Those Eyes 13

545 83 12
                                    

Hari ini Jaemin menemani sang ibu berbelanja di Mall menggantikan tugas sang ayah. yah siapa yang tahan dengan sikap gila belanja yang di miliki ibu Jaemin, wanita itu bisa menghambiskan waktu hingga ber jam-jam lamanya jika sudah berbelanja, oleh sebab itu sang ayah tentu memberikan mandat langsung pada anaknya untuk menggantikan dia menemani Ratu di keluarganya itu.

"wahh... kenapa mereka bisa selucu dan menggemaskan seperti ini." gumam ibu Jaemin yang sedang melihat lihat sebuah gelang bertabur berlian.

"baiklah, ayo anak-anak mari kita pulang." Matanya meberiisyarat kepada petugas toko yang sedang berdiri di depannya untuk membungkus pesananya itu, tidak tanggung-tanggu ibu Jaemin mengambil tiga gelang sekaligus.

setelah selesai dengan transaksinya nyonya Na menoleh mencari keberadaan Jaemin, sekitar tiga langkah darinya dia melihat Jaemin yang sedang serius memperhatikan sebuah kalung berlian di tangannya.

"ekhem..." Ibu Jaemin sengaja mencoba mengalihkan perhatian Jaemin.

"aku ambil yang ini." Ucap Jaemin sembari menyerahkan kalung yang sejak tadi dia pegang.

"wah wah wah, kau membeli kalung untuk siapa.? apa au sudah memiliki kekasih baru Jaemin.? kenapa kau tidak mengenalkannya pada ibu.!"

"tidak aku tidak memiliki kekasih, aku membeli kalung itu untuk Jisung sebentar lagi dia akan berulang tahun, aku ingin menghadiahkan itu untuknya, dia pasti menyukainya,"

Deg....

"Jisung,?"

"ya." Ibu Jaemin masih diam membatu, bahkan sebenarnya dia merasakan hatinya tercubit, ingin dia menangis sambil memeluk anaknya ini.

"ibu sudah selesaikan.? ayo kita bayar setelah itu kita pulang aku sudah lelah."

Ibu Jaemin hanya tersenyum canggung pada Jaemin, bahkan ketika Jaemin berjalan menjauh untuk membayar Ibu Jaemin masih mematung menatap punggung putranya nanar.

ya seperti itulah Jaemin, semenjak di tinggalkan oleh Jisung, dia sagat giat kembali bekerja dia beralasan 'aku harus bekerja untuk menafkahi Jisung dan anakku' padahal orang yang dia perjuangkan pun entah di mana keberadaanya.

memang selama ini Ibu Jaemin sempat menyinggung soal kencan buta, agar Jaemin dapat bertemu dengan wanita lain dan melupakan Jisung, Namun respon Jaemin sangat tidak baik, malah dia akan balik memarahi sang ibu.

Jaemin selalu menolak.

.

.

Hari ini adalah hari spesial bagi Jaemin, dia bahkan sampai cuti dari pekerjaanya, ya hari ini adalah hari ulang tahun Jisung.

Jaemin membawa sebuket bunga menuju kediaman Jisung yang sudah selama empat tahun tidak di tempati, namun masih terawat karena selalu ada pelayan yang membersihkannya.

Jaemin meminta ijin kepada pelayan untuk masuk ke kediaman keluarga Park, dia langsung menuju kamar Jisung membuka perlahan pintu itu.

Suasana kamar ini masih sama tidak ada yang berubah selama empat tahun ini, yah Jaemin rutin memberikan kado untuk Jisung tiap tahunnya dan Kadi itu hanya akan berada di meja di ruangan itu tanpa tersentuh sedikit pun.

Jaemin meletakan sebuket Bunga yang dia bawa tadi dan menyimpan sebuah kalung yang kemarin dia beli bersama ibunya.

"sudah empat tahun ya.?" ucap Jaemin sambil menatap sendu pada foto Jisung yang terpajang di kamar itu.

Jaemin semakin menarik sudut bibirnya, namun matanya justru memanas. begitupun dengan hatinya yang semakin terasa perih.

"tuhan bisakah kau mengabulkan permintaanku di hari spesial Jisung ini." jaemin terdiam sejenak " tolong pertemukan aku dengan Jisung, meskipun itu untuk terakhir kalinya dan hanya sebentar tidak apa-apa, aku hanya terlalu merindukan Jisung."

Those EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang