Bonus Chapter

906 84 4
                                    

Im back....

nih yang mau bonus chapter, awas ajah kalo ga rame hehehehhe..................

.

.

.

di kediaman keluarga Lee malam ini sedikit berbeda, yah hari ini adalah ulang tahun anak dari Chenle dan Jeno,makan malam yang sangat mewah hanya untuk sekedar acara ulang tahun.

Jaemin dan Jisung pun datanng sambil membawa sebuah kado untuk anak dari sahabat mereka.

seusai acara makan malam, pasangan Lee dan Na itu pun duduk bersantai, tamu undangan lain sudah pulang ke kediaman masing-masing, A Yeong dan Nara (anak Jeno dan Chenle) sedang sibuk membuka kado ulang tahun, sedangkan para orang tua berbincang santai sambil memperhatikan anak-anak mereka.

Terlintas dalam benak Jeno saat melihat anak Jaemin yang sudah cukup besar untuk memiliki adik.

"hei, apa kalian tidak ingin memberikan adik untuk A Yeong, kurasa dia sudah cukup besar untuk memiliki adik.?"

tentu saja pertanyaan itu sempat membuat pasangan Na itu sedikit canggung, mereka saling melirik untuk menemukan jawaban yang tepat.

"kenapa bertanya pada kami,? kau saja dulu yang memberikan adik untuk Nara." Jaemin berdeham menutupi kecanggungannya.

"hei, Jaem anak ku masih terlalu kecil berbeda dengan anak kalian." Chenle ikut menimpali.

"ya, tinggal tunggu hasilnya saja nanti, soalnya kalau membuatnya sih sering, padalah aku dan Jisung hampir tiap mal-..."

'syut'

"awww."

"berhenti bicara Jaemin." Jisung mengeram menahan malu.

"hehehehhe..." sedangkan sang pelaku hanya meringis sambil memegangi perutnya yang habis di cubit sayang oleh sang istri..

.

.

.

jalanan kota seoul malam ini cukup sepi hingga membuat Jaemin dapat menyetir dengan leluasa, Ya mereka baru saja pulang dari kediaman Jeno dan sekarang menuju perjalanan pulang ke rumah mereka.

Jaemin melirik A Yeong pada kaca spion dan melihat gadis kecil itu sudah tertidur di kursi belakang, pria itu tersenyum melihat wajah mengemaskan putrinya.

"sepertinya dia sangat mengantuk." ujar Jaemin, membuat Jisung ikut menoleh pada putrinya, wanita itu hanya tersenyum tipis mengumam sebagai respon.

"Jika kau mengantuk tidurlah, aku akan membangunkanmu setelah sampai nanti."

"tidak aku akan menemanimu berkendara." Jisung tersenyum melihat sang suami.

Jawaban itu sukses membuat senyum lebar pada bibir titips itu, Jaemin meraih tangan Jisung lalu menecup dan menempelkannya di pipinya. "Istriku memang yang sangat pengetian, aku mencintaimu."

Jisung terkekeh pelan, gemas saja melihat tingkan sang suami, apalagi melihat Jaemin yang mengedipkan matanya genit, membuat Jisung geli sendiri. *Tapi sayang kan*

Tangan Jaemin yang tidak memegang kemudi masih menggemgam tangan Jisung, bahkan sesekali pria itu akan mengecup tangan Jisung.

Jika Jemin sedang dengan istrinya, dia memang akan selalu berusaha untuk tetap bersentuhan selama Jisung tidak keberatan dan merasa terganggu.

.

.

akhir pekan yang cerah, namun tidak se cerah suasana hati Jaemin dan Jisung, pagi-pagi sekali kedua orang itu harus mengantarkan A Yeong ke kediaman orang tua Jaemin, itu adalah perintah mutlak dari kedua orang tua Jaemin mereka sangat ingin menghabiskan waktu dengan sang cucu.

Those EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang