Bosan

57 5 1
                                    


⚠️ Warn ! ⚠️
Ceritanya tidak jelas
Harshword
Jika tidak suka skip
Masih belajar membuat cerita
Typo bertebaran


"Jen" panggil hyuck pada jeno

"Heum?"

"Appa kemana?kok ga balik balik?" Tanya donghyuck

"Aku juga tidak tahu," jawabnya.

"Membosankan sekali kapan aku bisa pulang?kalau gini mending disekolah aja dibully." Ucap donghyuck membuat Jeno tersentak.

"Kau ini aneh masa mau di bully sih?"

"tidak tahu rasanya biasa saja efek terbiasa sih.." jawab donghyuck seadanya.

Jeno menggeleng tak percaya saja
Terkadang kembarannya ini ada aneh anehnya.

"Hyuck" gantian sekarang Jeno yang mencoba memanggil donghyuck.

"Apa Jen?" Tanyanya

"kamu ngerasa kita ini mirip ga sih?" Tanya Jeno,
Entahlah dia juga tidak tahu mengapa bertanya seperti itu tiba tiba.

"Ada sih sedikit" jawabnya sambil sedikit terkekeh.

"sedikit doang?" Tanya Jeno.

"Huum emng mau seberapa banyak?" Tanya donghyuck balik

"Kok nanya balik sih,"

Yang ditanya hanya terkekeh kecil

"Kenapa tiba tiba nanya gitu?" Balas donghyuck.

"Gatau kata eomma kita mirip banget tapi menurutku biasa saja sih" jawab jeno

"Pasti lagi kangen eomma ya?"

Jeno mengangguk,
Posisinya Jeno sekarang ialah menenggelamkan wajahnya pada perut donghyuck.

Donghyuck merasakan baju basah dengan cepat ia mengelus rambut Jeno.

Entahlah Jeno ini tipe yang teringat langsung kena dihati atau bisa dibilang sensitif dengan yang
dan yang mengetahui itu hanyalah donghyuck seorang diri bahkan appa saja tidak tahu.

"Sudah jangan menangis lagi,aku sudah tidak tahan" ucapnya dengan suara serak berusaha menahan tangisan yang akan datang.

Jeni mendongak menatap si adik lembut
Dia menangis bukan hanya merindukan eomma.
Dia menangis juga karena tidak bisa melihat sisi rapuh seorang Lee donghyuck.

Ia mengusap air matanya lalu menatap si adik.

"Hyuck,"

"Hm apa?"

"Satu hal yang aku ingin,
Ku mohon untuk tetap bertahan ya?"

Donghyuck hanya sanggup mengangguk.

jika Dimata appa dan Dimata teman sekolah ia menjijikkan berbeda dengan Jeno Dimata Jeno donghyuck lah sumber kuatnya.

3 hari berlalu,
Akhirnya donghyuck bisa pulang hari ini
dan disana masih tidak terlihat keberadaan appa..
Donghyuck pikir hari ini appa akan mengantar nya pulang tetapi mungkin itu memang tidak akan pernah terjadi.
Sekarang harusnya donghyuck senang dapat pulang namun sekarang ekspresi terlalu menunjukkan bahwa ia kecewa sang ayah tidak datang kesini.
Ah sudahlah hyuck menepiskan pikiran nya itu,mungkin appa sibuk dengan pekerjaan kantor atau semacamnya.

Sesampai nya dirumah,
Donghyuck langsung keatas tidak mempedulikan mau ada appa atau tidak
Lagian jika memang ada percuma saja pasti ekspresi appa datar datar saja seperti biasa.

Ia menjatuhkan tubuhnya dikasur
Akhirnya dia tidak tidur diranjang rumah sakit lagi,rasanya sangat lega ..

Cklek

Pintu terbuka dan disana ada Jeno yang membawa tas isi baju baju mereka berdua

"Ck,mentang mentang baru sehat kau tidak ingin membantu ku gitu?" Ucap Jeno kesal.

"Hehe maaf Jen lupa" donghyuck menyegir kuda saja disitu.

Jeno meletakkan tas tas itu diatas lemari lalu ikut membaringkan diri di ranjang bersama donghyuck.

TBC

hayyie semua..

Kemaren ada readers yang ngomen kalau bahasa ku acak acakan dan ga nyambung.

Jika memang acak acakan dan ga nyambung aku minta maaf ya guys,
Ini aku baru belajar membuat cerita hehe jadi bukan yang profesional .

Sekali lagi aku minta maaf yaa

Seindah Cahaya Baskara || Nohyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang