dengan perasaanya. Maunya kemana dan gimana.

"Gua memang pernah bilang suka sama lo kak! Tapi bukan berarti lo seenaknya sama gua!"

"Raaa"

"Bohong kalo gua bilang , gua gak mau milikin lo itu gua bohong! Hanya orang bodoh yang gak mau milikin orang secantik lo!"

"Maaf ra kalo perlakuan aku bikin kamu gak nyaman"

"Hati gua sakit kak kalo inget lo itu milik siapa!"

"Gua milik lo juga ra!"

"Juga? Kalo lo milik gua juga harusnya gua bebas mau gimana sama lo, ngapain aja sama lo termasuk gua juga bebas kasih tau ke semua orang lo milik gua!"

"Lo juga masih sama fiony kan?" Ucap chika mulai tidak mau kalah

"Fiony memang baik. Entah kenapa jahatnya gua adalah gua gak bisa perlakukan dia balik dengan sebaik itu. Gua gak bisa balas perasaanya!"

Chika terdiam mendengarkan penjelasan ara, ada rasa sakit mendengar semua penjelasan ara.

"Entah gua bodoh atau gimana gua lebih suka lo jadiin simpanan macam ini di banding denger fiony manggil gua sayang kak!" Suara ara mulai tercekat menahan sesak

A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang