01. Return

2.3K 244 14
                                    

Seoul, Korea Selatan
Pukul 19:16

Bandara internasional Incheon malam itu tampak ramai. Pesawat yang ditumpangi Myungmin dan Lisa telah mendarat beberapa menit yang lalu.

Saat ini keduanya terlihat berada diantara manusia-manusia yang datang dari arah pintu kedatangan.

"Harabeoji!"

Pekikan suara antusias yang tak asing bagi Myungmin itu membuatnya menoleh. Lisa ikut berhenti melihat Myungmin tersenyum kepada orang itu.

"Aku pikir kau akan terlambat anak muda." Ucap Myungmin terkekeh.

"Tidak mungkin. Bagaimana bisa aku membiarkan hal itu sementara pria tua sepertimu menunggu? Tuhan akan mengutukku jika begitu." Namja itu tertawa.

"Ya Jangan meremehkanku. Aku bahkan bisa mematahkan tulangmu jika aku mau."

Kedua tertawa. Saat sadar akan kehadiran yeoja yang sejak tadi berada disamping Myungmin, Namja itu lantas menghentikan tawanya.

"Dia..."

"Hm."

Myungmin mengangguk, mengerti akan pertanyaan yang akan dilontarkannya. Namja itu lantas membungkukkan badannya dengan sopan.

"Annyeonghaseyo Nona, perkenalkan aku Jung Jaewon putra sulung dari Jung kyungho. Kau bisa memanggilku Jaewon ataupun One. Aku datang untuk mengantikan ayahku." Ucapnya begitu sopan.

Lisa lantas mengalihkan pandangannya. Akhirnya tebakan dalam kepalanya berhenti. Sejak tadi, ia berpikir siapakah pria ini dan mengapa Myungmin bisa begitu akrab dengannya hingga Lisa memikirkan pikiran konyol itu, Namja ini mungkin adalah anak bibinya.

Tapi bagaimana itu mungkin sementara bibinya baru akan melangsungkan pernikahan hari ini disebuah hotel ternama milik kakeknya sendiri. Terlebih Namja ini terlihat lebih tua darinya.

"Kajja, kita ke mobil sekarang."

.
.
.
.

"Mianhae harabeoji tidak bisa mengantarmu." Sesal Myungmin mengusap surai Lisa lembut.

"Gwenchana. Kita telah membicarakan ini sebelumnya." Lisa menggelengkan kepalanya tersenyum meyakinkan kakeknya.

Myungmin tak bisa mengantar Lisa ke unit apartemen yang telah disiapkannya melalui bantuan Jaewon karena pesta yang harus dihadirinya sekarang. Pernikahan putrinya yang dalam satu jam lagi akan dimulai melihat ini sudah pukul tujuh.

"Baiklah, Harabeoji akan menemuimu besok pagi sebelum berangkat ke perusahaan. Dan One, kau sudah menyiapkan semua keperluannya bukan?"

Namja itu mengangguk.
"Nde, Harabeoji. Seperti apa yang kau perintahkan."

Myungmin mengangguk senang mendengarnya. Dia menatap wajah cucunya. "Kalau begitu Harabeoji pamit, eoh? Jika membutuhkan sesuatu katakan saja pada One atau kau bisa menghubungi Harabeoji. Jangan lupa untuk meminum obatmu, arra? pastikan untuk selalu menjaga kondisimu. Jika merasa ada sesuatu yang salah, maka---"

"Arraseo-yo. Harabeoji sangat cerewet."

Lisa mendengus sebal dan memeluk Myungmin setelahnya. Pria tua itu terkekeh pelan. Lantas bergerak membalas pelukan yang terasa hangat itu. Tak lupa mengecup kepala Lisa.

"Aku titip dia One. Pastikan dia aman, hm?" Ucap Myungmin setelah pelukan itu terurai.

"Tentu, Harabeoji. Aku akan memastikannya."

Take ShelterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang