Pertemuan pertama dengan lelaki tampan bernama Yusuf itu sangat membuat hati Yasmine berbunga-bunga. Semalaman dia tertidur dengan keadaan tersenyum setelah mengingat-ingat pertemuan pertamanya dengan Yusuf di halte tiga tahun lalu. Saat tertidur dia malah memimpikan pertemuan keduanya dengan Yusuf.
Saat itu sedang bulan Ramadhan, satu tahu setelah pertemuan pertama dengan yusuf. Yasmine sedang rajin-rajinnya pergi ke masjid untuk shalat tarawih, sebenarnya teman satu kompleknya yang mengajaknya tarawih Bersama di masjid dekat rumah mereka. Yasmine tidak bisa menolak, Yasmine kembali ke dalam rumah, mengganti baju tidurnya dengan baju yang lebih layak dan memakai kerudung. Yasmine keluar rumahnya sambil membawa tas kecil berisi mukena dan sajadah.
"Nah sudah?" Tanya temannya itu, namanya Almira.
"Sudah..."
"Lama banget sih? Tuan putri emang beda ya?"
"Bukan lama, kalo gue pengen cuek gue ke masjid pake piyama aja. Tapi kan kita ke masjid, mau shalat lagi, harus layak lah, malu kali." Kata Yasmine, mereka berjalan beriringan.
"Baik ustajah."
"Ih apasih??"
Mereka berduapun tertawa, jalanan memang gelap tapi tak horor, karena mereka berjalan Bersama-sama warga yang ingin juga melaksanakan tarawih di masjid.
Mereka berdua berjalan sambil mengobrol apapun itu, sangat random, tapi sebagai cewek yang biasanya menggibah, Yasmine dan Almira tak pernah seperti itu. Mereka menganut kepercayaan 'Masalah sendiri aja udah banyak, ngapain urusin masalah orang.'
Mereka membahas menu buka puasa masing-masing, lalu ke tugas sekolah selama Ramadhan, lalu ke hal paling random adalah baju lebaran, padahal lebaran masih dua minggu lagi, mereka juga membicarakan ayam tetangga yang berkokok sore-sore, pokoknya hal paling random sampai mereka membicarakan siapa imam masjid malam ini.
"Kata bapak gue sih... Imam baru. Masih muda juga katanya, baru masuk kuliah tapi lagi ambil liburan karena udah lama gak pulang ke sini. Hafalannya banyak juga. gitu deh ceritanya."
"Ya elah pake acara ceritanya."
"Hehehe, kali aja ganteng, yuk liat." Almira menggandeng tanganku semangat, lalu berlari dengan gaya melompat-lompat.
"Astagfirullah dosa.. zina mata.." Kata Yasmine, memegang dadanya berakting terkejut, lalu tersenyum miring. "Kuy lah!!"
Almira yang awalnya memandang Yasmine aneh, pun langsung tersenyum senang kembali. mereka berdua pun berlari sambil melompat-lompat sampai mereka sampai masjid dan membungkuk untuk mengatur nafas. Maklum Remaja jompo.
"Ayo!!" Almira mengajak Yasmine untuk menggelar sajadah di saf paling depan bagian wanita, paling pojok juga agar dekat jendela yang terbuka, menyejukkan bagian dalam masjid dengan angin malam.
Sambil menunggu adzan isya yang akan berkumandang sepuluh menit lagi, Yasmine dan Almira memakai mukena masing-masing dan bermain 'suit taro'. Tak lama, seorang pemuda melewati jendela mereka sambil menunduk, di sampingnya ada bapak-bapak yang terus ngobrol dengan pemuda itu.
"Nak Yusuf tidak gugup kan?" Kata bapak itu.
"Sedikit, tapi Insyallah bisa."
Bapak itu menepuk punggung si pemuda. lalu menujukkan jalan ke bagian pria. Yasmine yang terbengong karena mendengar nama Yusuf pun jadi lupa menarik tangannya dari permain suit taro, alhasil tangannya kena pukul Almira.
"Aduh atit lahh. Eh itu liat dibalik gorden GC." Kata Yasmine.
Almira langsung maju dan membuka gorden sedikit, aku pun ikut mengintip. Dibalik itu lelaki yang Yasmine jumpai di halte satu tahun lalu itu muncul sebagai imam tarawih. Penampilannya masih sama, tapi lebih tinggi dan tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yusuf & Zulaikha
RomansaRetelling kisah nabi Yusuf a.s, dan Zulaikha. Versi modern dan banyak diubah tapi takkan merubah inti. "Aku yakin suatu hari nanti akan mendapatkan hati Ustadz Yusuf, pasti."-Zulaikha Yasmine Amalia. "Saya menyarankan jika Anti suka sama seseorang...