Those Eyes 11

507 69 8
                                    

orang-orang hanya menonton, menatap heran pada pria yang sedang duduk di kursi taman, wajah yang penuh lebam, baju yang lusuh karena sempat tersungkur di tanah dan jangan lupakan pelipisnya yang tidak berhenti mengeluarkan darah, namun tidak ada yang berani bertanya bahkan mendekatinya pun enggan.

Jisung sedikit mempercepat langkah kakinya setelah mendengar kabar Jaemin dari Chenle, entah walaupun dia sangat membenci pria itu namun entah kenapa hatinya terus memaksa Jisung untuk menemui pria itu.

saat Jisung melihat siluet pria yang sangat dia hafal segera dia menghampirinya dan menghilangkan raut cemas menjadi tatapan dingin seperti biasa.

"Jisung." Jaemin tersenyum ketika melihat orang yang sangat ingin ditemuinya itu muncul.

Jisung menatap dalam pria di depannya, Kesal dan Kasihan, keduanya bercampur menjadi satu, Jisung mengepalkan tangannya kuat menatap dingin pria dihadapannya.

.

Jaemin tidak dapat menyembunyikan senyumnya saat Jisung tengah mengobati luka-luka di wajahnya, walaupun tidak ada tatapan hangat dan khawatir dari Jisung namun cukup membuatnya merasa senang.

mereka duduk berdampingan di Kursi taman, sejak tadi Jaemin tidak pernah mengalihkan sedikitpun perhatiannya dari Jisung, dia menatap dengan sangat lekat dan penuh damba, Jemin meringis dalam hati padahal dia telah banyak melukai Jisung selama ini namun dia masih sudi untuk merawatnya.

Oh Jaemin bagaimana bisa keu menyakiti gadis sebaik ini.?!

"Maaf" itulah kata pertama yang di ucapkan Jaemin setelah keduanya terdiam cukup lama.

Jisung bergeming sesaat, wanita itu meletakan kotak obat yang berada di pangkuannya ke kursi sebelahnya dan kemudian menatap tajam pada Jemin.

"kenapa kau keras kepala, bukankah aku sudah bilang kau tidak usah bertanggung jawab dan semuanya selesai, kau tidak perlu menyiksa dirimu sendiri."

jaemin menggeleng cepat, "aku tidak bisa melakukannya Jisung, sudah kukatakan aku akan mepertanggung jawab kan semua perbuatanku padamu."

Jisung menghela nafas dalam sambil memejamkan mata sebelum kembali menatap wajah Jaemin. "cukup Jaemin, kau hanya akan menyakiti perasaan kami."

"siapa.? Maksud mu perasaan aku dan kau begitu,?"

Jisung menggeleng "ada Renjun di antara kita, aku tidak bisa menyakitinya dia gadis yang sangat baik kau tidak boleh menyakitinya."

"jika kau mengkhawatirkan itu, kau tenang saja Jisung, aku dan Renjun sudah mengakhiri hubungan ini."

"APA.! bukan kah kalian akan segera menikah, apa kau memutuskan Renjun Jaemin."

"aku tidak memutuskannya tapi dia yang sudah tidak kuat menjalani hubungan denganku Jisung, dia memiliki ragaku tapi tidak dengan hatiku, dan dia sangat faham dan memutuskan untuk mengakhiri semua ini."

"...."

"aku memang bersalah Jisung, tapi kumohon maafkan aku, hubunganku dengan Renjun sudah berakhir jadi berilah aku satu kesempatan lagi untuk menebus semuanya Jisung, aku membutuhkanmu."

Jisung mendelik "lalu hanya karena kau membutuhkanku maka aku harus berada di sisimu begitu,? ketika kau saja tidak pernah berada di sisiku meskipun saat itu aku benar-benar membutuhkanmu." Jisung mendengus "kau benar-benar egois Na Jaemin.!"

matanya menyorot tajam pada Jaemin, sudah di pastikan berkedip sekali saja maka air mata itu akan jatuh membasahi kedua pipinya.

"Jisung.... Maaf, maafkan aku, sungguh aku benar-benar menyesal."

Those EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang