02. Different

1.8K 225 6
                                    

"Kau... baik-baik saja?"

Pertanyaan itu akhirnya terlontar darinya. Jaewon sejak tadi sungguh bingung melihat betapa anehnya Lisa setelah dari hotel itu. Begitu murung dengan sorot matanya yang sendu. Entah apa yang terjadi padanya.

Lisa memandanginya sekilas dan hanya berdehem. Jaewon menghela napasnya. Ia tau itu sebuah kebohongan tapi ia tak ingin membuat Lisa kesal padanya dengan bertanya lebih jauh.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa rasanya kau begitu berbeda, Jennie unnie." Monolog gadis itu lirih.

Seo Jennie, gadis yang bertemu dengannya sebelumnya ditoilet adalah kakak keduanya. Seseorang yang begitu lengket padanya dulu dan begitu menyayanginya lebih dari apapun

Tapi mengapa,

rasanya dia telah banyak berubah? Bahkan begitu sulit untuk dikenalinya lagi. Orang yang bahkan paling membenci rokok terutama saat ayah mereka mengonsumsinya tapi sekarang justru semuanya diluar dugaannya,

Dia bahkan melakukannya.

"Apa saja yang sudah aku lewatkan, unnie?"

................

"Kau dari mana saja?"

Gadis bermata kucing yang baru saja mendapat pertanyaan itu mengangkat bahunya acuh. Wajahnya tampak begitu tak bersahabat.

"Ada apa dengan wajah itu? Apa seseorang baru saja mengganggumu?"

"Orang tak waras. Sial, merusak suasana hatiku saja." Gadis itu mendesis sembari melipat kedua tangannya didada.

Mengapa orang seperti itu bahkan dibiarkan berkeliaran? Gadis berponi jelek itu bahkan berani membentaknya disaat orang-orang begitu menghormati dan menyenanginya.

Tapi ada sesuatu yang bahkan tak dimengerti dari dirinya. Mengapa saat mata hazel itu menatapnya dengan marah dan,

Saat kekecewaan terpancar jelas dari mata itu, ia merasa terluka? Rasanya sakit melihatnya. Tapi mengapa?

Mengapa ia berharap tatapan itu tidak pernah diberikan padanya?

"Jennie-ya?"

Gadis itu tersadar. Kemudian menoleh memandangi sahabatnya yang terlihat heran dan bingung menatapnya. "Aku memanggilmu sejak tadi. Apa yang begitu mengganggumu? Kau terus melamun."

Jennie menggeleng, ada apa dengan dirinya? Brengsek. Seharusnya itu tidak harus menggangunya saat gadis itu tak mempunyai hubungan apapun dengannya.

Benar.

Dia hanya orang asing. Maka seharusnya gadis itu tidak berhak ada dalam pikirannya, bukan?

"Tak ada. Ngomong-ngomong kapan dia sampai?"

Park Sooyoung atau yang biasa dikenal dengan Joy itu ikut melihat kearah yang dimaksud sahabatnya. Sedikit jauh dari tempat mereka berdiri sebagian keluarga Seo yang begitu terpandang untuk semua orang berkumpul disana tanpa sahabatnya ini.

"Jisoo?"

Gadis bermata kucing itu hanya mengangguk cuek. Kemudian mengambil minuman yang disajikan pelayan yang berjalan kearah mereka dengan sopan.

Setelahnya pelayan itu pergi dengan kaku saat gadis bermata kucing itu mengisyaratkan padanya untuk segera menghilang dari hadapannya.

"Baru saja. Dan apakah kau tidak tertarik menyapa kakekmu? Dia mencarimu sebelumnya."

"Tentu saja aku ingin. Itu pertanyaan konyol, Joy."

Gadis bermata kucing itu kemudian menyodorkan gelas miliknya pada sahabatnya setelah meneguk habis wine didalamnya.

Take ShelterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang