-O1-

590 42 4
                                    

Kuroo gapernah ngerasa beruntung sama sekali masuk Fakultas Teknik. Banyak tugas, deadline mepet, uas susah, dapat nilai bagus pun susah. Waktu mainnya juga terkuras banyak. Sejak awal masuk, dia udah benci banget sama jurusannya sendiri.

Teknik Kimia. Meski Kuroo sendiri lumayan jago dibidang Kimia, tapi jurusan itu bukanlah jurusan yang mudah buat Kuroo. Jika kalian berfikir Jurusan Teknik Kimia hanyalah membahas tentang kimia lanjutan setelah SMA saja, maka kalian salah besar. Teknik Kimia jauh lebih memusingkan dari yang pernah terpikirkan-mungkin begitulah gambaran yang dapat Kuroo gambarkan terkait jurusannya itu.

Sebenarnya, Kuroo berminat sama jurusan Manajemen. Namun karna banyaknya tuntutan dari keluarga besar, akhirnya Kuroo setuju untuk masuk Jurusan yang sebenarnya paling dia hindari sejak SMA. Yaitu Teknik Kimia. Kendati begitu, Kuroo tetap belajar dengan baik selagi menunggu waktu kelulusannya nanti tiba. Dan selama satu setengah tahun kuliah, Kuroo belum juga nemu alasan kenapa dia harus betah di jurusannya ini.

Ringkasnya, itulah hal hal yang buat Kuroo nyesel jadi mahasiswa Teknik Kimia. Balik ke-detik sekarang, Kuroo lagi duduk santai disalah satu kursi taman di Fakultasnya. Dan hari ini adalah hari pertama ospek mahasiswa baru di kampusnya.

Kuroo yang awalnya iseng daftar BEM, tapi malah jadi anggota inti itu pun otomatis jadi salah satu yang berperan penting dalam kelancaran kegiatan ospek mahasiswa baru dikampusnya ini. Tapi meski begitu, Kuroo masih saja mengeluh karna mengaku ga bisa bagi waktu dengan baik-antara ngurus organisasi sama ngurus tugas kuliahnya.

Jam nunjukkin pukul setengah enam pagi. Kuroo termasuk salah satu dari panitia yang datang cepat hari ini. Dan begitu semua persiapan udah selesai, semua panitia pun rehat sejenak selagi nunggu para maba datang dijam yang telah mereka tentukan-yakni jam 7 pagi.

Sambil nunggu yang lain, Kuroo mutusin buat main hp dulu bentaran. Ya paling cuman balesin chat di grupnya doang.
Saking terhanyutnya, Kuroo ganyadar kalo di depannya ternyata ada orang lagi berdiri. "Udah lama disini, Kur?"

Kuroo langsung nengok pas denger suara yang ga asing itu. Dan bener aja, itu Suna Rintaro. Adik tingkatnya, sekaligus anggota Himpunan Jurusan dari Fakultas Teknik Informatika-dan juga salah satu sohib dekatnya dari SMA.

"Ya. Lu kenapa lama banget dah" tanya Kuroo balik. Yang ditanya-Suna, hanya menjawab sambil cengengesan "Motor gue lagi dibersihin tadi. Makanya telat. Btw tumben banget, ga berangkat sama Bokuto"

Abis ngomong gitu, Suna langsung duduk disamping Kuroo. "Males, telat bangun dia. Capek gue nungguin lama lama, yaudah gue tinggal" jawab Kuroo.

"Parah banget njing, malah ditinggal. Pas datang, ngamuk tuh si Burung hantu" bales Suna lagi, dan Kuroo cuman ketawa doang dengernya.

"Lu kenapa kaya capek banget dah. Masih pagi, tapi tampang lu udah kaya orang kantoran yang ngilangin berkas penting" tegur Suna lagi. Ya emang sih, pagi ini aura dari sohibnya itu kaya gelap banget. Udahlah dari atas sampe bawah outfit-nya hitam, ditambah sama auranya yang juga ikutan hitam. Gak salah emang, orang orang labelin Kuroo dengan istilah ganteng tapi serem.

"Emang cape sih. Bosen gue gini gini mulu. Kayanya setelah kegiatan ini, gue bakalan out dari BEM" ucap Kuroo.

Suna yang udah gamau nanya macem-macem lagi karna takut kena marah pun cuma respon anggukan doang.
Meski sebenarnya, banyak yang pengen Suna tanyain sama Kuroo hari ini. Tapi diliat dari situasi dan kondisi, kayanya dia batalin aja soalnya takut kena marah beneran. Kuroo kalo lagi badmood emang serem banget cuy.

"Disampaikan kepada para mahasiswa dan mahasiswi baru untuk segera berbaris sesuai dengan fakultas masing masing."

Seruan dari pihak BEM kampus, membuat Kuroo sama Suna langsung berhenti ngomong dan fokus dengerin pengumuman yang lagi disampaikan.

pudding [kuroken]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang