Those Eyes 2

652 92 6
                                    

Jisung menatap langit malam yang dipenuhi bintang, Bulan yang tanpa malu menyinarkan cahayanya yang mampu menerangi dunia yang tengah di selimuti gelap giulita.

semilir angin malam menyapa kulitnya namun tidak mampu membuatnya mengigil kedinginan, dia menerawang jauh ke kilauan bintang mengingat kembali kapan tepatnya dia merasakan rasa cinta kepada sang sahabat.

Jisung tidak tahan, kepalanya berdenyut pusing dan hatinya teriris sakit setiap kali mengingat seberapa besar cinta yang telah tumbuh untuk Jaemin.

"aku akan melupakanmu Jaemin"

.

Jaemin menuruni anak tangga dengan seragam yang melekat rapi, ia bergabung di meja makan untuk melaksanakan sarapan pagi seperti biasa.

disana telah hadir Ibu dan ayahnya, Jaemin menarik kursi untuk melaksanakan sarapan paginya.

"Jaemin, apa kau dan Jisung sedang bertengkar.?"

"tidak eomma memang kenapa.?"

"biasanya Jisung selalu main kesini, apa dia sudah memiliki kekash sekarang.? jadi sibuk untuk berkencan."

"tidak, aku rasa Jisung tidak sedang dekat dengan siapapun."

"benarkah.? perasaan tadi ibu melihat dia di jemput oleh seorang pria, biasanya kan dia selalu berangkat dengamu.!"

Jaemin terdiam, siapa yang menjemput Jisung dia yakin Jisung tidak dengan pria mananpun, biasanya dia selalu bercerita hal sekecil apapun kepadanya dan selalu meminta saran kepadanya.

tanpa sadar pegangan tangan pada sendok yang dia pegang mengeras, entah dia hanya merasa kesal kepada Jisung kenapa dia tidak bercerita apa pun kepadanya, yah dia yakin hanya perasaan kesal saja.

"aku selesai." Jaemin menyimpan sendoknya dengan agak keras membuat ibunya sedikit terperanjat.

"Jaemin kenapa kau tidak sopan sedang di meja makan, dan habiskan sarapanmu." kali ini ayah Jaemin menegurnya.

namun tanpa menghiraukan terguran dari sang ayah, Jaemin melenggang begitu saja pergi untuk berangkat sekolah.

"dasar anak itu."

.

didalam kelas Jaemin menemukan Jisung sedang menyibukan diri membaca sebuah buku, tampak serius dan sama sekali tidak terusik oleh keributan yang terdapat di dalam kelas itu.

Jisung terus mengabaikan keberadaan Jaemin dan dia tidak banyak bicara saat Jaemin menunut jawaban atas sikap Jisung kepadanya, dia merasa Jisung menjaga jarak tapi dia merasa tidak memiliki salah apapun kepada gadis itu.

bahkan saat jam istirahat Jisung menolak ajakan Jaemin Renjun dan Juga Jeno untuk makan dengan mereka, dia malah memilih mengunjungi perpustakaan menghabiskan sisa jam istirahat.

"hari ini kau pulang denganku." Jaemin menggengam pergelangan Jisung saat dia akan memasukan tempat pensil kedalam tasnya.

Jisung hanya menatap datar pada Jaemin.

"Jaemin, ayo kita pulang hari ini ayahku tidak bisa menjemput kau antar aku pulang yah, oh hai Jisung kau pulang dengan siapa.?." Renjun mengapit mesra tangan Jaemin.

Jisung menghempaskan tangan Jaemin, dia mencoba tersenyum kepada Renjun bagaimanapun gadis itu tidak bersalah dia tidak tau perasaan Jisung kepada kekasihnya, justru dia yang salah di sini kenapa dia bisa mencintai kekasih temannya sendiri.

"aku ada kelas bahasa jadi mungkin akan telat pulang."

"oh begitu, kalau begitu aku pulang yah, ayo Jaemin aku takut akan turun hujan sebentar lagi."

Those EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang