"Kau masih ingin berbohong denganya livi"olivia tak menjawab dari pria di depannya ini yang tiba-tiba saja datang ke dalam kehidupanya
"Jangan ikut campur sudah ku peringatkan jangan ikut campur"olivia memadang tajam pria itu kenapa dia harus datang tidak ada gunanya
"Siala aku sepupu mu"
"Apa peduli ku, ini urusana ku untuk membuat dunia seperti apa"
"Sial lo sama aja kayak ibumu sialan "olivia memadang pria itu yang sudah pergi dari kelas dan olivia menatap ke depan
Sama dengan mamanya
Mungkin iya
Karena dia anak mama tidak mungkin diri tidak mirip dengan mamanya bukan?
Olivia tertawa sejenak dan melanjutkan acara tulisan yang tertuda gara-gara pria sialan itu harusnya olivia sudah selesai dengan tugas tapi malah pria itu datang
***
"Kamu yakin"olivia mengagukan kepala kepada wanita paru baya di depanya ini olivia mengelurkan secarik kertas dan memberikan kepada wanita itu
"Tugasku sudah selesai jadi kontak ini juga sudah selsai "wanita paru baya itu mengabil kertas itu dan membaca kata perkata
"Aku tidak yakin dengan wanita itu"olivia menatap kosong ke depan dan tersenyum tipis ke arah wanita itu
"Semua baik-baik saja "wanita paru baya itu memghela napas kasar dan mengagukan kepala dan mengeluarkan secarik kertas dari tasnya
"Berapa yang harus ku bayar?"
"Tidak perlu aku tidak butuh uang mu, saya permisi"olivia pergi dari sana mengabil tas sekolahnya dan keluar dari cafe
KAMU SEDANG MEMBACA
Never
Teen FictionLeon sosok pria berwajah manis itu memiliki sahabat bernama olivia yang biasa dia pangil via Seorang wanita dominan