Those Eyes 5

520 76 4
                                    

Aku tersiksa melihat semuanya berubah, kamu tidak mau tau bagaimana hati ini tanpamu.
.

.

Jisung hanya mampu melihat Jaemin dengan diam, dia tidak menampik rona bahagia itu terus Jaemin tunjukan saat dia menceritakan semua tentang Renjun.

"Jisung apa kau mendengarkan aku.?"

"Mm tentu saja aku mendengar semuanya."

"Lalu apa yang akan kau ceritakan padaku Jisung, kau tau aku merasa kita sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama."

"Tentu kau terlalu sibuk dengan duniamu Jaemin."

"Ahahhaha maafkan aku Jisung, Renjun terlalu posesif bahkan dia cemburu padamu itu sangat parah bukan, bagaimana bisa dia cemburu padamu Jisung."

"Apa aku begitu tidak pantas menjadi alasan dia cemburu Jaemin." Jisung menunduk sedih.

"Hei kau sahabatku dari kecil Jisung aku bakan sudah menganggap mu sebagai adikku sendiri."

("Jika kau minta aku menjauh, hilang dari seluruh memori indahmu, akan aku lakukan semua walau tak mungkin sanggup bohongi hatiku.")

"Jisung kau kenapa, aku merasa kau akhir-akhir ini menjadi semakin pendiam, apa aku melakukan kesalah padamu.?"

"Tidak, aku hanya ingin mengatakan, setelah lulus nanti aku akan pergi keluar negri melanjutkan pendidikan ku."

"Apa.. tidak tidak,,, kenapa harus luar negri Jisung, masih banyak perguruan tinggi bagus di negara ini aku tidak bisa menerima itu."

"Kenapa kau yang keberatan Jaem.?"

"Kau sahabatku aku tidak mau jika kau jauh dariku Jisung, kau tetap di sini, biar aku yang mengurus semua keperluanmu Jisung, kau tinggal mengatakan ingin masuk fakultas mana aku yang akan mengurus semua kau tinggal duduk diam di rumah bagaimana.?" Entahlah Jaemin hanya tidak mau jauh dari sang sahabat hanya itu saja.

"Tidak Jaemin, aku sudah bulat dengan keputusanku, aku akan pergi dari Korea."

"Apa aku tidak bisa menjadi alasamu tetap di sini Jisung." Jaemin menggenggam tangan Jisung.

("Justru kau adalah alasan terbesarku untuk pergi Jaemin.")

Jisung melepaskan tangannya, dia membuang muka tak sanggup melihat Jaemin, dia benci dan cinta di saat bersamaan.

"Hahhhh, Jaem kurasa aku harus pulang sekarang."

Jaemin melihat kepergian Jisung dengan diam, sebenarnya dia ingin mencegah Jisung pergi namun dia tau dia hanya sebatas sahabat bagi Jisung.

"Jisung tidak kah kau tetap tinggal untukku." Jaemin bergumam dia merasa sesuatu yang hampa dalam hatinya.

.

.

"Eomma aku pulang." Jisung masuk membuka mantelnya udara hari ini cukup dingin.

"Sayang bersiap dulu yah, nanti susul eomma di bawah kita makan malam bersama."

"Nde." Jisung bergegas memasuki kamarnya dia meyakinkan diri bahwa besok dia akan langsung berangkat lebih cepat lebih baik.

.

"Appa besok aku akan pergi ke busan, tapi aku mohon jika Jaemin bertanya katakan aku pergi ke luar negri yah Appa."

"Memang ada masalah apa kau dengan Jaemin apa kalian sedang bertengkar.? Kenapa kau seakan menghindari Jaemin.?" Ayah Jisung bertanya pasalnya dia merasa Jisung sedikit aneh.

Those EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang