Seminggu telah berlaku. Selama itu pula, Lisa menyadari banyak hal yang selama ini justru salah dan tak sesuai dengan apa yang dipikirkannya.
Dan Krystal begitu banyak membantunya untuk hal itu. Perasaan sedih maupun senang, Lisa tak tau harus merasakan apa setelah mengetahui semuanya.
Disatu sisi ia merasa senang karena mereka masih memikirkannya bahkan begitu menyayanginya namun, Lisa juga terluka mengetahui selama ini hubungan keluarganya tak sehangat dulu lagi.
Itu jauh menyakitinya.
Karena itu, tak peduli apapun yang terjadi, Lisa ingin mengembalikan semuanya seperti dahulu lagi. Setidaknya, ia ingin satu keinginan terakhirnya terwujud sebelum maut itu datang menjemputnya dalam waktu yang tak lama lagi.
"Sayang, kau sudah selesai?"
Suara Myungmin yang memasuki kamarnya menyadarkan Lisa saat gadis itu tengah mengusap foto keluarganya. Gadis itu tampak mengusap kasar air matanya dan menutup laci mejanya setelah meletakkan foto itu disana.
"Eoh, harabeoji." Lisa beranjak dari duduknya. Tersenyum melihat Myungmin yang berjalan kearahnya.
"Woah~ kau sangat cantik dengan seragam sekolahmu sayang."
Hari ini adalah hari pertama Lisa memasuki sekolah menengah atas 'Seo International school' sebagai murid pindahan kelas 2. Dari yang diketahuinya, sekolah milik kakeknya itu adalah sekolah yang menduduki peringkat terbaik pertama di Asia.
Tak heran, akses untuk masuk kedalam sana begitu sulit bahkan harus melalui beberapa ujian tes yang tak mudah meskipun mereka kaya sekalipun. Dan tentu saja, kepindahan Lisa mungkin akan mengegerkan sekolah itu.
"Kajja, kita akan sarapan sekarang."
Lisa mengangguk. Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai dimeja makan dimana Krystal telah duduk disana menunggu mereka.
Krystal menganga melihat Lisa. "Kau selalu membuatku terkejut, Lisa." Krystal menggelengkan kepalanya dengan takjub. Myungmin terkekeh melihatnya.
Lisa mendudukkan dirinya dan menatap Krystal yang masih melihatnya dengan sorot takjubnya.
"Ngomong-ngomong Lisa-ya, kau masih mengingatnya?" Tanya Myungmin.
Lisa mengerutkan keningnya dan melihat apa yang dimaksud kakeknya. Mengapa Lisa baru menyadari selain mereka bertiga disana, wanita paruh baya juga ada disana sedang menyiapkan serapan mereka diatas meja makan.
Dalam sesaat, Lisa yang awalnya mengerutkan dahinya berubah terkejut saat wanita itu perlahan mendongakkan kepalanya dan menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
"B-Bibi Sooyoung?" Air mata wanita itu semakin tak bisa dibendungnya saat Lisa menyebut namanya.
Myungmin mengangguk. "Mulai sekarang selain Krystal, ibunya juga akan menjagamu. Mengingat Krystal juga akan sibuk disekolah, kakek meminta Sooyoung untuk tinggal disini bersama kalian." Jelas Myungmin kepada Lisa yang terdiam.
"B-Bisakah bibi memelukmu, L-Lisa-ya?" Ucap Sooyoung ragu.
Tak menjawab, Lisa tiba-tiba beranjak dari duduknya dan memeluk tubuh wanita itu dengan tangis. Sooyoung membalas pelukan yang begitu dirindukannya itu.
"Bibi sangat merindukanmu, sayang." Tangis haru wanita itu.
Myungmin dan Krystal tersenyum sedih melihat keduanya. Siapapun tau seberapa dekatnya Lisa dengan Sooyoung dahulu. Bahkan Sooyoung sudah menganggap Lisa sebagai anaknya sendiri.
Pelukan itu perlahan terurai, Sooyoung mengusap wajah mungil Lisa. Betapa rindunya ia dengan wajah cantik itu sehingga sekali lagi ia hanya mampu menangis menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Shelter
Сучасна прозаTeka-teki, kebenaran, egois dan kejadian dimasa lalu yang membuat semuanya hancur diantara mereka. Kepercayaan yang seharusnya ada untuk satu sama lain justru tak dimiliki hingga kehancuran besar itu datang dan berakhir saling menyakiti satu sama la...