The ending

190 6 0
                                    

sepuas apapun donghyuck bercerita dengan Arin. Bebannya masih terlalu berat. Sebenarnya penyakitnya itu sering sekali kambuh. Ia bisa saja tengah malam sesak di dada, atau bahkan mimisan. Penyakitnya itu sialan sekali memang. Dan sekarang ia sedang dikamar mandi sekarang jam menunjukkan pukul dua belas malam. Ia memuntahkan semua cairan yang ada didalam tubuhnya. Tubuh terkulai lemas, ia menyandarkan tubuh nya itu pada dinding kamar mandi. "Aku sudah terlalu lelah dengan penyakit ini. Jika saja aku egois aku memilih menyerah saja." Ia bergumam pelan tak mau Jeno tetiba bangun dari tidurnya.

Setelah menenangkan diri ia kembali ke tempat tidurnya, sebenarnya dada itu masih sesak sekali. Perutnya pun sungguh sakit sekarang, rasanya ia ingin membangunkan kak Arin namun ia urungkan hal itu karena ini sudah larut. Jeno terbangun sebentar melihat keadaan si adik yang memegangi perutnya itu."Hyuck, ada apa?" Tanya nya dengan suara serak, maklum baru bangun. hyuck menoleh lalu menggeleng, "perutku nyeri.." lirihnya sedikit memejamkan mata berharap rasa sakit itu menghilang namun tetap saja tidak berhasil. "Gghh" perutnya itu semakin nyeri.

"Yasudah kembali tidur, jangan di pegang seperti itu hyuck. Itu yang membuat perutmu semakin sakit." Ujar Jeno memberi tahu lalu melepaskan kedua tangan adik nya itu pada perutnya sendiri.

Donghyuck menghela nafas berat. Ia benar benar susah bernafas sekarang. "Je..n..amb..ilka.n..obat..k..u" ia mengucapkan itu dengan nafas yang tersendat. Jeno yang panik langsung mengambil obat dan inhaler untuk siadik. Tangannya mengelus pelan punggung itu.

"Mau kupanggilkan kak Arin tidak?" Tanya Jeno.

"Tak perlu ini sudah malam kak Arin pasti lelah.." lirihnya sebentar dan..

Puk

Kepala hyuck jatuh pada bahu sang kakak, ia pingsan. Jeno panik, reflek memukul pelan pipi hyuck. "Hyuck hyuck kau dengar aku????!!" Ia frustasi. Tanpa berpikir panjang ia kekamar kak Arin membangunkannya. "Kak Arin please help me, hyuck pingsan kak.." ia sudah ingin menangis sekarang.

Arin melotot lalu segera ikut dengan Jeno kekamarnya. Anw kak Arin ini mantan perawat jadi dia tau apa saja yang diperlukan nanti. Seketika melihat hyuck kakinya melemas.. donghyuck terlihat pucat. Masih dengan nafas yang terengah engah.

Hyuck tersadar ia sedikit membuka matanya lalu berkata, "Hyung terimakasih untuk semuanya.." setelah mengucapkan hal tersebut..

Donghyuck menghembuskan nafas terakhir. "DONGHYUCKK!" ia berteriak keras, tak dapat menguasai airmata. Adik kesayangan nya itu memilih menyerah daripada bertahan. Arin selaku sepupu kesayangan hyuck juga menangis terisak sekarang. Apa ini? Apakah ini baru saja mimpi? Jeno mencubit pipinya pelan, ah tidak ini bukan mimpi.

Isakan itu tidak bisa mereda, "donghyuck, adik kesayanganku semoga kau tenang disana.."

Dan ya, pada akhirnya donghyuck memilih untuk menyerah. Untuk apa ia hidup tapi menderita dengan penyakit nya bukan?










Seindah cahaya baskara, END.

Hehe akhirnya end guys plot twist sekali bukan? Haha..
Oke aku benaran gatau mau gimana lagi alurnya maka dari itu aku memutuskan untuk end saja..

terimakasih udah mau baca book gabutan aku ini, dan aku masih mau lanjutin cerita sebelah jangan lupa mampir ya hehe ..

Makasih buat yang selalu baca dan vote book ini, semoga sehat selalu ya 💘

Thankyou guyss ! Loveyou

Seindah Cahaya Baskara || Nohyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang