Seindah Cahaya Baskara || Nohyuck ✓

Just 2013

2013 Silam

Awal tahun ini tahun tersial bagi donghyuck.

pukul 00.00
Tamparan keras terdapat pada pipi kanan donghyuck.

Hey tunggu siapa yang berani menampar nya seperti itu?

Appa,

Iya appa yang berani menampar donghyuck suara tamparan itu begitu nyaring nyaris terdengar hingga satu lantai rumah sakit

Sebentar,apa alasan appa menampar hyuck seperti itu? Tepat 5 jam sebelum tahun 2013 eomma pergi dari dunia.

Dan itu semua karena donghyuck.
mengapa bisa donghyuck? Alasan eomma pergi dari dunia itu karena hyuck.

Sebelum hari tiada nya sang eomma donghyuck masuk rumah sakit,
Penyakitnya itu kambuh seketika.
Dan itu membuat semua orang panik kecuali appa,

Dirinya terlihat begitu menjijikkan didepan mata sang appa,

Sangat teramat.

Dada nya sesak tiba tiba ia tidak bisa bernafas.

Jeno yang pertama melihat itu,
Jelas iya langsung memanggil sang eomma.

"ASTAGA HYUCK!" teriak eomma panik.

Mereka dengan terburu buru membawa donghyuck ke rumah sakit,

Ternyata donghyuck mengidap tumor.
Jelas sang eomma sedih dirinya tak ingin kehilangan si bungsu secepat itu.

Saat itu,

Umur Jeno dan donghyuck 10 tahun.

Namun takdir berkata lain donghyuck tak bisa selamat jika tidak ada yang mendonorkan jantung.

Hati eomma mencelos mendengar perkataan sang dokter disana,

Sungguh diri nya sudah tidak kuat melihat kondisi putranya seperti itu

Donghyuck masih sangat kecil tapi sudah mempunyai penyakit seperti itu.

Sungguh sial bukan?

akhirnya sang eomma bernekat untuk mendonorkan jantung nya.

Dan yah takdir berkata lain,

Eomma tidak ingin kehilangan putra nya secepat itu,namun sekarang yang terjadi malah dia yang meninggalkan kedua putra nya itu.

Sebelum mendonor kan jantung nya ia masuk kedalam ruangan dan berkata

"Donghyuck anak kesayangan eomma ayo dengarkan ini ya nak? diatas bumantara, eomma melihat indahnya cahaya baskara
seperti eomma melihat dirimu yang menyinari hati eomma tanpa lelahnya untuk menjalani hidup"

Jeno mendengar itu,

Hatinya sungguh sangat sesak mendengar perkataan sang eomma.

Perasaan nya menjadi sangat tidak enak tapi ia mencoba berpikir yang baik baik saja.

Apalagi ini Tuhan,

Jeno lelah menghadapi ini
Dirinya tak kuat untuk menangis lagi sudah cukup ia menangisi sang adik yang terbaring lah di rumah sakit

Tapi malah diberi pencobaan yang sangat teramat sakit lagi.

Dari situ pula kata kata eomma nya itu menjadi kata favorit diri nya,