"Sekali lagi terima kasih, sunbae."
Joy mengangguk pada Jeon Somi gadis yang dirudung Jennie sebelumnya. Setelah mengantar gadis itu membersihkan dirinya, sekarang mereka berada didepan loker Somi yang berada dikoridor.
"Bisakah aku bertanya padamu?"
Hanya diam untuk beberapa saat, Joy lantas berujar setelah mengingat sesuatu yang sangat ingin di tanyakannya sejak tadi.
Somi mengangguk.
"Tentu, sunbae. Apa itu?""Sebelumnya kau mengatakan seseorang menghalangi jalanmu sehingga kau menabrak Jennie. Bisakah kau jelaskan itu padaku?"
Somi terdiam sejenak. Memandangi wajah kakak kelasnya sebelum menghela napasnya. "Aku berkata dengan jujur, sunbae. Itu murni kecelakaan. Tapi sayangnya Jennie sunbaenim tak percaya padaku."
Joy menatapnya prihatin. Namun, seandainya saja Somi tau mengapa Jennie seperti itu dan marah besar saat dirinya menyalakan orang lain, mungkin saja Somi akan memahaminya.
"Seseorang itu sengaja membuatku terjatuh hingga menabrak Jennie sunbaenim."
"Siapa?"
Somi tampak memperhatikan sekitar. Takut seseorang mungkin mendengar mereka. Tapi sayangnya, tak ada dari mereka berdua yang menyadari seseorang berdiri dibalik tembok mendengarkan semuanya.
"Seola Lee. Salah satu dari kalian. Malaikat jenius."
Joy terkejut.
"Bagaimana itu mungkin?"Dia tak percaya. Tentu saja karena siapapun mengenal orang yang dimaksud Somi itu begitu pendiam dan tak tertarik untuk hal-hal seperti itu.
Dia adalah kutu buku yang hanya peduli tentang belajar dan begitu sensitif terhadap nilainya. Lebih dari itu semua tak ada artinya untuknya. Lalu bagaimana itu mungkin? Terlebih ada alasan utama dibandingkan itu sehingga Joy sulit mempercayainya.
"Aku tau kau pun tidak akan percaya, sunbae. Aku juga berpikir awalnya dia tak sengaja melakukannya tapi saat melihat bagaimana dia menyeringai padaku setelah Jennie sunbaenim terkena tumpahan makananku, saat itu aku sadar dia serius. Dia sengaja melakukannya."
"Maldo andwae."
Lee Seola bisa dibilang adalah kerabat Jennie sekarang karena gadis itu adalah adik dari Lee Donghyun pria yang menikahi Seo Jiyeon yang tak lain adalah bibi Jennie. Sungguh, Joy tak mengerti mengapa Seola melakukannya.
"Terima kasih, Somi. Aku pikir aku harus pergi sekarang."
Somi mengangguk membiarkan Joy pergi dengan tergesa. Somi menatap kepergiannya dengan helaan napas berat. Masih tak mengerti mengapa Joy begitu mempedulikan Jennie.
"Sial."
Tanpa disadarinya, seseorang dengan wajahnya yang memerah dan tangan yang terkepal kini menatapnya dengan emosi yang memuncak.
Gadis itu bergerak melangkah pergi juga dari sana. Tapi karna tak memperhatikan jalan, dia terjatuh saat menabrak seseorang.
Bruk~
"Kau baik-baik saja?"
Seseorang itu mengulurkan tangannya yang ditepis kasar gadis itu. Bangkit sendiri dan menatap tajam orang dihadapannya saat ini.
"Maaf, tentang itu. Tapi kau yang menabrakku."
"Persetan!"
Lisa mengerutkan keningnya saat gadis berambut sebahu itu meninggalkannya begitu saja dengan amarah. Apa itu tadi? Bukankah seharusnya dia yang marah? Jelas-jelas gadis itu yang menabraknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Shelter
General FictionTeka-teki, kebenaran, egois dan kejadian dimasa lalu yang membuat semuanya hancur diantara mereka. Kepercayaan yang seharusnya ada untuk satu sama lain justru tak dimiliki hingga kehancuran besar itu datang dan berakhir saling menyakiti satu sama la...