Ada tiga tipe laki-laki di dunia ini, yang pertama lelaki itu tampan namun dia tak memiliki pesona, Yang kedua lelaki itu tak terlalu tampan tapi dia memiliki pesona, dan yang terakhis tampan dan memiliki pesona.
Tipe yang terakhir itu ada pada manusia yang duduk dua meter jauhnya dari Yasmine saat ini. Yasmine sudah memandang orang itu sejak dia menginjakkan kaki di gerbang sekolahnya, melihat orang itu membawa tas punggung hitam dan koper cokelat susu ukuran sedang.
Orang itu memang tidak memakai jas atau pakaian yang keren atau semacamnya, orang itu hanya memakai kaos Panjang bewarna putih dan celana hitam, sederhana namun mempesona.
"Mulutnya jangan nganga teross, nanti kemasukan lalat." Almira menutup mulut Yasmine dengan tangan kirinya yang bebas dari memegang nasi kotak yang dibagikan sebelum mereka semua masuk ke dalam bis.
Yasmine mengerjap, Tapi matanya masih menatap ke arah Yusuf yang sekarang dikelilingi para ikhwan, mereka berbincang sambil tertawa ringan. Yasmine mendengus, menyalurkan tenaga yang tidak perlu untuk menyendok makanannya ke dalam mulut.
"Kalau aja aku halal sama beliau, bisa makan bareng." Gumam Yasmine meratapi nasibnya yang sangat menyedihkan.
"Udah jangan dipandangin mulu, jaga pandangan Mine." Kata Almira menutup mata Yasmine dengan gemas.
"Iya iya.. abisan ganteng bener, dari belakang aja pasti orang yang gak kenal Ustadz Yusuf pun akan bilang kalau orang itu Ganteng, pesonanya kuat banget gitu." Yasmine kembali menyuap nasinya, "Aku tuh lebih suka orang yang punya pesona ketimbang ganteng doang." Yasmine menambahkan.
"Pesona apa sih yang kamu maksud? gak ngerti sumpah."
Yasmine menoleh cepat pada sahabatnya itu, "Ihh masa gitu aja gak ngerti sih? nih ya ada orang ganteng tapi kayaknya biasa aja gitu kita lihatnya, kayak gak menarik, itu tandanya orang tersebut gak punya pesona atau bisa dibilang auranya tuh kurang gitu." Almira mendengarkan sambil manggut-manggut, "Nah, ada yang gak terlalu ganteng tapi tuh kayak menarik aja lihatnya, itu tandanya dia punya pesona ada aura ganteng gitu dan yang terakhir ini yang paling beruntung, dia ganteng dan juga memiliki pesona, contohnya Ustadz Yusuf."
Almira menjitak Yasmine, "Bisanya.. Aura Ganteng, ceunah."
"Emang iya!" Yasmine bersikeras, "Nih contoh ganteng tapi gak ada pesona, Mhmm kenal Dimas kan??"
Almira mengangguk cepat, "Kenal lah Dimas kelas sebelas kan?"
"Nah iya bener, Dimas ganteng gak?" Yasmine bertanya sambil menyuap makanannya lagi, Almira menjawab dengan anggukan, "Tapi dia popular gak sih?" Almira menggeleng, "Kenapa tuh?" Almira mengangkat bahunya, "Karena dia ganteng doang gak ada auranya, pesona gantengnya tuh kurang, coba aku tanya lagi, Rizki kelas sebelas juga, cakep apa gak?"
Almira seketika menoleh melihat si Rizki lewat tepat di depan mereka saat itu, rambutnya yang indah tertiup angin karena Rizki berlari menghampiri Yusuf saat itu, badannya tegap dan jangkung, Almira menoleh lagi ke Yasmine.
"Gak secakep Dimas si cuman dia..."
"Dia kenapa?" Tanya Yasmine.
"Dia kayak lebih menarik aja."
Yasmine mengangguk sambil menunjuk menggunakan sendok plastik. "Itu yang namanya aura atau pesona, Rizki itu aura gantengnya tuh ada, jadi kayak menguntungkan dia yang mukanya biasa aja itu. sekarang paham?"
Almira dengan muka serius mengangguk. "Ohh berarti tuhan adil ya? yang ganteng yaudah ganteng gitu, yang gak terlalu didukung sama auranya yang ganteng, dan yang beruntung banget itu ganteng sama pesonanya itu ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yusuf & Zulaikha
RomanceRetelling kisah nabi Yusuf a.s, dan Zulaikha. Versi modern dan banyak diubah tapi takkan merubah inti. "Aku yakin suatu hari nanti akan mendapatkan hati Ustadz Yusuf, pasti."-Zulaikha Yasmine Amalia. "Saya menyarankan jika Anti suka sama seseorang...