9

282 16 2
                                    

5 bulan berlalu. Shena dan Aurin kian dekat dan mesra--meskipun status nya hanya sebatas teman.

Aurin diperlakukan selayak nya Ratu oleh Shena. Apapun yang Aurin ingin'kan di turuti dengan baik oleh Shena. Dan apapun keadaan yang Aurin rasa'kan pasti selalu di mengerti oleh Shena. Bersama Shena membuat Aurin merasakan--Senang. Nyaman. Dan hangat dalam satu waktu.

Begitupun dengan Shena. Sesering apapun Aurin merepotkan nya, Shena tak masalah--sebab bagi nya, itu semua bukanlah hal yang merepotkan. Shena senang melakukan nya untuk Aurin. Dan setelah Shena melakukan nya, Aurin akan selalu mengasih timbal balik. Dengan Aurin, Shena bisa merasakan arti dari feedback dalam suatu hubungan--yah, meski kedua nya tak berada di dalam suatu hubungan yang khusus. Inti nya.. bersama dengan Aurin dapat membuat nya tenang dan nyaman.

Tak terbayang jikalau mereka berdua harus berpisah. Akan semenderita dan sekacau apa kedua nya?

"Jalan, yuk." Ajak Shena secara tiba-tiba. Saat mereka berdua sedang menonton siaran TV dengan tenang.

"Tumben? Mau jalan kemana?"

"Kemana-mana hati ku senang~"

!!!

Aurin tak expect kalau Shena akan menjawab nya seperti itu. Aurin kesal--namun Ia juga tertawa!! Jarang-jarang Shena bersikap seperti ini.

"Yaudah, gak usah jalan." Ucap Aurin seusai meredakan tawa nya lalu memasang raut pura-pura bt.

"Eh, saya nyanyi itu hanya bercanda saja. Maaf. Kamu mau nya kemana? Biar saya turuti."

"Serius?" Tanya Aurin memastikan dengan binar mata nya yang sudah muncul.

"Iya, Aurin, saya serius. Kamu mau kemana?"

"Rahmatullah."

Dan sekarang Shena yang tak expect. Jawaban Aurin terlalu meleset jauh dari perkiraan nya. Ia tahu itu hanya jokes semata. Namun jokes nya itu terlalu gelap!!

"Yang bener, ah!! Saya udah serius ini."

"Bercanda. Aku kan ngikutin kamu." Ucap Aurin tersenyum. "Asalkan bareng kamu, aku ngikut aja."

"Sekalipun ke neraka?"

"Yaudah! Ga usah jalan. Hari ini dirumah aja!!" Kali ini Aurin beneran bt.

Shena yang melihat nya terkekeh geli. Melihat bagaimana cara Aurin menukikkan alis nya lantaran kesal lalu ikut mencebikkan bibir pink nya. Sadar'kah Aurin kalau Ia bisa seimut ini?

***

"Lebib bagus yang mana menurut kamu?" Tanya Shena ketika Ia sedang memegang dua kalung perak dengan liontin yang berbeda.

Kedua nya berada di toko perhiasan sekarang. Shena berencana untuk membeli satu buah kalung perak, entah dalam rangka apa. Tiba-tiba Ia hanya ingin membeli nya. Dan sekarang, Shena di hadapkan dengan dua liontin yang berbeda namun sama-sama lucu dan bagus. Diri nya bingung!! Dan diri nya payah dalam hal memilih!! Jika bisa dua kenapa harus satu. Namun untuk hari ini Ia tak bisa mengenakan prinsip tersebut--sebab hari ini Shena tak membawa uang lebih.

"Beli kedua nya aja. Sama-sama bagus dan lucu."

Shena yang mendengar usul Aurin tersenyum, lalu mengusak pelan surai hitam perempuan tersebut.

"Uang saya ga cukup, saya ga bawa lebih."

Eh?

Aurin sedikit tersentak. Hati nya merasa tak nyaman. Apalagi ketika Ia melihat tatapan teduh Shena yang terus menyoroti diri nya.

"Eum.. Yaudah, beli yang ini aja!! Lebih lucu dan bagus kok." Ucap Aurin menunjuk kalung sebelah kanan yang Shena pegang.

Setelah dari toko perhiasan, mereka berdua lanjut keliling dan menghabiskan waktu berdua hingga jam setengah enam sore. Mulai dari mengunjungi Aquarium. Ruko kaset. Coffe shop. Galeri. Toko buku bekas lalu yang terakhir membeli tiga tangkai bunga mawar putih untuk ditaruh dimeja teras rumah.

Shena & Aurin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang