Those Eyes 6

541 78 4
                                    

Jaemin termenung memandang bulan yang bersinar terang, dia terlihat tenang namun tidak dengan fikirannya, otak nya bekerja keras melawan rasa di hatinya.

Hatinya berkata kejar Jisung tapi fikirannya berkata kau lebih dulu menjalin hubungan dengan Renjun, Jaemin mengusap wajahnya dengan keras fikirannya sangat kalut, dia tidak sanggup jika tidak melihat Jisung tapi dia tidak mau jika Renjun membencinya.

Hatinya berkata kejar Jisung tapi fikirannya berkata kau lebih dulu menjalin hubungan dengan Renjun, Jaemin mengusap wajahnya dengan keras fikirannya sangat kalut, dia tidak sanggup jika tidak melihat Jisung tapi dia tidak mau jika Renjun membencinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin sudah merencanakan besok dia akan ke rumah Jisung untuk kembali membujuk Jisung agar tidak pergi kemana-mana.
.

.

Saat ini Jisung sedang berbaring berbantalkan paha sang ibu, wanita paruh baya itu tanpa lelah terus mengusap kepala Jisung menyalurkan rasa nyaman, ayah Jisung menatap kedua wanita yang sangat berarti dalam hidupnya.

"Jisung jawab appa, apa ayah dari anak yang kau kandung adalah anak Jaemin.?" Ayah Jisung mengutarakan rasa penasarannya sebab Jisung terlihat seperti menghindari Jaemin akhir-akhir ini.

"Kenapa Appa berpikir sepeti itu.?"

"Hanya menebak saja, jika bukan Jaemin appa akan memberitahunya tentang kehamilanmu."

"Tidak jangan Appa jangan memberitahunya tentang kehamilanku." Jisung langsung terduduk saat mendengar nama Jaemin di sebut.

"Jadi.?"

Jisung menunduk tidak ada cara lain dia akan mengungkapkan semuanya.

"I-iya Jaemin ayah dari anak yang aku kandung, tapi Appa aku mohon jangan sampai Jaemin tau tentang kehamilanku, semua hanya kesalahan saja dia tidak tau apa-apa."

"Kenapa anak eomma seperti ini hem, apa kau ingin membesarkanya seorang diri.? Setidaknya jika dia sudah besar nanti dia akan mencari ayahnya sayang."

"Tidak eomma, Jaemin dan Renjun sebentar lagi akan menikah, aku tidak ingin merusak hubungan mereka, lebih baik aku pergi dari pada terluka."

Ibu Jisung tidak kuasa menahan tangisnya, dia memeluk Jisung memikirkan kenapa harus puteri kecilnya yang menanggung penderitaan ini, kenapa semua terjadi kepada Jisung anaknya.

"Baiklah jika memang itu keputusanmu, ayah akan mengirimmu ke Jepang, kau akan tinggal dengan adik ayah Paman Yuta dan istrinya winwin."

Jisung hanya diam, itu lebih baik setidaknya dia masih ada dalam pengawasan keluarganya, sebenarnya dia gugup menghadapi kehamilanya dia masih terlalu muda untuk menjadi seorang ibu.
.

.

Masih cukup pagi bagi Jaemin untuk berkunjung ke rumah Jisung, dia sudah menahan diri untuk tidak kerumah Jisung pada malam hari, dia gelisah tidak bisa tidur karena memikirkan Jisung.

Jaemin menatap rumah Jisung yang sepi,namun tidak lama mobil yang Jaemin ketahui adalah milik ayah Jisung memasuki pekarangan rumah, dia bergegas menghampirinya sekedar menyapa orang tua dari sang sahabat.

Those EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang