Part:16

22.8K 3.2K 253
                                    

Vote and comment guys..
....

Aland menggeliat tidak nyaman, dan membuka matanya secara perlahan dengan kepalanya yang terasa sangat pusing.

"Eghhh" ringis Aland hendak memegang kepalanya, tapi sayang ketika dia sadar sepenuhnya ternyata kedua tangannya sedang di rantai di ruangan yang biasanya keluarga Oliver menghukum Aland.

Aland menyandarkan kepalanya di dinding ruangan itu, dan memejamkan matanya berharap pusing dikepalanya menghilang, bahkan dia mengabaikan suara pintu ruangan itu dibuka.

"Siap menerima hukuman mu anak sialan" ujar Bimo, Aland membuka matanya dan menatap Hendry dan Bimo yang menatapnya dengan tatapan remeh.

"Kalian mau saya membayar semua kehidupan saya selama di sini bukan?" Ujar Aland

"Katakan berapa jumlahnya, saya akan melunasinya"

"Jadi biarkan saya pergi dari sini" lanjut Aland, membuat Bimo dan Hendry terkekeh pelan.

"Melunasinya dengan cara apa hmm, dengan pekerjaan kamu sebagai pelayan kafe kecil itu" ujar Bimo menepuk pelan rahang tegas Aland.

"Sampai kapanpun kamu tidak akan pernah melunasinya" Lanjut Bimo dan melangkah mengambil cambukan yang ada di sana

"Kamu hanya perlu diam, dan menurut seperti biasanya, maka kamu akan aman Aland dan hutang kamu akan saya anggap lunas"

"Saya terlalu menyayangkan kalau membunuh anak berbakat seperti kamu, Aland" ujar Bimo

"Dan anda pikir saya akan diam saja, diperlakukan seperti hewan peliharaan di sini" ujar Aland menatap Bimo tajam

"Itu sudah nasib kamu, jadi terima saja" ujar Bimo santai

"Hitung" ujar Bimo dan mulai mencambuk perut Aland.

"Akhhhh" teriak Aland kesakitan

Ctak

Ctak

"Hitung Aland" tegas Hendry

"S-satu" ucap Aland mulai menghitungnya dengan mata yang memulai memerah menahan tangis yang akan keluar.

Rasanya benar-benar menyakitkan, selama Kenzi hidup dia tidak pernah diperlakukan seperti ini. Kenzi terbiasa hidup dengan kenyamanan dan kasih sayang dari keluarganya, walaupun abang-abang sering usil kepadanya, tapi keluarganya tidak pernah melukainya sedikitpun. Bahkan dulu ketika Kenzi hanya terluka sedikit ketika jaruh dari sepeda, keluarganya sangat heboh dan khawatir.

Tapi apa sekarang, dia sendirian di sini, tidak ada yang membantunya, tidak ada yang mengobatinya ketika dia mendapatkan luka. Di tatapnya Hendry yang hanya diam memperhatikannya, seperti sedang menonton pertunjukan yang sangat menarik baginya.

Aland tersenyum tipis dengan air matanya yang sudah menetes karena tidak sanggup menahan rasa sakit dikehidupannya sekarang, bahkan Hendry yang sebagai ayah kandung Aland hanya diam melihat dia tersiksa seperti ini.

"Jangan menangis bodoh, hanya karena luka kecil seperti ini saja kamu sudah lemah" ucap Bimo menghapus air mata Aland kasar

"Sangat tidak cocok jadi bagian keluarga Oliver" lanjut Bimo

"E-emangnya s-siapa yang mau jadi bagian k-keluarga iblis ini" ujar Aland dengan terbata-bata menahan rasa sakit ditubuhnya. 50 cambukan yang diberikan oleh Bimo tidak main-main, bahkan badannya sudah penuh luka sekarang.

"Mau atau tidak, tapi bagaimanapun kamu memang bagian keluarga ini tapi sayangnya kamu hanya aib di keluarga ini"

"Jadi lakukan seperti biasanya, berikan yang terbaik, dan tunjukkan kalau kamu memang pantas jadi bagian keluarga ini"

Aland Leon O. (Pre ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang